Jeon Jungkook berjalan menapaki jalan kecil dengan rerumputan yang tumbuh hijau di hamparan tanah lapang dekat taman kota
Dulu sekali , sebelum keadaan ginjalnya memburuk dirinya ,sang ibu dan ayah sering sekali bermain disini bermain bola atau sekedar duduk menanti matahari tenggelam.
Namun kini , dia hanya sendiri menikmati hijaunya rumput yang bergoyang dengan pemandangan langit biru diatasnya .
" Aku rindu saat dimana eomma dan appa banyak waktu untukku " ujarnya ketika kilasan masa kecil nya muncul di ingatan nya.
Senyuman tipis dari bibir ranum nya kembali timbul saat ia melihat ada seorang anak laki-laki dengan kedua orang tuanya sedang asyik bermain bola
"Haaahhhh " hembusan nafas pelan keluar dari bibirnya , matanya kini menjelajahi sekitar lapangan dan menemukan sebuah kedai di seberang jalan .
Jungkook beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kedai yang seperti nya terlihat masih baru itu dengan sedikit berlari , namun langkahnya terhenti kala ia mendengar teriakan seorang wanita cantik yang mencoba mempertahankan tas miliknya di depan Jungkook .
" Hey pecundang , lepaskan!" Teriak jungkook pada dua orang lelaki yang masih berusaha merebut tas milik wanita di depan mereka
" Kau butuh uang berapa hingga merampas milik orang lain ?" Jungkook kini berjalan santai dengan mengeluarkan dompet hitamnya
" Segini cukup ?" Tanya nya kembali dengan mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya dan memperlihatkan pada dua orang itu
Keduanya mendekati Jungkook dan mencoba merebut uang itu dari tangan sang pemilik meniggalkan wanita tadi yang masih berdiri membeku di tempatnya
" Eit.. tidak semudah itu kalian mendapatkan nya ?" Ejek Jungkook yang membuat kedua preman itu geram
" Sialan kau bocah !"
" Namaku Jungkook paman , aku sudah besar jangan memanggilku bocah !" Ujar Jungkook yang semakin membuat preman itu jengkel , salah satu dari dua preman itu mencoba memukul Jungkook dan perkelahian antara ketiganya tak terhindarkan . Hingga akhirnya salah satu dari mereka mengeluarkan pisau kecil dari sakunya dan kembali mulai menyerang Jungkook
"Arrgh" erang Jungkook saat lengannya tanpa sengaja terluka setelah salah satu dari preman itu menyerang Jungkook
Sementara wanita yang tak jauh dari mereka mencoba untuk mencari bantuan dengan berteriak
"Toollooongggg-"
Lalu beberapa orang berlari pada mereka membuat dua orang preman yang beberapa saat lalu masih menyerang Jungkook berlari kalang kabut karena takut diamuk masa .
" Bibi tak apa ?"
" Terimakasih nak sudah membantu bibi sampai kau terluka " wanita di depan Jungkook terlihat khawatir ketika pemuda itu sedikit meringis kesakitan saat dirinya menyentuh memar di dekat bibirnya
Jungkook dibawa duduk olehnya pada kursi besi dekat keduanya setelah beberapa orang yang membantu mereka berlalu
" Bibi obati dulu lukamu nak -"
Jungkook hanya tersenyum mengangguki tawaran wanita anggun di depannya itu , dalam hati ia merasa tak asing pada wanita cantik yang sedang sibuk mengobati luka di lengannya
" Terimakasih bibi -"
Wanita itu mengangguk lalu mengusap rambut jungkook perlahan dengan lembut
" Bibi yang seharusnya berterima kasih denganmu ..."
" Jungkook bi , namaku Jungkook "
" Ahh iya , rumah bibi tidak jauh dari sini . Mau mampir dulu jungkookie ? "
KAMU SEDANG MEMBACA
GOMAWO
FanfictionYang aku tau , ayah pergi tanpa pernah mengingatku lagi Hingga pemuda itu datang dan kembali membuat kehidupanku yang sudah membaik kembali hancur "Aku membencimu jeon jungkook" -jimin