Jungkook berjalan menyusuri sungai di dekat rumah dengan langkah santai , sesekali ia tersenyum tipis menatap aliran sungai dengan air bening biru kehijauan itu .
Sesampainya ia di rumah setelah perjalanan pulang dari rumah sang kakek yang cukup memakan waktu , ia memilih untuk sekedar menenangkan pikirannya yang beberapa hari ini sangat mengganggu, apalagi setelah ia mengetahui alasan sang kakek dan nenek nya yang memang sejak dulu seperti enggan menatapnya meski tak dapat dipungkiri sikap keduanya masih lembut terhadapnya .
Jungkook duduk di kursi dan menatap lurus kedepan , seakan sedang menerawang hari esok hal apalagi yang akan ia ketahui ?
Setelah berdiam diri cukup lama , Jungkook beranjak dari duduknya dan memilih untuk pulang . Badannya terasa mulai lelah , bibirnya terlihat pucat meski kita melihatnya sekilas saja . Pinggangnya tiba-tiba sedikit nyeri saat ia berdiri .
Sesampainya dirumah , indera pendengaran nya di sambut oleh teriakan demi teriakan yang di lontarkan sang ibu dengan suara bergetar , bisa Jungkook pastikan bahwa kedua orang tuanya sedang bersitegang di dalam sana
" aku tidak buta seokhoo untuk melihat bagaimana kedua orang tua mu memperlakukan jungkook !"
" bukankah ayah dan ibu tidak melakukan kekerasan dan lain sebagainya haera ? "
" ya , kau benar !! Tapi sikap ayahmu membuat anakku sakit hati seok! Dan lihat justru secara terang-terangan di depanku ibumu membicarakan wanita itu ?"
" cukup haera !! Aku juga sudah berusaha agar Jungkook diterima di keluargaku"
" diterima tapi tidak akan mendapatkan apapun dari keluargamu ? Aku tidak bodoh untuk mengerti maksut perkataan ayahmu yang mengatakan bahwa anak dari wanita itu yang akan menjadi pewaris tunggal !"
" Jungkook akan menjadi pewaris ku ! Bukan pewaris keluarga jeon , apa itu tidak cukup ?"
" aku butuh anakku diterima dan di hormati di sana seokhoo, camkan itu !"
Jungkook menghela nafas lalu melangkah memasuki rumah mewah bercat putih itu dengan senyum merekah dibibirnya
" aku pulang"
Haera yang mendengar suara sang anak kesayangan itu segera berbalik dan mendekati nya
" darimana hum ? Kau harus banyak istirahat Jung "
" aku bosan Bu di rumah , hanya mencari angin di sekitar rumah saja bu"
Haera tersenyum lalu mengusak lembut rambut hitam jungkook
" ayo , dirimu harus makan lalu istirahat sayang"
" tidak ibu, aku masih kenyang . Aku langsung tidur ya Bu"
Jungkook berjalan menuju kamar tidurnya tanpa menunggu jawaban dari haera.
Jungkook merebahkan tubuhnya perlahan lalu menerawang ke atas menuju langit-langit kamarnya . Beberapa kali menghela nafas pelan lalu meraih ponsel pintar nya. Menatap wallpaper ponselnya yang berisi foto keluarga miliknya
" lagi-lagi ayah dan ibu bertengkar "
Ucapnya dengan lirih lalu perlahan mata indah itu tertutup memasuki alam mimpi nya .
............
Jimin dan sang ibu, jihye berjalan memasuki halaman luas yang dahulu sering sekali mereka kunjungi ketika liburan musim dingin . Jimin ingat betul ia terakhir menginjakkan kakinya sekitar berumur 7 tahun saat perayaan ulang tahun sang nenek .
KAMU SEDANG MEMBACA
GOMAWO
FanfictionYang aku tau , ayah pergi tanpa pernah mengingatku lagi Hingga pemuda itu datang dan kembali membuat kehidupanku yang sudah membaik kembali hancur "Aku membencimu jeon jungkook" -jimin