Bulan telah berganti tugas dengan matahari , pagi telah tiba dengan udara sejuk di kota ini .
Jimin mengerjapkan matanya setelah semalaman mengarungi dunia mimpi nya , ia tolehkan kepalanya kearah kanan dan masih mendapati pria berumur empat puluh tahunan itu tengah menatapnya dengan tatapan kosong
" ayah-" Suara serak Jimin menyadarkan lamunan wonho
"Sudah bangun? Apa tidurmu nyenyak ?"
Jimin mengangguk lalu tersenyum menatap sang ayah yang masih fokus menatapnya
" kau menyembunyikan sesuatu dari kami semua Jim ?"
Jimin mencoba duduk dan dibantu wonho yang sudah lebih dulu duduk, menatap Jimin
" Jimin , apa ayah tidak cukup pantas untuk menopang bebanmu ?"
"Apa yang ayah bicarakan ? Aku tidak mengerti "
Wonho mengambil ponselnya , lalu memperlihatkan sesuatu yang berada di layar ponsel tersebut yang berhasil membuat Jimin terkejut
" kau bertemu dengan seok hoo kembali Jim ? "
Jimin menunduk , wonho menghela nafas pelan lalu meraih dagu sang anak , menuntunnya untuk menatap kedua matanya
" kenapa menyembunyikan hal sepenting ini jim ? "
Jimin masih terdiam menatap binar sendu sang calon ayah sambung dengan mata berkaca-kaca
" aku-"
" apa ayah tidak cukup mampu membuatmu merasa aman Jim?"
" tidak ayah , bukan begitu ! aku hanya merasa masih belum saatnya membicarakan masalah ini --"
"Sampai istrinya berhasil mendapatkan ginjalmu Jim ?"
Jimin kembali membelalakkan matanya ketika wonho mengetahui segalanya yang bahkan Jimin tidak pernah cerita kepada siapapun .
" kau bingung mengapa ayah bisa tau semua nya ?"
Jimin kembali menunduk , menyembunyikan wajah manisnya
" lihat ayah Jim , apa masih ada yang kau sembunyikan dari kita semua ?"
" tidak ayah !"
Wonho menghela nafas berat mencoba mempercayai ucapan putra nya .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Pernikahan jihye dan wonho akhirnya terlaksana lebih cepat dari rencana sebelumnya , pesta mewah yang di hadiri oleh para kolega wonho dan jihye terlihat ramai .
Jimin dan taehyung memakai tuxedo berwarna putih senada dengan ayah dan ibu mereka. Hari dimana tepat pada ulang tahun sang ibu , Jimin bisa melihat dunianya kembali berwarna .
Sang ibu terlihat bahagia di depan sana menciptakan senyum manis bak rembulan cerah dari bibir tebal Jimin dan taehyung
" akhirnya kita sudah resmi menjadi saudara Jim"
Taehyung menyenggol lengan jimin yang masih terlihat tersenyum menatap kedepan , menimbulkan delikan tajam dari sang empu .
" taetae Hyung , Jimin Sunbae "
Keduanya menoleh ketika mendapati pemuda lain sedang berdiri di belakang mereka menampilkan gigi kelincinya
" kau mengundangnya ?"
" nee, kurasa tak ada salahnya bukan ?"
Jimin hanya mengangguk lalu berjalan menjauh ketika ia mendapati jungkook mendekati keduanya .
" kurasa Jimin Sunbae tidak suka aku berada di sini Hyung ?"
Taehyung tersenyum menatap Jungkook , lalu merangkulnya
KAMU SEDANG MEMBACA
GOMAWO
FanfictionYang aku tau , ayah pergi tanpa pernah mengingatku lagi Hingga pemuda itu datang dan kembali membuat kehidupanku yang sudah membaik kembali hancur "Aku membencimu jeon jungkook" -jimin