Langit sore dengan cahaya semburat oranye menemani seorang pemuda bermata bulat berjalan kaki menuju rumah mewah berpagar putih , entah mengapa hatinya gusar saat akan memasuki pintu coklat dengan desain mewah di depannya .
Berkali-kali ia menghembuskan nafasnya kasar , lalu tangan kirinya mendorong pelan pintu didepannya . Ruangan luas menuju ruang tengah tampak lengang tanpa ada seorang pun terlihat disana .
Jungkook , berjalan kearah tangga menuju ruangan kesayangannya , ia sudah tak sabar untuk merebahkan tubuhnya yang seharian ini ia gunakan untuk melakukan kegiatan di sekolah barunya . Namun Baru beberapa langkah ia menginjakkan kaki nya pada undakan tangga , suara bariton dari sang ayah menghentikan langkahnya
" Kookie -"
" Appa , "
Jungkook menoleh kearah sumber suara di belakangnya dan tersenyum kecil ketika melihat lelaki paruh baya didepannya menatapnya lembut dengan senyum menghiasi wajah tegasnya
" Appa, aku merindukanmu"
Jungkook kembali menuruni tangga dengan langkah terburu, lalu memeluk tubuh dengan aroma maskulin itu
" Bagaimana sekolah barumu ?? Kau pasti langsung bisa mendapatkan teman banyak bukan ??"
Jungkook mengangguk , lalu bergelayut manja di lengan sang ayah , menuntun sang ayah duduk di sofa empuk di sebelah kiri ruangan itu
" Sangat menyenangkan appa , aku disambut baik di kelasku dan di sekolahku . appa tau, saat aku kebingungan mencari ruangan kepala sekolah , bahkan yang membantuku kakak senior satu tingkat ku . Appa benar-benar memilihkan sekolah terbaik untukku "
" Tentu saja , apapun untuk anak kesayangan appa"
Jungkook kembali memeluk manja sang ayah , menceritakan apa saja kegiatannya selama di sekolah barunya
" Sekarang beristirahat lah , kau pasti lelah" Jungkook mengangguk lalu bangkit menuju kamarnya dengan senyum cerah menghiasi wajah tampannya , sedangkan Seok hoo kembali menampakkan wajah datarnya setelah sang anak memasuki kamarnya yang berada di lantai dua.
Seok hoo berjalan menuju ruang kerja nya , duduk di kursi kebanggaan nya lalu tangan kanannya menarik salah satu laci yang berada di paling bawah meja dengan lapis kaca di atasnya itu .
Tangannya terulur untuk mengambil sebuah buku dengan sampul yang terbuat dari kulit berwarna coklat tua , dibukanya buku yang nampak terlihat usang itu dan mengambil selembar potret yang terselip di bagian tengah .
Bibir pria paruh baya dengan wajah tegas itu perlahan terangkat menatap isi foto tersebut , potret nya bersama seorang wanita cantik dengan gaun berwarna biru juga seorang lelaki berumur lima tahun membawa balon berwarna kuning di tangan kirinya .
Seok hoo mengambil ponsel yang berada di samping buku lamanya , lalu membuka galeri di ponselnya . Membuka sebuah foto yang di dalamnya terdapat foto seorang pemuda tampan dengan seragam sekolah yang sama dengan Jungkook .
" Kau tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan nak "
Mata Seok hoo berembun , namun senyumnya masih tetap timbul dari bibirnya, ibu jari nya mengusap pelan kedua potret yang berbeda di kedua tangan nya
" Kini appa semakin mudah untuk melihatmu , apalagi adikmu juga berada di sana" Seok Hoo masih menampilkan senyum nya pada dua foto di hadapannya kini
" Appa merindukan mu jeon Jimin "
Dering telepon masuk dari ponsel Seok hoo mengalihkan perhatian nya , ibu jarinya menggeser tanda hijau di sana untuk segera ia dekatkan dengan telinganya

KAMU SEDANG MEMBACA
GOMAWO
FanfictionYang aku tau , ayah pergi tanpa pernah mengingatku lagi Hingga pemuda itu datang dan kembali membuat kehidupanku yang sudah membaik kembali hancur "Aku membencimu jeon jungkook" -jimin