Mati-matian Hui menahan tangis saat salah satu lagu yang diciptakannya dinyanyikan oleh peserta pelatihan. Rasanya aneh, seperti diingatkan pada masa kejayaannya yang hanya sekejap.
Hui, tidak, maksudnya Hoetaek. Jangan panggil lagi nama panggungnya. Sejak dia mengisi formulir pendaftaran, namanya kembali menjadi Hoetaek, seorang peserta pelatihan berusia tiga puluh tahun.
Lucu bukan? Tentu tidak. Situasi yang sedang di hadapinya sekarang adalah situasi yang serius, Hoetaek tidak main-main me-restart perjalan karirnya di dunia hiburan. Dia menelan harga dirinya untuk duduk di singgasana nomor satu, kursi paling besar yang ada di sana.
Semua mata langsung tertuju padanya, sialnya pandangan Hoetaek memburam karena air yang menumpuk di pelupuk matanya. Ini terlalu menyakitkan, air matanya tak bisa dibendung lagi, setetes dua tetes jatuh menuruni pipi.
Sejujurnya Hoetaek tak suka diperhatikan dengan tatapan iba. Dia diminta mengatakan perasaannya, hei, orang bodoh mana yang akan menjawab bahwa dia baik-baik saja setelah mengalami penghinaan yang besar ini? Astaga, orang-orang ini sangat suka drama.
Beruntungnya ada drama yang lebih menarik daripada kisah pilu miliknya. Lihatlah lelaki yang berdiri dengan belahan dadanya yang terbuka. Dia tampan, memang benar, tapi yang spesial adalah dia terlihat sangat percaya diri, bukan pada hal yang biasa. Melainkan pada perjalanan karirnya yang pernah membintangi drama Boys Love.
Iya, dia memikat dengan pesona seorang gay.
Ketika dia bergerak, menari sesuai irama musik, tubuhnya yang tak tertutup sempurna itu memancarkan aura seksi. Hampir semua mata terpana melihatnya, dia pandai sekali menarik perhatian, baru episode pertama sudah berhasil membangun branding untuk dirinya sendiri, dia adalah Kim Jiwoong, si idaman pria.
Hoetaek tentu kagum padanya. Entah dia benar-benar gay atau tidak, tapi dia berani tampil berbeda. Itu adalah nilai jualnya. Lelaki itu mengakhiri penampilannya dengan kedipan maut, yang entah ditujukan pada siapa. Hoetaek tidak mau salah paham, meski Jiwoong sepenuhnya memandang pada dirinya, lalu tersenyum simpul. Jiwoong sudah mengunci targetnya, Lee Hoetaek.
***
Siapa yang naik kapal ini? Fii tidak tahu apakah banyak orang yang mendukung imajinasi Fi. Tulisan ini agaknya akan terasa asing bagi kalian yang tidak menonton Boys Planet, Fi sarankan sih kalian untuk menonton acara survival-nya dulu, mheheeh.
Salam,
Fii
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukewarm || Hui-Jiwoong
FanfictionHanya orang gila yang bercita-cita ingin menjadi idol di Korea. Peluangnya sangat kecil, meskipun berhasil belum tentu bisa bertahan di industri ini. Hui adalah salah satu bukti kekejaman industri hiburan di Korea. Produser yang pernah mencapai masa...