part ini agak bener dikit, guys 🙏🏾.
Happy Reading~
Kalau boleh nolak, Doyoung nggak mau ketemu sama hari ini. Dia lebih pilih tidur seharian daripada ke kampus dan ketemu sama orang-orang yang akhlak minusnya keminusan. Bodo amat juga sama Taeil yang ngomel-ngomel katanya ngasih contoh yang nggak bener ke adek-adeknya.
Tapi stop!
Nggak usah bayangin sampai kesana-kesana. Lagipula, cuma karena males ketemu temen terus nggak berangkat kuliah itu kayak bukan Doyoung banget, terlepas dari kebiasaannya yang suka ngejulid sana-sini.
Jadi mungkin temennya yang males ketemu dia.
Doyoung mendongak ke atas. Langit mulai gelap, mungkin sebentar lagi hujan. Tapi itu semua nggak bikin perubahan apapun dalam posisinya yang berdiri di samping jembatan.
Lagi dan lagi Doyoung menghembuskan napas berat. Kayaknya langit tahu perasaan dia sekarang. Langit mau nemenin Doyoung nangis ceritanya?
"Kalo nggak kuat juga nggak usah dipaksa Doy, gue tau lo sebenernya cuma butuh istirahat, bukan langsung nyerah kayak gini! Lo pikir dua puluh dua tahun lo ada di planet ini cuma jadi figuran?!"
Kata-kata Taeyong yang satu ini terus terngiang-ngiang di otaknya. Abangnya itu mungkin bener. Nyerah bukan satu-satunya jalan yang bisa dia tempuh kali ini.
Tapi sayangnya, Doyoung udah nggak berharap lagi sama hidupnya kali ini. Keputusannya yang udah bulat dan mantap nggak akan berubah cuma karena nasehat Taeyong.
"Kalo lo bisa ngurus tiga belas bocah tengil itu, kenapa lo nggak bisa selesein satu masalah? Gue tau masalah lo berat dan gue juga mungkin nggak bisa ngadepin sendirian, tapi apa lo nggak kasian sama mereka? Gimana kalo nyariin lo tiap pagi? Kita nggak bisa boongin mereka terus-terusan, tapi kita juga nggak mungkin jelasin yang sejujur-jujurnya"
"Lo boleh resign dari kampus, tapi nggak semudah itu lo pergi dari kosan, Doy. Lo nggak inget gimana susah payahnya kita bertujuh bikin keluarga NCT sampai akhirnya jadi kayak gini?!"
Sumpah, Doyoung nggak mau nangis cuma karena kata-kata Taeyong! Dia nggak mau dikira habis putus cinta apalagi disangka kayak orang gila. Tapi,
"Kalau gue kabur, mungkin mereka bakal hidup tenang kali ya, nggak ada yang ngatur-ngatur terus"
Tanpa permisi, satu tetesan cairan bening berhasil ngalir di pipi kiri Doyoung. Untuk pertama kalinya, dia nangis di kota orang. Dan untuk kali ini, dia nggak peduli sama cibiran orang yang lalu lalang di belakangnya.
"Berat juga ya hidup kayak gini. Padahal gue nggak sekuat Ten sama Haechan, tapi kenapa idup gue gini banget?"
"Doy"
Pemilik nama itu langsung hening. Tanpa balik badan, dia udah tahu siapa orang yang dibelakangnya.
"Are you okay?"
Sahara kembali jalan, menjejerkan badannya tepat di samping Doyoung.
"Gua denger semuanya, lo lagi ada masalah?"
Doyoung menggeleng, "Gue––cuma pengen berubah"
Sontak, Sahara tergelak denger jawaban Doyoung. Nggak tahu bagian mana yang bikin ketawa, tapi kalau Doyoung yang ngomong vibesnya jadi lucu.
"Berubah gimana sih? Lo kenapa hah? Dibully sama si Atuy?"
"Enggak, gue––"
"Dengerin kata gue! Lo nggak perlu pikirin kata-kata temen sekelas lo itu. Dia nggak berhak ngatur dan maksa lo buat kayak apa yang pengen mereka liat! Lo ya lo! Lo nggak usah jadi Bang Taeyong yang selalu berusaha bikin orang seneng, tapi lo sendiri nggak bahagia!" Seru Sahara tiba-tiba. Padahal Doyoung belum cerita apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT [Nih Circle-nya Taeil] ✓
Humor"Bersatu kita rusuh, berpisah kita reunian!" - Haechan's geng. --always berdua puluh tiga! nggak boleh kurang! 😠💗 KALAU MAU BACA JANGAN CUMA PART SATU, DUA, TIGA DOANG, ITU MASIH KURANG SERU. BACA SAMPAI MINIMAL 30 PART, BARU PAHAM ALURNYA 🤗. ini...