012

342 41 7
                                    

Jeon jungkook pemuda tampan dengan mata bulat itu masih menatap cahaya matahari yang kian tenggelam di ufuk barat . ia masih mengingat jelas penggal demi penggal kata yang terucap dari bibirnya tadi siang kepada kakak tingkatnya , jimin .

Seulas senyum tercipta ketika ia kembali teringat bagaimana tatap kecewa taehyung kepada jimin saat kepalan itu hampir saja mengenai wajah tampannya . entah dewa keberuntungan dari mana yang sedang berpihak kepada jungkook sehingga apa yang ia rencanakan berjalan sangat mulus bahkan sesuai dengan yang ia bayangkan sebelumnya . jungkook sendiri tak menyangka bahkan semudah itu mempermainkan emosi jimin .

Suara ketukan pintu mengambil alih atensi jungkook , ia melihat sang ibu, haera berjalan mendekatinya dengan tersenyum

“sedang apa hm ?”

Tanya haera mengelus rambut sang putera dengan lembut diiringi senyuman bak malaikat bagi jungkook sendiri .

“ hanya sedang menikmati matahari tenggelam dari jendela eomma...”

“ eomma dengar dari maid , sepulang sekolah punggung mu terasa sakit kembali? “

" Iya tadi siang sempat nyeri , tapi aku sudah baik-baik saja .. aku sudah meminum resep terbaru dari dokter song juga " Jungkook tersenyum lalu menuntun sang ibu untuk duduk di sisi ranjang

“ eomma ... “

“ ada apa sayang ?”

“ aku boleh menanyakan sesuatu , tapi eomma jangan marah “   Haera tersenyum lalu mengangguk

“ eung... itu “

“ katakan saja jung, apapun yang mengganggu pikiranmu “

Jungkook menghela nafas pelan lalu menunduk menatap ubin di bawah kakinya

“ dulu, wanita yang bersama appa saat appa belum bersama kita ... “ jungkook menggigit bibir bawahnya sebelum melanjutkan ucapannya

“ apa hubungan eomma dengan bibi itu ?”

Haera menatap manik sendu sang putera lalu tersenyum manis menimbulkan denyutan nyeri di hati nya karena  senyum sang ibu menyiratkan luka dalam .

“ aku hanya ingin tahu eomma, jika eomma belum ingin bercerita kepadaku tidak apa-apa ... “

“eomma akan menceritakannya sayang “

haera kembali menarik napas sebelum kembali meneruskan kalimatnya

"dulu eomma dan bibi jihye adalah sahabat baik sejak memasuki sekolah menengah pertama , kami selau berbagi apapun . yang secara kebetulan keluarga bibi jihye dan kakek nenekmu berhubungan baik dalam bisnis .”

“persahabatan kami terus berlanjut sampai kami dewasa , bahkan sering kali eomma menginap di apartemen bibi jihye . kami masih saling berbagi hingga akhirnya ... “

haera berdiri dan berjalan menghadap jendela kamar jungkook membelakangi sang anak .

“ bibi jihye menyukai appamu jung sejak dulu, memang semua salah eomma dan appa yang tidak memberitahukan atau menceritakan hubungan kami dari awal kepada bibi jihye . Hingga bibi jihye yang sangat sakit hati saat itu setelah mengetahui kabar ini, meminta ayahnya untuk mencari jalan agar ia dan appa mu bisa menikah “ haera menghadap jungkook dengan air mata yang mengalir

“ eomma tidak bisa berbuat apa-apa saat itu karena eomma tidak tau sama sekali tentang  perjodohan mereka , bibi jihye menemui ibu dan memberikan sebuah undangan saat itu . dia berkata eomma harus datang karena ada kejutan untuk sahabat tercintanya. Dan benar saja saat eomma datang ke acara mereka . eomma melihat mempelai pria dari sahabat eomma adalah kekasih eomma sendiri . “

GOMAWO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang