06. Dress Hitam

119 88 42
                                    

* * *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* * *

"Assalamualaikum, Mama!" seru satu cowok dengan seorang cewek di sebelahnya.

"Mas, nggak boleh teriak gitu ah." tegor cewek itu. Suaminya pun hanya cengar-cengir.

"Waalikumsallam," Winda yang keluar dari arah dapur pun langsung berjalan menuju pintu depan.

Winda melihat ada putra pertamanya dengan istrinya yang bertamu ke rumah. Masih ingat dengan Aldo? Kakak Laki-laki Alandra? Iya, saat ini cowok itu sudah menikah dengan Glenca. Cewek pertama yang ia temui sekitar lima tahun yang lalu, saat itu status Glenca hanya sebagai kekasihnya namun sekarang sudah sah menjadi istri dari Aldo Revandra.

"Eh, ternyata anak mama sama menantu mama yang datang." Aldo dan Glenca langsung mencium punggung tangan Winda.

"Emangnya siapa lagi mau ke rumah?" tanya Aldo.

"Nggak ada sih, kirain mama itu Gladys yang datang. Soalnya kemarin mama ajak dia main kesini," jelas Winda.

Glenca dan Aldo mengangguk paham.

"Alandra kemana? Aldo kangen sama itu bocah tengil," tanya Aldo setelah menduduki bokongnya di sofa ruang tamu begitupun Glenca.

"Di kamar, masih tidur kayanya." ucap Winda.

Seketika Aldo langsung berlari menuju lantai 2 tepatnya pergi ke kamar Alandra. Aldo membuka pintu kamar Alandra dengan perlahan, terlihat disana ada seseorang yang terbaring di ranjang dengan selimut yang menutupi dari atas kepala sampai ujung kaki.

Aldo tersenyum licik, sedetik kemudian cowok itu berlari dan melompat ke arah ranjang Adiknya lalu berteriak.

"BANGUN UDAH SIANG BANGUN!"

"BANGUN!"

"ALAN BANGUN UDAH SIANG!"

Aldo berteriak sambil menarik-narik selimut dari tubuh Alandra dan berlompat kesana kemari membuat ranjang Alandra bergetar hebat.

"BANGUN ALANDRA KU SAYANG!"

Alandra yang berhasil terusik itu langsung membuka matanya dan melihat siapa pelaku yang membuat dirinya terbangun.

"Anjing lo! Pergi sana!" ucap Alandra dengan setengah kesadaran.

"Bangun sayang!" Aldo kembali bertingkah, kini memeluk tubuh adiknya dari belakang sambil menciuminya.

"Jijik anjing!"

Alandra langsung terbangun dari tidurnya dan duduk di atas ranjangnya dengan rambut yang acak-acakan.

"Ngapain sih lo kesini?" tanya Alandra melihat sang Kakak yang tengah cengar-cengir.

"Kangen sama mama,"

"Yaudah sana ke bawah ngapain ke kamar gue sih."

"Aku kan kangen sama kamu," ucap Aldo dengan nada manja dan memajukan bibirnya ke depan.

GLADYS [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang