2. Calon istri

3.4K 75 2
                                    

"Tadi malam ke mana?" tanya Bela, melihat anak semata wayangnya baru saja pulang.

"Dikunci," jawab Aiden singkat sambil melirik ke arah Levi.

"Pah, bener nih?"

"Iya, Mah. Kerjaannya berantem mulu yang ada di pikirannya."

Bela hanya bisa menghela napas saja dengan tingkah laku Aiden yang memang benar hanya main motor, kumpul, ataupun berkelahi dengan geng motor lainnya.

"Ya sudah, Al, kamu tungguin rumah dan jaga perusahaan. Kita mau berangkat ke bandara."

"Hem."

"Kalau ditanya itu jangan 'hmm' aja dong, Al."

"Iya, Mah~" kata Aiden dengan senyum palsunya.

Setelah kepergian orang tuanya menuju bandara, Aiden langsung duduk dan menonton televisi.

Tingg!

Suara notifikasi dari ponsel Aiden membuat ia mengalihkan pandangannya untuk membuka barangkali ada hal penting atau lebih penting.

Suara notifikasi dari ponsel Aiden membuat ia mengalihkan pandangannya untuk membuka barangkali ada hal penting atau lebih penting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membalas pesan-pesan dari temannya, Aiden langsung mematikan ponselnya dan lanjut menonton siaran di televisinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membalas pesan-pesan dari temannya, Aiden langsung mematikan ponselnya dan lanjut menonton siaran di televisinya.

"Bik, tolong siapkan makanan, nanti ada teman ke sini," ucap Aiden menyuruh Bik Siti untuk membuat makanan dengan porsi banyak untuk mereka.

Sedangkan di markas sana, inti geng Lion sudah bersiap untuk berangkat menuju rumah sang ketua.

Ting tong!

Setelah beberapa menit berlalu, suara bel berbunyi menandakan bahwa temannya sudah berada di depan. Beranjak dari duduknya, Aiden berjalan menuju pintu utama mempersilahkan temannya untuk masuk.

Ceklek!

"Lama banget buka pintu aja," cerocos Alex.

Aiden hanya diam dan membalikan badan berjalan ke ruangan keluarga yang diikuti oleh mereka.

"Heran gue sama lo, Al. Rumah gede tapi sepi," kata Alex melihat sekelilingnya. Suasananya sama saja seperti dulu ketika mereka masih anak-anak, sepi dan sepi.

AIDEN ALEXANDER ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang