39. E N D I N G ☀️

633 45 124
                                    

Req Song : Damai bersamamu ( Virzha )

Selamat membaca part ENDING, teman-teman 🤗❤️

Happy Reading ~~

Beberapa bulan kemudian . . . .

Jisung tersenyum lebar saat ketiga partner ributnya mulai masuk ke dalam mobil. Sebelum itu dia sempatkan peluk Nana, Jeno, dan Haechan cukup lama.

"Kalian hati-hati di jalan ya! Kabari aku kalau ada apa-apa," Pesannya.

Jeno menjadi orang pertama yang lepas pelukan itu, bibirnya tersenyum manis kemudian mengangguk, "Iya siap! Lo juga tiati di kosan sendirian,"

"Takut ada yang nemenin tidur ntar malem" Lanjutnya berbisik. Jisung menggelengkan kepala heran denger penuturan Jeno.

"Nggak apa-apa ya sendirian disini. Nanti juga pasti lo dijemput kok" Seru Nana, menepuk-nepuk pundak Jisung.

Jisung tersenyum tipis dan mengangguk, "Iya, tapi nggak tau kapan deh"

"Atau mau temenin sama Bang Baek? Itu yang kita ketemu waktu kerja bakti di samping Masjid dulu" Setelah mengangguk, kini Jisung menggeleng, "Nggak usah. Insya Allah aku berani sendirian disini. Udah sana kalian pulang." Usirnya.

Haechan mengangguk, memeluk Jisung sekali lagi. Setelah itu dia berlalu masuk mobil, ninggalin Nana sama Jeno.

Jisung sempat terbingung-bingung. Ini anak dua kenapa diem aja?

"K-Kalian kenapa?" Tanyanya.

Nana langsung menggeleng dan tersenyum, "Nggak apa-apa. Ya udah kita balik dulu, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam" Jawab Jisung.

"Ayo Jen!" Ajak Nana yang diangguki Jeno. Helaan napas berat dari Jisung terdengar saat mereka mulai melangkahkan kaki menjauh darinya.

Tangan Nana perlahan membuka pintu mobil sebelah kiri, dibarengi Jeno yang membuka sebelah kanan.

Sebelum benar-benar masuk ke dalam mobil, keduanya kembali menoleh ke arah Jisung. Entah kenapa rasanya berat banget ninggalin bocah satu itu sendirian di kos-kosan.

Mungkin Jisung yang sekarang bukan lagi Jisung yang dulu, yang suka nangis kalau ditinggal sendirian di kosan, tapi…

bruk!

Tiba-tiba Nana dan Jeno kompak kembali ke teras kos-kosan cuma buat peluk Jisung sekali lagi. Jisung yang kaget sempat mundur beberapa langkah. Pelukan kali ini juga terasa begitu erat dari sebelumnya.

"A-Abang," Panggil Jisung.

Kedua orang itu sama sekali nggak ngerespon panggilan Jisung. Yang ada malah dia ngeliat pundak keduanya yang sama-sama mulai bergetar.

Perlahan tangan Jisung memeluk bahu Jeno dan Nana. Tersenyum tipis.

"Nanti kalau kangen, kita main kesini lagi, okay?"

Perlahan Nana mendongak menatap Jisung. Hidung dan matanya yang memerah menandakan kalau cowok itu baru aja nangis, "Jangan lupain gue"

Jisung mengangguk paham, mengusap-usap bahu Nana yang tangannya sibuk mengusap air matanya.

"Bang Jeno,"

Jeno tersenyum manis sampai matanya nyaris menghilang, "Setelah pergi dari sini, hidup gue pasti bakalan berubah sembilan puluh sembilan persen, gue yakin itu"

Jisung kembali mengangguk. Mungkin yang lainnya juga ngerasain itu setelah pergi dari kos-kosan tercinta ini.

Dan di samping Jeno dan Nana yang sesenggukan, ada Haechan yang nonton mereka bertiga dari balik kaca belakang mobil. Dia juga mencoba menahan air matanya buat nggak jatuh melewati pipi mulusnya.

NCT [Nih Circle-nya Taeil] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang