24. Tentang Angga

55 30 30
                                    

*hai sebelumnya jangan lupa follow akun AU aku ya @au

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*hai sebelumnya jangan lupa follow akun AU aku ya @au.purpledaisy

* * *

"Lo nggak kangen sama Kak Alan, Kak?" tanya Ghea.

"Kalau gue kangen sama dia emangnya harus koar-koar gitu?" jawab Gladys.

Kini mereka berdua berada di rumah. Niatnya hari ini Ghea ingin pergi ke Cafe untuk membantu Dimas, namun sekarang Dimas sudah ada yang menemani disana yaitu Alita.

Gladys kembali fokus kepada lukisannya. Jika ada waktu luang seperti hari ini, Gladys memilih untuk melukis. Lukisannya pun terinspirasi dari aplikasi Pinterest, bukan hasil dari ide sendiri.

Seperti saat ini, Gladys melukis sepasang kekasih yang sedang duduk bersantai di tepi pantai sambil menikmati indahnya sunset. Gladys membayangkan sepasang kekasih yang ia lukis tersebut adalah dirinya dan Alandra pada suatu hari nanti.

Gladys dan Ghea menoleh secara bersamaan, mereka berdua mendengar nada dering dari ponsel Gladys. Disana tertera nama Alandra. Tanpa menunggu waktu yang lama, Gladys segera mengambil ponselnya lalu pergi ke teras rumah untuk menerima panggilan dari sang kekasih.

"Dasar bucin." sindir Ghea, gadis itu segera kembali fokus menonton musik video artis Korea favoritnya.

"Halo?" Gladys tidak mendengar suara apapun dari seberang sana, maka dari itu dirinya yang membuka topik.

"I miss you," pipi Gladys merah merona setelah mendengar suara dari kekasihnya yang menyatakan rindu kepadanya.

"I miss you too," tidak ada kegiatan lain selain mengacak-ngacak dedaunan yang ada di dekat gerbang rumah Gladys, cewek itu sibuk menahan salah tingkah.

* * * * * *

Angga duduk tepat di depan sang Papa, beberapa jam yang lalu dirinya di telepon oleh sang Papa yang menyuruhnya untuk pulang. Dengan wajah yang kusut Angga tetap menuruti perintah Papanya.

"Kamu udah besar, Angga."

Angga hanya melirik ke arah Papanya setelah mendengar ucapan itu.

"Terus?" tanya Angga.

"Seharusnya kamu bantu Papa mengurus perusahaan, bukannya balapan liar." ucap Papa Angga, Nino.

"Maksudnya?"

"Kamu harus bantu Papa mengurus perusahaan, sebentar lagi perusahaan kita akan kerjasama dengan perusahaan besar."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GLADYS [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang