Bab 13

563 85 104
                                    

"Hyung!" Matthew melambaikan tangannya antusias, seharian ini dia baru bertemu lagi dengan Jiwoong, lelaki itu mendekat padanya.

"Matthew, apa kau lihat Hoetaek hyung?" Senyumnya seketika hilang ketika mendengar pertanyaan Jiwoong, ternyata dia menghampiri Matthew hanya untuk menanyakan keberadaan Hoetaek, dia menghela napas kasar, Jiwoong benar-benar berubah, dia tidak lagi mengejar perhatian Matthew.

"Wah, kau membuatku kecewa, Hyung, apa kau sudah mengeluarkanku dari tangki airmu, eoh?" Dari semua orang yang didekati Jiwoong, mungkin Matthew adalah satu-satunya orang yang sadar bahwa dia hanyalah salah satu ikan yang dikoleksi Jiwoong di dalam tangki airnya, dan dia tidak keberatan akan hal itu, Matthew bahkan dekat dengan ikan-ikan lainnya, santai saja, derajat mereka setara, tak ada yang spesial di mata Jiwoong.

Kecuali Hoetaek, dia mungkin satu-satunya ikan yang bisa hidup di aquarium Jiwoong, tidak lagi berdesakan di dalam tangki air.

"Ah, lagi-lagi soal perumpamaan ikan itu, berapa banyak ikan yang ada di dalam tangki airku hingga aku harus membuangmu Matthew?" Jiwoong tertawa, Matthew itu punya sudut pandang yang unik, kepribadiannya juga menyenangkan.

"Dih, jahat sekali, giliran ikan yang ada di aquariummu pergi kau malah mencariku." Matthew maju beberapa langkah, membuat Jiwoong mengernyitkan dahi, apa maksudnya ekspresi itu? "Biar kuberi saran sedikit, Hyung. Jika kau ingin aquariummu terisi oleh ikan, maka bebaskan ikan-ikan yang ada di dalam tangki airmu."

Jiwoong tidak menanggapi, dia menunggu kalimat Matthew yang nampaknya belum selesai. Lelaki itu kembali melangkah maju, mengikis jarak yang memang semakin tipis, dan tanpa diduga kakinya malah berjinjit, Matthew hendak mencium bibir Jiwoong, tapi Jiwoong malah memalingkan wajah, menghindar, Matthew terkekeh pelan.

"Ikan di dalam aquariummu memang spesial, Hyung, kurasa hanya dia yang bisa menciummu, tapi apakah dia tahu bahwa dia spesial? Tentu tidak, karena dia melihat banyak ikan di dalam tangki airmu, wajar jika dia tidak bisa menetap di sana, dia tak akan pernah menyadari bahwa tempat tinggalnya berbeda." Matthew menghela napas, kakinya mulai mundur secara teratur.

"Justru aku yang bisa melihat perbedaannya, dan itu sungguh menyebalkan." Intonasi bicaranya meninggi, jelas Matthew mengutarakan kalimat itu dari hatinya. "Jadi kesimpulannya, Hyung, berhentilah memancing ikan, memangnya kau ini mau jadi nelayan atau jadi idol, hah?" pungkasnya. Dia benar-benar selesai bicara, tubuhnya berbalik meninggalkan Jiwoong, ikan yang satu ini memutuskan untuk kabur dari tangki air Jiwoong, dia tidak mau lagi iri melihat aquarium mewah Hoetaek.

Sementara Jiwoong mulai mengerti maksud perumpamaan Matthew, tapi sayangnya semua itu terlambat, sepertinya Jiwoong sudah melakukan kesalahan yang sangat besar, pantas ikannya yang spesial itu kabur tak terlihat hingga detik ini.

****

Ruangan ke sembilan yang didatangi olehnya adalah studio rekaman, dia pikir Hoetaek sedang bekerja di sana, tapi yang ditemuinya malah Seunghwan, dia sedang mempersiapkan diri untuk merekam lagu En Garde, dia sendirian di sana.

"Bukankah Hoetaek Hyung yang bertugas membimbing rekaman?" tanyanya sembari duduk di sebelah Seunghwan.

"Iya, dia bahkan berjanji akan memastikan proses rekaman berjalan lancar, tapi entah kenapa hari ini dia malah memutuskan untuk melepaskan perannya, dia meminta digantikan sementara."

"Jadi, kau tak tahu dia di mana?" Seunghwan menggeleng, iyalah, dari tadi dia belum melihat Hoetaek.

"Astaga ...."

"Memangnya ada perlu apa dengan Hoetaek Hyung?"

"Kurasa aku melakukan kesalahan." Jiwoong menyenderkan tubuhnya ke atas sofa, dia benar-benar lelah, kompleks asrama boys planet sangat luas.

"Apa yang kau lakukan?"

"Sebenarnya orang yang terakhir melihatnya itu aku, kami bertemu di ruang latihan, dan Jungwoo memintanya untuk merekamkan video dance."

Seunghwan memicingkan matanya, dia mulai curiga dengan intonasi suara Jiwoong. "Dance say my name?" tanyanya.

"Bukan, tapi dance couple."

"Boleh kulihat bagaimana jenis videonya?" Seunghwan masih berusaha sabar meskipun dia sudah tahu ada yang tidak beres dengan dance yang dimaksud Jiwoong, dan benar saja ketika dia melihat contoh videonya, itu memang dance couple yang menggairahkan.

"Boleh aku mengumpat?" Tanpa menunggu jawabannya, tangan Seunghwan sudah mendarat di kepala Jiwoong, memukul bagian belakang kepalanya. "Bangsat, bajingan! Kau bilang Hoetaek Hyung merekam video yang seperti ini? Otakmu di mana Jiwoong?" Kesabarannya yang memang sekecil atom sudah lenyap, Seunghwan tak habis pikir dengan temannya yang satu ini.

Meskipun sebelum masuk boys planet Jiwoong dan Jungwoo sering menari berpasangan seperti itu, bahkan Seunghwan juga pernah melihatnya, tapi bukankah seharusnya Jiwoong tak menunjukkan chemistry-nya dengan Jungwoo di hadapan Hoetaek? Chemistry mereka memang sudah terbangun sejak setahun lalu, jika sudah menari seperti itu mereka nampak seperti sepasang kekasih, jadi hal itu pasti melukai hati Hoetaek.

"Apa kau tahu Hoetaek Hyung baru saja tersingkirkan dari line-up debut?" Jiwoong mengangguk, tentu saja, posisi mereka sudah diumumkan di eliminasi kedua, dan posisi Hoetaek mengejutkan, dia berada diurutan ke sebelas bahkan setelah membuat pertunjukkan fenomenalnya dengan lagu tomboy.

"Jadi kau pasti tahu dia sedang sedih, tapi kau malah menyuruhnya untuk merekam video sialanmu itu?"

"Bukan aku, tapi Jungwoo."

"Iya tapi kau tetap melakukannya 'kan?" Jiwoong tidak menjawab, itu benar, bahkan Hoetaek harus merekamnya berkali-kali karena Jiwoong terus melakukan kesalahan. Seunghwan menghela napas berat. Jika dia jadi Hoetaek, dia pasti sudah melemparkan ponsel Jiwoong hingga hancur berkeping-keping.

"Selamat ya, Kim Jiwoong, kau baru saja menabur garam di atas luka Hoetaek hyung. Bayangkan betapa perihnya itu, dasar tidak punya perasaan." Jiwoong tidak bisa menyangkal satu kalimat pun, bahkan dia tidak bisa membalas umpatan-umpatan kasar Seunghwan, otaknya sibuk memikirkan di mana Hoetaek.

"Lalu sekarang apa yang harus kulakukan?"

"Tak ada, jangan lakukan apapun, biarkan Hoetaek Hyung menenangkan dirinya." Seunghwan mengangkat jari telunjuknya, dia tidak ingin Jiwoong salah mengambil langkah lagi.

"Tapi-"

"Heh, jangan cari alasan pembenar, sudah diam, Kim Jiwoong!" bentaknya sekali lagi, Seunghwan tahu betul kepribadian Jiwoong, baginya menari, berakting, bernyanyi itu hanya merupakan pertunjukan, tak ada hubungannya dengan perasaan pribadinya. Jadi jika tidak dibentak seperti itu, Jiwoong mana mungkin bisa merasa bersalah.

Jiwoong benar-benar amatir dalam masalah memahami perasaan orang yang dicintainya. Berbeda dengan Shanbin, dua puluh menit yang lalu dia menemukan Hoetaek sedang termenung di dapur. Matanya sendu, yang Shanbin tahu Hoetaek sedih karena peringkatnya, dia tidak tahu bahwa ada sesuatu yang lebih melukainya.

"Hyung, apa kau mau bersembunyi di tempat rahasiaku?" tanyanya. Shanbin ingin memberikan ruang bersedih untuk Hoetaek. Dia tidak akan menghiburnya dengan mengatakan bahwa Hoetaek harus kuat, bahwa Hoetaek harus berhenti bersedih, tidak. Jika Hoetaek ingin melarikan diri, maka Shanbin akan membawa Hoetaek bersembunyi dari bisingnya dunia.

***

Bersambung ...

Si Mamatt ternyata tidak seburuk yang kita kira, Guys. Jadi apa yang ingin kalian sampaikan pada Jiwoong, saudaraku?

Oh ya pantes Hoetaek tidak ditemukan, orang diculik Shanbin, wkwk

Salam,
Fii

Lukewarm || Hui-Jiwoong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang