* * *
"Kita putus." Gladys berdiri dari duduknya dan segera masuk ke rumah meninggalkan Angga di teras.
Sore ini Angga harus bertemu dengan Gladys dan menjelaskan apa yang sudah terjadi, dari mulai dirinya tidak ada kabar sampai kejadian di Bar itu. Tadi pagi Angga sudah mendatangi Cafe Gladys namun Cafe itu tutup, makanya ia tidak ada pilihan lain selain harus datang ke rumah Gladys.
Gladys sendiri tadinya berbohong kepada Ghea untuk mengatakan bahwa dirinya tidak ada di rumah, namun Ghea sudah terlanjur mengatakan Gladys ada di kamar saat Angga menanyakan keberadaan Gladys. Mau tidak mau Gladys harus menemukan cowok brengsek itu.
"Dys, tunggu." Angga menahan lengan cewek itu agar tidak masuk ke dalam rumah.
Gladys menyingkirkan tangan Angga dan berbalik.
"Apalagi sih? Udah cukup. Gue udah muak sama lo. Kita juga udah putus, nggak ada yang harus di omongin lagi." ucap Gladys.
"Nggak! Kita belum putus dan nggak akan pernah putus."
"Pergi dari sini."
"Aku nggak mau!"
"Mau lo apa sih emang? Hah?" emosi Gladys sudah tidak tertahan.
"Aku sayang sama kamu,"
PLAKK
Emosi Gladys benar-benar tidak tertahan, alhasil tangannya reflek menampar pipi kiri Angga.
"Setelah lo lakuin semua hal bego itu, lo masih bisa bilang kalau lo sayang sama gue?" ucap Gladys.
"Kalau lo sayang sama gue, lo nggak akan pernah lakuin hal sebego itu." lanjutnya, Gladys berbalik badan dan segara menutup pintu rumahnya.
Angga masih terdiam menatap pintu coklat di depannya tertutup, rahangnya mengeras dan tujuannya saat ini adalah menemui dua orang laki-laki perusak hubungan Angga dan Gladys.
* * * * * *
"Temui gue sekarang kalau lo mau Gladys selamat."
Ucapan Angga di telepon tadi membuat Alandra panik sekaligus kepikiran, ada apa sebenarnya yang terjadi? Apa yang Angga lakukan terhadap Gladys?
"Disini tempatnya?" tanya Dimas yang duduk di sebelah Alandra.
Angga menyuruh Alandra untuk mengajak Dimas dan segera berangkat ke alamat yang sudah diberikan, alamat tersebut tertuju pada Restoran mewah namun dari luar terlihat sepi.
"Kita masuk dulu," ucap Alandra sambil membuka pintu mobil. Begitupun Dimas yang juga ikut turun dari mobil.
Kedua cowok itu berjalan masuk ke dalam Restoran tanpa ada rasa takut apapun, yang di otak mereka hanya Gladys. Mereka tidak ingin Gladys terluka akibat ulah Angga.
"Gue kira lo nggak bakal datang," ucapan itu sontak membuka Alandra dan Dimas menoleh.
Disana ada Angga yang duduk di meja tanpa ada makanan sedikit pun. Dengan begitu, Alandra langsung menghampiri Angga dan segera keluar dari sini.
Tidak sia-sia dirinya menghubungi anak buahnya untuk mencari nomor telepon Alandra, jika sudah seperti ini jangan harap semua orang yang berurusan padanya bisa terbebas begitu saja.
"Dimana Gladys?!" Alandra memukul meja.
"Tenang dulu," Angga berdiri dan berjalan mendekati Alandra.
"Bisa langsung ke intinya aja nggak? Gue sibuk." ucap Alandra.
"Lo mau tau intinya? Ini intinya!" tanpa ada aba-aba Angga langsung meninju wajah Alandra dan Dimas sampai kedua orang itu tersungkur ke lantai.
"Maksud lo apaan bangsat!" Dimas bangkit dan menyerang Angga sampai cowok itu benar-benar tidak berdaya.
