part 15

402 12 1
                                    

Bugh

"Bunda."lirih Qiana menumpahkan tangisnya di pelukan sang bunda.

Bugh

Sedangkan Rahmat yang tersulut emosi membogem rahang tegas milik Hafiz.

Bugh bugh

"Hafiz!."perempuan tadi dengan cepat melerai Hafiz ketika hampir terhuyung ke belakang.

Rahmat menatap nyalang sang menantu dengan perempuan yang berdiri memeluk pinggang Hafiz.

"Saya kecewa sama kamu Hafiz!,saya memilih kamu untuk menjadi menantu saya karena saya yakin kamu bisa menjaga dan mencintai anak saya!.tapi ternyata saya salah besar dengan menjodohkan anak perempuan saya dengan laki-laki tak berperasaan seperti kamu!."Rahmat berucap lantang hingga mereka kini menjadi pusat perhatian.

Hafiz tanpak tak bisa mengerti apa yang terjadi saat ini,rasanya sangat rumit untuk di mengerti."A-yah sa-."

Rahmat mengangkat tangannya ke atas tanda tak ingin mendengar sepatah katapun dari Hafiz."Kamu melukai hati anak yang saya sayangi dan saya jaga perasaannya,kamu telah membuat saya kecewa,dan kamu melakukan hal tak terpuji tadi di depan anak saya!."

"Saya akan membawa Qiana pulang ke rumahnya,ke rumah dimana ia di cintai dan di jaga...bukan di sakiti seperti ini."setiap kata yang keluar dari mulut Rahmat seperti es yang dapat membuat Hafiz mematung seketika.

Di sisi lain Qiana masih dalam pelukan sang bunda yang masih tetap menangis,begitupun dengan Sakinah yang merasakan sakit,sedih dan kecewa atas apa yang terjadi.

Anak yang ia sayangi dan ia jaga selama ini mendapatkan rasa sakit yang begitu menyayat hati.laki-laki yang ia kira dapat mencintai dan menjaga Qiana justru membuat hatinya menjadi hancur.

"A-ayah tolong...ini hanya salah paham,izinkan saya menjelaskan."air mata Hafiz sudah menetes .

Rahmat terkekeh miris."Saya rasa kejadian tadi sudah cukup jelas..jadi tak ada yang perlu di jelaskan."

Rahmat menarik tangan Qiana untuk beranjak dari tempat ini namun,Hafiz dengan cepat mencegah dan bersimpuh di depan Rahmat.

"Tolong jangan bawa Qiana pergi ayah.."Hafiz memegang dadanya yang terasa begitu sakit,bibirnya bergetar,rambutnya acak acakan.

"Rav,jangan rendahin diri lo demi cewe rendahan yang udah rebut lo dari gue!."teriak perempuan tadi yang masih setia di tempat itu.

Plak

"Berani kamu mengatai anak saya rendahan?!."Sakinah menampar pipi perempuan itu hingga tertoleh ke samping.

"Bunda,ayah udah.bawa aku pergi dari tempat ini."lirih Qiana sebelum kehilangan kesadarannya..untung saja Rahmat dengan sigap menangkap tubuh Qiana.

************************************

"Ayah,gimana keadaan Qiana?."

"Belum sadar Han."lirih Rahmat yang sedang duduk di samping brankar tempat Qiana terbaring lemas.

"Bunda mana?."

"Bundamu Ayah suruh pulang,tadi gak mau tapi Ayah paksa."

Farhan mengangguk,ikut duduk di kursi yang berada di lain sisi brankar.

"Kenapa bisa gini Yah?.apa Ayah gak ngasih tau ke Hafiz kalau Qiana ada penyakit?."ujar Farhan mengusap pipi sang adik yang begitu pucat.

Rahmat teridam beberapa detik hingga akhirnya menggeleng.Farhan menghela nafas panjang lalu mengangguk mengerti.

"Sekarang Hafiz mana?.

"Laki laki itu yang sudah bikin adek kamu terbaring kembali di brankar ini,Han."

Farhan mengerutkan dahinya."Maksud Ayah?."

"Hafiz berkhianat di depan mata Qiana."Lagi lagi dada Rahmat seperti tercekat mengingat kejadian itu.

Farhan yang sudah naik pitam beranjak dari duduknya dengan kasar ."Bangsat!."umpatnya yang sudah tersulut emosi.

"Duduk,Han."

"Gak!,aku harus cari laki laki brengsek itu,Yah!."sarkas Farhan,dadanya sudah naik turun tanda sudah di ambang ke emosian.

Uhuk uhuk

"Dek."

"Abang.."lirih Qiana.

"Iya dek,ini Abang."ucap Farhan memberikan segelas air untuk Qiana dan di minum dengan cepat sampai tandas.

"Ayah."

"Kenapa,hmm?."Rahmat mengusap sayang kepala sang anak yang di tutupi oleh jilbab instant.

"Mas Hafiz mana?."Rahmat dan Farhan seketika terdiam saat mendengar ucapan Qiana.

"Buat apa kamu cari laki laki brengsek itu."cerocos Farhan tak suka.

Qiana tersenyum miris,ia baru mengingat kejadian beberapa waktu lalu..bodohnya ia kenapa masih mencari laki laki itu.

MY HUSBAND GUS BAD BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang