Jimin, pemuda itu tengah duduk dikursi taman sendirian . Tak ada yang menemaninya sejak hampir dua jam ia disana .
Kemarin setelah pulang dari rumah sakit , dirinya memutuskan untuk menghubungi jungkook dan mengajaknya untuk bertemu ditaman ini . Namun setelah dua jam ia menunggu , tak ada tanda-tanda anak itu datang.
" Ahh, kesalahan besar aku menunggunya disini ..." gerutu jimin , kesabarannya sudah hilang . Ia tidak suka menunggu dan pemuda jeon itu membuatnya membuang waktu berharganya .
" jimin hyung ... " jimin yang akan melangkah pergi pun menghentikan kakinya saat mendengar suara lirih tak jauh dari dirinya berdiri .
Jimin menolehkan kepalanya dan mendapati jungkook yang menatapnya disana . Anak itu terlihat pucat sekali .
" maaf aku terlambat ... " lirihnya , jiminpun berbalik dan mendekat kearah pemuda jeon itu lalu mengamati jungkook dengan intens
" kau sakit ?" Jungkook menggeleng lalu tersenyum
" ada apa hyung ?" Jimin lantas menggaruk rambut nya yang tak gatal
" eung ... itu ... " jungkook masih memperhatikan pemuda yang berstatus saudara seayahnya itu dengan mata berkaca
" hyung ... maaf... " jimin mendongak , anak itu nampak tak sehat dimata jimin
" aku hanya ingin mengucapkan terimakasih untuk di roftoop kemarin ... " jimin kembali memasang wajah datarnya
Jungkook , pemuda itu hanya tersenyum dan mengangguk .
"Hyung ... " jimin menoleh saat jungkook kembali mengeluarkan suaranya lirih
" bolehkah aku memelukmu sebentar saja ..." jimin menaikkan alisnya sebelah heran . Jika diingat-ingat lagi sebelum kejadian di roftoop keduanya sempat bertengkar hingga beradu pukul .
" a-aku hanya ingin merasakan kehangatan itu lagi hyung ... " jungkook menunduk , pikirannya benar-benar tak karuan sejak pulang dari rumah sakit tiga hari yang lalu.
Jimin menghela nafas kasar lalu duduk di kursi yang ia tempati tadi , disusul jungkook disampingnya .
" appa , merindukanmu hyung ... "
" aku tidak peduli ... " jawab jimin datar , mendengar panggilan itu keluar dari bibir jungkook membuat hatinya berdenyut nyeri . Ada rasa tak ingin berbagi dengan anak itu.
Ingat !! Jimin tidak suka berbagi dengan siapapun kecuali taehyung !
" hyung ... "
" eung ... " jawab jimin kembali karena sungguh demi burung yang tengah berkicau diatas pohon itu , ia sedikit waspada dengan anak ini .
" aku ..."
" JUNGKOOK-AH...." Teriak seorang pemuda dengan beberapa temannya yang menatap jungkook dan jimin dengan tajam .
" disini kau rupanya hah !! Kemarikan motormu... " ucap pemuda itu tepat setelah berada di depan jungkook .
Jimin sendiri memilih diam dan tak berminat ikut campur masalah adik tingkatnya itu .
" itu motorku , untuk apa aku memberikannya padamu hah ?"
" Sialan kau !! Kau sudah kalah di balap motor kemarin ..." ucap tegas pemuda di depan jungkook
" aku tidak pernah menjadikan motorku sebagai bahan taruhan jadi pergi dari hadapan ku sekarang kang taemo !!" Teriak jungkook tak kalah emosi .
" woahh , lihat dia berani denganku sungkyung... habisi dia !"
Ketiga teman pemuda bernama kang taemo itu maju mengelilingi jungkook yang sudah bersiap dengan kuda-kudanya .
" kau pikir kau siapa hah ? " Ucap taemo pada jungkook yang di apit kedua tangannya oleh teman-teman taemo .
KAMU SEDANG MEMBACA
GOMAWO
FanfictionYang aku tau , ayah pergi tanpa pernah mengingatku lagi Hingga pemuda itu datang dan kembali membuat kehidupanku yang sudah membaik kembali hancur "Aku membencimu jeon jungkook" -jimin