Alandra yang melihatnya langsung memisahkan mereka, ternyata seram juga ya jika melihat Dimas mengamuk seperti ini. Tidak hanya Alandra, para pelayan Restoran yang tadinya ingin mengantarkan makanan itu justru berlari untuk memisahkan mereka.
"Dimas!" bentak Alandra.
Napas Dimas tersengal-sengal, matanya yang memerah dan sudut bibirnya yang berdarah karena tadi Angga sempat membalasnya.
"LO JANGAN PERNAH BERANI MACEM-MACEM SAMA BOS GUE!" Dimas menunjuk ke arah Angga, emosinya benar-benar tidak bisa tertahan.
"Kalau lo sampai berani, mati lo ditangan gue!" ucap Dimas memelan.
"Alah bacot!" Angga berusaha untuk berdiri dan segera memukul Dimas dan Alandra lagi namun yang terkena pukulan hanya Alandra.
Alandra melihat kedua sudut bibirnya berdarah, dengan begitu dirinya berlari menghampiri Angga dan segera membalas pukulan cowok itu.
Salah satu pelayan Restoran berlari untuk menelepon polisi untuk menangani kejadian itu, mereka sama sekali tidak berani jika harus turun tangan tanpa ada pihak berwajib.
* * * * * *
"Apakah anda keluarga dari saudara Alandra?" tanya Polisi.
Polisi sampai ke restoran sekitar lima belas menit setelah salah satu pelayan yang meneleponnya. Sekitar ada empat orang polisi yang langsung menangkap Angga, Alandra dan juga Dimas, mereka sudah membuat keributan di tempat umum.
"Iya, saya Rio. Ayahnya Alandra." ucap pria di sebelah Alandra.
Angga dan Dimas sudah dibebaskan karena pihak keluarga dari mereka sudah menemui polisi, saat ini hanya Alandra yang masih ada disana karena menunggu salah satu pihak dari keluarganya datang. Alandra kira yang akan datang itu adalah Winda ataupun Aldo, ternyata yang datang adalah Rio.
Bahkan Alandra sama sekali tidak menyangka bahwa Rio berada di Indonesia, karena yang Alandra tahu Ayahnya itu sibuk bekerja di luar negeri. Dan sekarang pria itu sudah pulang ke Indonesia namun harus mengunjungi kantor polisi akibat ulah anaknya.
Hampir tiga puluh menit suasana di mobil cukup dingin, maksudnya tidak ada suara sedikitpun dari Alandra maupun Rio. Setelah dinyatakan bebas oleh polisi, Rio langsung mengajak anaknya untuk pulang bersamanya. Rio juga meminta tolong supir yang ada dirumah untuk membawa mobil milik Alandra.
"Sia-sia Papa sekolahin dan bayar kuliah kamu mahal-mahal!" terlihat saat tiba dirumah Rio langsung membanting beberapa berkas ditangannya ke meja ruang tamu.
Winda yang mendengar itu langsung menghampiri ke ruang tamu, disana sudah ada Alandra dan juga Rio.
"Buat apa kamu sekolah tinggi-tinggi kalau kerjaan kamu berantem nggak jelas kaya tadi? Malu-maluin Papa!"
"Mas Rio," Winda mengelus lengan suami agar tidak terlalu emosi.
"Lihat itu anak kamu, udah gede bukannya mikir mau jadi apa malah berantem nggak jelas!"
"Aku juga nggak minta Papa buat bayarin semua sekolah dan kuliah aku, dari dulu juga aku udah pernah bilang nggak mau kuliah!"
"Berani kamu ngelawan Papa?!"
"BERISIK!" Alandra melewati Rio dan Winda begitu saja, cowok itu berlari ke lantai dua tepatnya ke kamar.
* * *
TBC
Yeay bisa update lagi, Alhamdulillah.
Jangan lupa vote untuk chapter ini ya!
Bantu promote juga, ajak teman-teman kalian buat baca GLADYS!
IG : anzolv_
KAMU SEDANG MEMBACA
GLADYS [Hiatus]
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Sekitar 3 tahun lamanya tidak bertemu, pasangan ini telah dipertemukan kembali oleh Tuhan. Namun dengan kisah yang berbeda, Apakah mereka akan memperbaiki hubungannya dengan perasaan seperti dulu?