18th Key : Cokelat

482 22 1
                                    

Vote sebelum baca ya?

Jangan lupa komentar di setiap paragraf juga, ya? Biar rame ^^

~~~~

"Bahagia itu sesederhana ngeliat orang lain bahagia."

Keysa Geotama, 2023.

****

"Setelah makan, jangan lupa bawa piring masing-masing ke dapur, ya?"

"Siap, Bunda!"

Usai makan bersama dengan 18 anak panti, Keysa, Leon, dan Bunda Hani mengobrol di ruang tengah sambil duduk di sofa, sementara anak-anak sudah naik ke kasur untuk bersiap tidur.

Bunda Hani menyodorkan rantang putih dengan kedua tangan. "Nak Leon, ini ada makanan untuk orang tua kamu. Salam, ya, untuk mereka? Sampaikan terima kasih atas bantuannya dalam merenovasi gedung panti ini."

"Siap, Bunda Hani. Terima kasih kembali," ucap Leon. Bunda Hani pun kembali masuk setelah mendengar ada anak yang memanggil.

"Leon, thank you, ya? Selama gue gak ke sini, lo sering ngajakin anak-anak main," ungkap Keysa yang duduk bersebelahan dengan Leon.

"Gue lakuin itu bukan karena lo, kali?" canda Leon.

"Masih nyebelin aja, lo!" protes Keysa. Ketika Leon tertawa, dia teringat ingin menanyakan sesuatu. "By the way, ini yang lo sebut banyak urusan? Ke panti asuhan."

"Bukan, sih. Awalnya, gue malah terpaksa ke sini, tapi sekarang gue pengen mampir sini terus," kata Leon sambil bersandar di sofa.

"Ngeliat mereka bahagia, bikin kita seneng, ya?" tanya Keysa, meminta pendapat.

"Lo bener. Gue bisa nemuin kebahagiaan lain selain ngejalanin hobi," jawab Leon sambil menerawang ke belakang pada waktu dirinya bergembira bersama anak-anak panti. Mulai dari bermain bola bersama, hingga kerja bakti di halaman panti.

"Emangnya, hobi lo apa?"

"Motoran."

Keysa pun teringat pertemuan pertama mereka di halte

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keysa pun teringat pertemuan pertama mereka di halte. "Itu sebabnya, lo selalu pake jaket motor, bahkan saat ke sekolah gue, sebelum jadi murid sana?"

Leon mengangguk setuju. "Motor gue itu udah gue anggap pacar sendiri. Gak boleh ditinggal sembarangan, apalagi sama orang yang gak dikenal."

"Kalo jaketnya?" tanya Keysa penasaran.

"Kalau jaketnya, bakal gue kasih ke orang spesial suatu saat nanti," jawab Leon dengan senyuman lebar. Ketika mengedarkan pandangan, matanya terpusat pada setumpuk cokelat di samping televisi.

Unconditionally Key | on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang