13th Key : Pasar Malam

614 30 2
                                    

Vote Sebelum Baca, Ya?!

Jangan lupa komentar di setiap paragraf juga, ya? Biar rame ^^

~~~~

"Beruntungnya ada cowok yang confess pas lagi di bianglala. Tapi, pernah gak, sih, ada cowok yang confess ke lo?"

Keysa Geotama, 2023.

****

Baru saja memasuki kelas lagi, Keysa mendapatkan tatapan aneh dari seisi kelas. Beberapa saling berbisik sambil bergidik ngeri.

Keysa memijat pangkal hidung di bangkunya. "Bagus! Sekarang makin banyak yang takut sama gue, kan?"

"Key, tadi kamu udah ngobrol sama Ganendra, kan? Dia bilang apa?" tanya Ega dengan cemas.

"Cuma mau memperbaiki nama baiknya, tapi gue baru tau kalo dia sampe minta ke Geng Berlian buat minta maaf."

"Udah, Key! Kamu mending ambil sisi positifnya aja. Kalo kayak gini, kamu gak bakal digangguin lagi sama mereka, kan?"

"Iya, gue emang gak digangguin, tapi gue semakin dijauhin. Gue emang pengen hidup tenang, tapi bukan kesepian, Ega."

Keysa menghela napas lelah saat tatapan ketakutan terus mengarah ke dirinya. Dia pun berdiri sambil menggebrak meja hingga suasana menjadi hening.

"Sorry karena selama ini gue gak ikut nimbrung di grup chat. Sorry karena gue gak pernah nyapa atau pun ngobrol sama kalian. Satu hal yang perlu kalian tau, gue sama sekali gak ada niatan buat bikin kalian takut," ungkap Keysa dengan suara lantang.

Ega pun tercenung. Begitu pula seluruh teman sekelasnya. Ini kali pertama Keysa berbicara dengan teman sekelasnya setelah hampir satu semester bersikap abai.

"Gue gak peduli apapun yang kalian omongin tentang gue di belakang. Gue cuma mau minta kalian buat jangan takut ke gue," lanjut Keysa. Beberapa siswi menyimak dengan saksama sambil mengangguk.

Keysa mengambil jeda beberapa detik, lanjut berkata, "Gue juga sama kayak kalian, remaja yang suka dan penasaran sama banyak hal. Mulai sekarang, jangan sungkan kalo butuh bantuan. Kalo ada yang ganggu kalian, langsung hubungi gue aja."

Usai mengatakan itu, Keysa duduk kembali. Tatapan aneh berubah menjadi sorot kekaguman. Beberapa siswi tersenyum seraya mengacungkan dua jempol. Dia pun menghela napas lega.

Mengungkapkan perasaan ternyata tidak seburuk yang dipikirkan.

****

"Udah lama nunggunya?" tanya Keysa di dalam mobil yang akan mengantarnya ke taman hiburan.

"Enggak, gue juga baru sampe," jawab Ganendra di seberang telepon.

Keysa memusatkan perhatian ke sosok laki-laki yang berdiri di depan gerbang sambil menggenggam telepon di samping telinga.

"Oke. Gue udah liat lo," ucapnya seraya mematikan sambungan telepon. Mobil pun berhenti tak jauh dari tempat Ganendra berdiri. Cowok itu berjalan cepat menghampiri mobilnya.

Ganendra tersenyum manis ketika Keysa turun dari mobil yang dikemudikan sopirnya. Penampilan perempuan itu tampak lebih feminim dari biasanya. Bahkan masker yang dikenakan pun berwarna putih.

"Biasa aja, kali! Gak perlu diliatin segitunya," ucap Keysa memukul pelan lengan Ganendra.

"Lo salting?" tanya Ganendra sambil tersenyum geli.

Unconditionally Key | on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang