"Arghhhh, Jiwoong Hyung ..." Ketika tim love killa tampil, ruangan itu seketika riuh oleh teriakan para penggemar Jiwoong. Bayangkan saja pertunjukan dibuka oleh suara beratnya, bagaimana tidak histeris mereka?
"Kim Jiwoong bajumu, Hei! Sangat tidak berguna, sekalian saja tidak usah pakai baju!" Seunghwan bahkan sudah nyerocos, gemas sekali dia dengan jas bergaya crop top itu, jika bergerak sedikit saja, maka otot-otot perut Jiwoong sudah bisa menyapa penonton, dasar tukang pamer!
"Sepertinya aku butuh tabung oksigen. Aku sesak napas." Di belakang sana Cha Woongki memegangi dadanya, anak itu memang sangat hiperbolis, tak kalah hebohnya dengan Kum Junghyeon.
"Woo!!! Jiwoong Hyung, I LOVE YOU ..." Jiwoong mungkin satu-satunya orang yang bisa membuat Junghyeon terus-menerus melanggar janjinya untuk tidak berteriak histeris.
Sementara orang yang beberapa saat lalu bermesraan dengannya malah terpantau diam saja. Hoetaek merasa jengkel, haruskah Jiwoong memakai jas yang seperti itu, hah? Apakah tim wardrobe tidak punya baju yang lain untuknya? Lihat saja Gyuvin meskipun dia jangkung tapi bajunya bisa menutupi semua auratnya, tapi Jiwoong? Sangat menyebalkan.
Entahlah apa yang membuatnya kesal. Apakah sebenarnya Hoetaek cemburu? Tapi ... ah, sudahlah. Tidak penting bagaimana kekesalannya ini diartikan, yang jelas Hoetaek akan membalasnya, memangnya cuma Kim Jiwoong saja yang mempunyai otot begitu?
Hoetaek juga bisa menunjukkannya. Bajunya malam itu cukup terbuka, bukan, Hoetaek tidak memakai crop top seperti Jiwoong, dia hanya memakai celana pendek, tentu itu adalah hal yang sangat biasa, apalagi tidak ada jadwal syuting setelah pertunjukan selesai.
Namun, karena Hoetaek selalu menutup auratnya, jadi para peserta pelatihan cukup kaget ketika melihat Hoetaek memakai celana di atas lutut, kaki jenjangnya yang putih bersih itu membuat mereka gagal fokus, apalagi Jiwoong, mulutnya menganga sempurna.
"Woah, Hoetaek Hyung, apa yang terjadi? Apakah semua celana panjangmu terbakar?" tanya Kum Junghyeon penasaran, dia sempat berpikir kalau Hoetaek tak akan memakai celana pendek selama celana panjang masih diproduksi oleh penduduk bumi.
"Hyung, kau terlihat jauh lebih segar, sungguh." Giliran Shanbin yang memuji, iya, jangan lupakan lelaki itu juga, dia tak kalah terpesonanya dari Kim Jiwoong.
"He-he-hei! Berhenti menatap Hyung-ku! Dasar pria-pria cabul!" Gyuvin menginterupsi ketertarikan para peserta pelatihan pada Hoetaek, mereka saat ini sedang berkumpul di lobi, biasalah kalau sudah menyelesaikan misi mereka mempunyai waktu tenang sejenak, sebelum hari eliminasi tiba.
Hoetaek hanya tertawa saja merespon celetukan mereka. Lihat ini Kim Jiwoong, bukan cuma kau saja yang bisa pamer. Hoetaek bahkan baru memperlihatkan kakinya saja, tapi mereka sudah tidak bisa berpaling darinya.
"Apakah aku terlihat aneh?" tanya Hoetaek kemudian.
"Tidak, Hyung, kau terlihat seperti anak muda, sangat trendi." Junghyeon mengangkat jempolnya, memuji, teman-temannya berseru setuju, mereka segera terlarut dalam kebersamaan. Lobi sebenarnya jarang digunakan, tapi hari ini seseorang mengusulkan mereka untuk merayakan kemenangan timnya di lobi.
Orang ini membelikan pizza. Juga beberapa camilan lainnya, bisa dikatakan malam itu mereka berpesta, tapi tidak ada alkohol, sebab kebanyakan dari mereka adalah anak di bawah umur, jadi hanya minuman bersoda yang disajikan, ditenggak berkali-kali seraya bermain game.
"Hyung, aku ingin teh manis." Gyuvin tiba-tiba merengek. Hoetaek yang sedang sibuk bermain Jenga pun menoleh.
"Bikin sendiri dong, Gyuvin ..." perintahnya lembut. Tapi Gyuvin menggeleng, dia malas pergi ke dapur, lagi pula Gyuvin tidak bisa membedakan mana garam dan gula, bagaimana kalau Gyuvin malah memilih garam untuk dicampurkan ke dalam minumannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lukewarm || Hui-Jiwoong
FanfictionHanya orang gila yang bercita-cita ingin menjadi idol di Korea. Peluangnya sangat kecil, meskipun berhasil belum tentu bisa bertahan di industri ini. Hui adalah salah satu bukti kekejaman industri hiburan di Korea. Produser yang pernah mencapai masa...