Lorong rumah sakit yang hanya di isi oleh beberapa orang yang sedang menunggu keluarganya di malam hari terasa begitu sepi . hoseok, memutuskan untuk keluar dari kamar rawat Jimin saat anak nakal itu telah benar-benar terlelap di temani sang kakak, seokjin .
Setelah mendapatkan pesan yang masuk sekitar empat jam yang lalu , hoseok kini memasuki lift dan memencet tombol angka 3 untuk turun di lantai dimana Jungkook , keponakannya yang lain tengah di rawat katanya .
From : Jungkook
Paman hoseok, aku tidak bisa menghubungi appa dan eomma . Jadi bisakah paman datang dan temani aku dirumah sakit ...Kaki panjang hoseok telah sampai di depan kamar dengan papan nama bernomor 213 , dimana Jungkook tadi meyebutkannya setelah ia menghubungi anak itu .
Hoseok memasuki kamar rawat itu dan mendapati Jungkook , pemuda yang nyatanya adalah keponakannya itu tengah berbaring menatap kearahnya dengan senyum manis.
" Paman hoseok ... " ujarnya sambil mencoba duduk meski nyeri pada punggungnya masih sangat terasa
" Bagaimana bisa seperti ini hm ?" Tanya hoseok kini duduk pada sisi ranjang Jungkook dan mengelus lembut lengan yang berbalut perban putih itu
" A-aku terpeleset paman saat jelajah di hutan ... "
Hoseok mengernyit saat anak itu mendapatkan luka hampir sama dengan jimin .namun setelahnya Hoseok hanya menggeleng heran, matanya masih menyusuri setiap inci tubuh pemuda di hadapannya itu dengan teliti .
" ayah ibumu ? Belum bisa kemari ?" Tanya hoseok lembut .
Tangannya terulur mengambil jeruk diatas meja dan mulai mengupasnya
" appa dan eomma sama-sama tidak bisa ku hubungi paman ... "
Hoseok menghela nafas pelan lalu berdiri setelah selesai mengupas jeruk dan memberikannya pada jungkook yang tengah duduk menatapnya
"Paman ... "
" paman akan mencoba menghubungi ayahmu ... paman masih ada urusan jung... " ucap hoseok menarik ponselnya dari saku jaketnya .
" mereka sudah sangat keterlaluan..."
" jika paman sibuk , pergi saja tidak apa-apa kok ... "
" bukan seperti itu , hanya saja ... "
Jungkook mulai berbaring kembali dan menarik selimut hangatnya.
" terimakasih sudah kemari paman ... selamat malam ... " ucapnya selanjutnya .
Hoseok menghela nafas melirik pada keponakannya itu . Jungkook tidak paham dengan isi otaknya sekarang . Dirinya juga sedang khawatir dengan keponakannya yang lain .
Hoseok mengetik sesuatu pada ponselnya , lalu kembali mendekati anak itu
" paman akan menemani mu sampai ayah atau ibumu datang ... "
" appa dan eomma memang tidak pernah peduli denganku paman ... dan tidak ada yang benar-benar peduli denganku ... "
Hoseok melirik pemuda yang tengah berbaring diranjang pesakitan itu dengan sendu
" paman peduli denganmu jung ... "
" paman ... jika keponakanmu bukan hanya aku apakah paman akan tetap peduli denganku ? "
" tentu saja ... "
Jungkook tersenyum tipis lalu kembali bangkit dan duduk. Matanya menatap sang paman dengan binar sendu nya
" kenyataannya .... " jungkook menelan salivanya sebelum melanjutkan kalimatnya
" kenyataannya paman tidak sepeduli itu dengan ku ... "
KAMU SEDANG MEMBACA
GOMAWO
FanfictionYang aku tau , ayah pergi tanpa pernah mengingatku lagi Hingga pemuda itu datang dan kembali membuat kehidupanku yang sudah membaik kembali hancur "Aku membencimu jeon jungkook" -jimin