017

237 40 8
                                    

Lorong rumah sakit yang hanya di isi oleh beberapa orang yang sedang menunggu keluarganya di malam hari terasa begitu sepi . hoseok,  memutuskan untuk keluar dari kamar rawat Jimin saat anak nakal itu telah benar-benar terlelap di temani sang kakak, seokjin .

Setelah mendapatkan pesan yang masuk sekitar empat jam yang lalu , hoseok kini memasuki lift dan memencet tombol angka 3 untuk turun di lantai dimana Jungkook , keponakannya yang lain tengah di rawat katanya .

From : Jungkook
Paman hoseok, aku tidak bisa menghubungi appa dan eomma . Jadi bisakah paman datang dan temani aku dirumah sakit ...

Kaki panjang hoseok telah sampai di depan kamar dengan papan nama bernomor 213 , dimana Jungkook tadi meyebutkannya setelah ia menghubungi anak itu .

Hoseok memasuki kamar rawat itu dan mendapati Jungkook , pemuda yang nyatanya adalah keponakannya itu tengah berbaring menatap kearahnya dengan senyum manis. 

" Paman hoseok ... " ujarnya sambil mencoba duduk meski nyeri pada punggungnya masih sangat terasa 

" Bagaimana bisa seperti ini hm ?" Tanya hoseok kini duduk pada sisi ranjang Jungkook dan mengelus lembut lengan yang berbalut perban putih itu

" A-aku terpeleset paman saat jelajah di hutan ... "

Hoseok mengernyit saat anak itu mendapatkan luka hampir sama dengan jimin .namun setelahnya  Hoseok hanya menggeleng heran, matanya masih menyusuri setiap inci tubuh pemuda di hadapannya itu dengan teliti .

" ayah ibumu ? Belum bisa kemari ?" Tanya hoseok lembut .

Tangannya terulur mengambil jeruk diatas meja dan mulai mengupasnya

" appa dan eomma sama-sama tidak bisa ku hubungi paman ... "

Hoseok menghela nafas pelan lalu berdiri setelah selesai mengupas jeruk dan memberikannya pada jungkook yang tengah duduk menatapnya

"Paman ... "

" paman akan mencoba menghubungi ayahmu ... paman masih ada urusan jung... " ucap hoseok menarik ponselnya dari saku jaketnya .

" mereka sudah sangat keterlaluan..."

" jika paman sibuk , pergi saja tidak apa-apa kok ... "

" bukan seperti itu , hanya saja ... "

Jungkook mulai berbaring kembali dan menarik selimut hangatnya.

" terimakasih sudah kemari paman ... selamat malam ... " ucapnya selanjutnya .

Hoseok menghela nafas melirik pada keponakannya itu . Jungkook tidak paham dengan isi otaknya sekarang . Dirinya juga sedang khawatir dengan keponakannya yang lain .

Hoseok mengetik sesuatu pada ponselnya , lalu kembali mendekati anak itu

" paman akan menemani mu sampai ayah atau ibumu datang ... "

" appa dan eomma memang tidak pernah peduli denganku paman ... dan tidak ada yang benar-benar peduli denganku ... "

Hoseok melirik pemuda yang tengah berbaring diranjang pesakitan itu dengan sendu

" paman peduli denganmu jung ... "

" paman ... jika keponakanmu bukan hanya aku apakah paman akan tetap peduli denganku ? "

" tentu saja ... "

Jungkook tersenyum tipis lalu kembali bangkit dan duduk. Matanya menatap sang paman dengan binar sendu nya

" kenyataannya .... " jungkook menelan salivanya sebelum melanjutkan kalimatnya

" kenyataannya paman tidak sepeduli itu dengan ku ... "

GOMAWO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang