Pemuda dengan surai coklat gelap itu tengah duduk santai di kursi besi taman di dekat pohon maple yang mengelilingi danau di depannya . Senyum tipis ia sematkan pada bibir mungil saat melihat pria dewasa yang tengah berjalan kearahnya dengan senyum lebar .
Jimin , pemuda yang barusaja keluar dari rumah sakit setelah hampir dua minggu di rawat itu tengah memenuhi permintaan sang ayah untuk kembali bertemu .
" sudah lama menunggu nak ?"
"Belum appa , baru tiga puluh menit yang lalu... " jawab jimin , masih menatap sang ayah yang berdiri di hadapannya .
Seokhoo mengangguk lalu mengusak lembut rambut dengan bagian depan yang hampir menutupi mata sipit yang mirip dengannya .
" Bagaimana kabar jungkook , appa ?"
" jungkook , sudah membaik . Setelah melakukan cuci darah kemarin ia langsung meminta pulang ... " jimin mengangguk paham lalu tersenyum dan memeluk seokhoo manja
"Appa .. aku rindu ... " seokhoo tersenyum , hatinya berbunga ketika mendengar kalimat rindu dari putera kesayangannya itu .
" Appa juga merindukanmu uri jiminie .. sangat ... "
" tapi appa meninggalkan ku saat itu... " lirih jimin
" appa hanya tidak ingin terjadi sesuatu kepadamu dan ibumu jika appa tetap bersama kalian .. "
" bohong" jawab jimin dalam hati.
" appa menyayangimu jiminah ... " gumam seokhoo mendekap erat putera kesayangannya itu .
Jimin tersenyum dalam dekapan sang ayah , hangat peluk yang masih sama seperti sepuluh tahun lalu itu selalu membuatnya candu . Tak bisa dipungkiri ia begitu menikmati moment bersama sang ayah meskipun tanpa sepengetahuan keluarga nya .
Berkali-kali syukur jimin ucapkan ketika merasakan kecupan lembut di puncak kepalanya . Juga kalimat sayang dari sang ayah yang telah lama tak ia dengar .
" Mari habiskan hari ini berdua jim.. appa sengaja mengambil cuti hari ini untuk bertemu denganmu ... " jimin mengangguk setuju lantas segera mengambil ponsel di saku celana denim nya.
" aku akan menghubungi taehyung untuk membatalkan acara bermainku malam ini bersamanya appa ... " seokhoo tersenyum lalu mengangguk
Setelah selesai menghubungi taehyung , jimin segera kembali pada seokhoo yang telah menunggunya di jarak sepuluh langkah darinya . Jemari jimin merangkul lengan seokhoo dan menariknya lembut untuk mengikutinya .
" dirimu kesini dengan apa tadi jim ?"
" naik bus ... akhir-akhir ini hobiku dan taehyung menaiki bus kota appa ... " jawab jimin ringan diiringi tawa mengingat ajakan taehyung satu bulan lalu
" katanya ... banyak gadis cantik di bus jadi aku ikut saja ... hitung-hitung refresing otak sebelum mengerjakan tugas dari guru song ..." seokhoo menggeleng heran tapi ikut tertawa setelahnya
Hari ini seokhoo hanya ingin bersama dengan jimin tanpa ada yang mengganggu keduanya. Biar sekalipun itu jungkook putera keduanya yang kini berada di rumah
seokhoo berhenti sebentar untuk mematikan ponselnya dan kembali menyusul puteranya yang masih sibuk bercerita di depan sana
" appa ikut bahagia dengan hubungan persaudaraan kalian berdua ... " jimin menoleh pada sang ayah lalu tertawa kecil
" kami bersahabat sejak aku dan ibu pindah ke seoul appa ... dia satu-satunya yang mau mendekati ku saat aku tidak punya teman . Dia itu aneh sekali appa ... "
KAMU SEDANG MEMBACA
GOMAWO
FanfictionYang aku tau , ayah pergi tanpa pernah mengingatku lagi Hingga pemuda itu datang dan kembali membuat kehidupanku yang sudah membaik kembali hancur "Aku membencimu jeon jungkook" -jimin