29

2.3K 341 11
                                    


Happy Reading

Kini mereka berkumpul di tempat voting. Chiyeol memberikan 3 kertas suara ke Yujeong, dan bertanya kenapa Youngsoo bisa memiliki ini. Yujeong segera melirik Ilha dan Soocheol, lelaki bermarga Do itu kemudian melirik Ilha yang sedari tadi hanya diam.

Yujeong berpikir sejenak, mencari alasan. Karena dia juga tidak tau kenapa Youngsoo memilikinya. Haerak yang kesal kemudian mengambil 3 kertas suara itu dan melihatnya, jawaban yang sama. Yaitu pulang. Soonyi mengambil satu kertas suara di tangan Haerak dan melihatkan ke teman-temannya.

"Aku menentang tinggal kemarin, dan fakta bahwa kertasku bisa bersamanya, itu artinya dia telah menipu kita selama ini!"

"Menipu? Siapa??"

"Kook Youngsoo!?"

Soocheol memijit pelipisnya.

"Apa maksudmu?" Youngshin tidak mengerti.

Mereka semua kemudian menatap ketua kelas, Yujeong mencoba tenang dan menatap teman-temannya "Kemarin aku menyuruhnya membuang kertas suara, mungkin dia lupa membuangnya" Ucapnya.

"Tapi kenapa dia hanya memiliki suara menentang, kenapa tidak ada bertahan?" Tanya Hana, dia sangat bingung dengan situasi sekarang.

"Aku tidak mengerti, cobalah berbicara lebih jelas agar aku mengerti!" Ucap Bora.

"Jika dipikir, apa yang Soonyi katakan ada benarnya" Tambah Joonhee.

"Jangan langsung menyimpulkan! Youngsoo tidak ada alasan melakukan itu" Bela Yeonjoo.

"Teman-teman.. Tunggu dulu, ini hanya akan menyebabkan kesalahpahaman" Sara mencoba menghentikan perdebatan mereka.

"Jika begitu mari kita cari tau kebenarannya sekarang, jika pemungutan suara selama ini dicurangi mari mengambil suara sekarang! Yang ingin pulang angkat tangan" Soyeon ikut bersuara.

Soonyi dan Hana segera mengangkat tangan, lalu Soocheol segera menegur mereka berdua.

"Kita seharusnya tidak membocorkan jawaban kita" Ucap Soocheol.

"Kenapa?! Apa kau juga terlibat dalam pemungutan suara?" Terka Soonyi.

"Apa kau bilang!?" Soocheol menatapnya dengan cepat.

"Agkh shibal tidak bisakah mulutmu diam daripada banyak bicara!" Ucap Taeman, situasi sekarang ini benar-benar membuatnya kesal setengah mati. Setelah kehilangan teman, dan mulai saling menuduh karena sesuatu yang tidak jelas.

"Shibal kau bilang?" Soonyi tidak terima dirinya dikatai Shibal.

"Kenapa Shibal!!"

"Yak!!"

"Apa!!!"

"Kau pikir aku juga tidak bisa berkata kasar!!"

"Silahkan!"

"Teman-teman hentikan!" Suara Youngshin melerai kedua temannya.

Soonyi kembali ke tempatnya sebelum melempar tatapan sinis ke Taeman.

"Mari tenangkan diri dulu lalu membicarakan ini dengan baik-baik. Regu dua, apa kalian tidak tau bagaimana Youngsoo bisa mati?" Tanya Youngshin.

Mereka semua menatap regu dua, mereka semua diam. Lalu Chiyeol bersuara.

"Sebelum Youngsoo mati, aku mendengar dia bertengkar dengan seseorang" Suara Chiyeol membuat regu dua terkejut.

"Apa maksudmu? Kenapa kau baru bicara sekarang!" Tanya Soyeon.

Duty After SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang