part 9

494 21 0
                                    

Pagi ini qiana sudah berada di meja makan rumah safira berasama dengan keluarga safira,ia juga sudah memberitahu tentang masalahnya kemarin,ia sudah menganggap mereka sebagai keluarga jadi pikirnya apa salahnya memberitahu sedikit.

"jadi gimana qi? kamu belum ngabarin keluargamu?" tanya seorang pria paruh baya yakni ia adalah sakri ayah safira

"emm untuk sekarang gak dulu deh om,mau tenangin diri dulu,aku janji deh besok pulang kok...gak nginap disini lagi hehe"jawab qiana menyuapkan satu sendok nasi goreng ke dalam mulut nya

"om sakri ngomong gitu bukan berarti gak suka kamu nginap di sini qi,tapi takut keluargamu kahwatir nanti nya nyari-nyari kamu" ucap raisa lalu mengusap usap puncuk kepala qiana yang ditutupi oleh jilbab.

"bener tu qi,tapi kalau lo masih mau nenangin diri lo sementara waktu disini gak apa apa setahun dua tahun selamanya gak apa apa banget"sosor safira memeluk qiana

Qiana tersenyum,ia sangat beruntung bertemu dengan sahabat seperti safira "thanks ya fir,om,mami"

"sama-sama nak,kalau gitu papi berangkat dulu ya assalamualaikum" ucap sakri lalu berjalan keluar rumah dan menancapkan gas mobil nya untuk pergi bekerja

************     **************    ***********

Brak

"APA KAMU BILANG?!DIMANA LETAK OTAK MU ITU HAFIZ?!" suara lantang menggema di ruang tamu rumah Hafiz dan qiana,kini sudah ada keluarga hafiz dan keluarga qiana

"maaf kan ana abi tapi ana benar-benar tidak bisa melanjutkan hubungan ini"hafiz menunduk setelah mengucapkan kata-kata itu.

Rahmat berdiri dari duduk nya menatap tajam ke arah Hafiz "baik kalau begitu,saya juga tidak ingin anak perempuan saya satu satu nya hidup bersama orang yang tidak bisa menerima kehadirannya" ucap nya lalu berjalan keluar rumah dengan amarah yang sudah meluap di ikuti oleh sakinah.

Setelah kepergian sepasang suami istri itu,hanya ada keheningan hingga abi ali kembali membuka suara "saya sudah salah sangka kepada kamu hafiz,seharus nya saya tidak langsung mempercayai mu,kau masih sama saja seperti dulu tak ada yang berubah"

"abi memberi mu waktu satu bulan untuk memikirkan keputusanmu itu,jika sampai waktunya kamu masih dengan pendirianmu ya sudah lakukan apa yang ingin kamu lakukan" lanjut abi ali lalu beranjak dari duduk nya berjalan meninggalkan Hafiz dan istri nya

"umi harap kamu bisa mempertimbangkan lagi keputusanmu,ingat! Gelas kaca yang pecah tidak akan lagi bisa kembali seperti semula" ucap sakinah lalu menyusul abi ali keluar rumah dan kembali ke pesantren

Hafiz memijat pangkal hidung nya,ia merasa bersalah kepada orang tua nya tapi apalah daya,ia sungguh tidak bisa lagi memperthankan ini.

Ia meraih ponsel nya lalu memencet aplikasi wa Dan membuka room chat qiana.

Qiana

Di mana kamu

Pulang sekarang juga!!

Read√

Hafiz mengusap wajah nya gusar lalu berjalan ke arah kamar menyambar kunci mobil nya lalu pergi mencari qiana.

Di lain tempat tampak seorang pria paruh baya  yang sedari tadi menyetir mobil guna mencari anak kesayangannya tapi tak ia dapat juga...ia merasa gagal dan merasa bersalah karena telah menjodohkan anaknya.

"arghh,maafin ayah qia...seharus nya ayah gak jodohin kamu dengan laki-laki brengsek itu"ucap rahmat lirih menyesali semuanya.

setelah lama mengendarai mobil kini Rahmat sudah berada di rumah yang ia yakini anaknya pasti berada di rumah ini,ia kemudian memencet Bell rumah dan kemudian pintu terbuka,terlihat perempuan manis yaitu safira.

MY HUSBAND GUS BAD BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang