Hari weekend adalah hari dimana waktunya keluarga untuk berkumpul dan saling berbincang. Biasanya gadis bernama lengkap Yourname selalu melewatkan hari ini. Tidak ada kata libur bagi seorang perawat di rumah sakit apalagi rumah sakit swasta.
Jaehyun yang sibuk pun memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya di rumah. Selama seminggu ini waktu bermainnya bersama dengan anak semata wayangnya pun berkurang.
"Papa, Abang mau main ini," tunjuk Jenandra pada sebuah kertas yang sedang dirinya bawa sejak tadi. Balita 3 Tahun itu berjalan dengan penuh semangat ke arah sang ayah.
"Iya sayang? Main apa?" Detik berikutnya Jaehyun melipat koran yang baru saja dirinya baca. Tidak ada berita yang cukup menarik menurutnya. Hanya persoalan politik yang itu-itu saja, tak ada perubahan yang signifikan.
"Abang, mandi dulu yuk?" ajak sang ibu sambung dari balik pilar. Gadis itu sudah siap dengan peralatan tempurnya. Bersiap untuk memandikan balita yang cukup rewel jika sedang mandi.
"Ndak au," tolak Andra mentah-mentah.
"Katanya mau main? Habis Abang mandi, kita jalan-jalan ya?" bujuk sang ayah.
"Tuh, Abang denger kan Papa bilang apa? Ayo mandi sama aunty," ajak gadis itu lagi.
Rasanya tidak sopan jika ia menganggap dirinya sebagai ibu dari Jenandra sedangkan ia hanyalah ibu sambung. Belum tentu Jaehyun terima akan itu.
"Sana mandi."
"Benelan ya Papa? Awas kalau Papa bohong lagi."
"Iya kali ini Papa tepatin janji," balas Jaehyun sembari mengusak surai anaknya gemas.
Jaehyun teralih menatap sang istri yang baru dirinya nikahi beberapa hari yang lalu. "Kamu juga sekalian mandi. Habis ini kita keluar," perintahnya.
"Aku ikut Mas?"
"Menurut kamu? Saya biarin kamu enak-enakan di rumah sedangkan saya momong anak? Gitu?"
"Iya, santai aja Mas, nggak usah pakai urat," sarkas Y/N kemudian berlalu membawa Jenandra ke arah kamar mandi. Entah mengapa berbicara dengan Jaehyun kerap kali membuat Y/N merasa sulit untuk menahan emosi. Padahal ia terkenal dengan sebutan perawat cantik yang penyebar di rumah sakit tempatnya bekerja.
"Abang, Papa suka marah-marah ya?"
"Papa, alah-alah mulu, Abang suka cape dengel Papa alah," adu bocah cilik itu kepada ibu sambungnya. Tentunya membuat sang gadis terkikik geli. Memang sudah tabiatnya Jaehyun seperti itu ternyata.
Dirasa membutuhkan waktu yang lama, Jaehyun menyusul ke kamar sang anak karena tidak ada pergerakan sejak tadi. "Lama banget? Kamu ngajarin anak saya yang aneh-aneh ya?"
"Suudzoon mulu sih Mas?" Kenapa harus berpikiran negatif terus? "Nih, udah ganteng anaknya. Titip dulu, saya mau siap-siap," ucapnya tegas tak ada rasa takut sama sekali. Selama dirinya bertindak wajar, ia yakin Jaehyun pasti akan memakluminya.
"Nggak usah dandan rapi. Nggak ada yang naksir kamu juga soalnya. Dari pada kamu ngabisin tenaga buat dandan."
Tanpa disadari bibirnya mengerucut ke atas. "Nyebelin juga ya duda satu anak ini."
"Saya denger ucapan kamu ya Jung Yourname!"
***
Mungkin bagi sebagian orang memutari Mall adalah hal yang cukup menyenangkan tetapi tidak bagi Y/N. Ada hal lain yang bisa dirinya gunakan untuk mengisi waktu luang di hari yang cukup ramai ini.
"Mau ke mana sih Mas? Dari tadi cuma muterin Mall. Tahu gitu saya di rumah aja. Rebahan," protesnya.
Jaehyun menoleh, menatap istrinya yang terlihat lelah. "Males banget kamu jadi istri. Nyenengin anak itu pahalanya besar apalagi nyenengin suami," timpal Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUN IMAGINES (COMPLETE)
FanfictionWork ini adalah lanjutan kisah Jaehyun As. Mungkin cerita sebelumnya lebih menceritakan perihal Jika Jaehyun menjadi, tapi work kali ini lebih mengangkat ke topik permasalahannya. Ada kemungkinan juga beberapa Chapter yang belum terselesaikan di par...