Pagi ini suasana dirumah fadi dan rani diselimuti kebahagian yang tak terkira. Mereka sedang berbincang di meja makan
"Sayang kamu harus makan makanan yang bergizi ya" ucap fadi sambil mengunyah nasi goreng buatan rani
"iya mas" respon rani
"Kamu juga gak boleh capek - capek juga, gak boleh ngapa- ngapain pokoknya" timpal fadi
"iya mas iya, aku pasti jaga kesehatan"ucap rani
"iya kamu juga gak boleh kerja berat, habis ini aku akan cari ART buat bantu - bantu kamu dan temenin kamu dirumah" usul fadi
Ya memang selama ini rani mengerjakan pekerjaan rumah sendiri karena memang cita - citanya dari dulu adalah menjadi seorang ibu rumah tangga, dia memang sudah merencanakannya sejak belum menikah bahkan jauh sebelum kenal fadi. Baginya ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang mulia namun jarang dianggap ataupun di apresiasi oleh orang lain jika pekerjaan lainnya di ajarkan di bangku pendidikan berbeda dengan ibu rumah tangga yang tidak ada sekolah atau pelatihan khusus untuk menjadi seorang ibu rumah tangga.
"gak usahlah mas aku kuat kok, kan aku pekerjaan rumah juga cuma masak sama nyapu aja. Baju kan juga udah di laundry kalau ngepel kan juga gak setiap hari mas" rayu rani
"enggak, pokoknya kamu gak boleh ngapa - ngapain" ucap fadi yang kekeh ingin memperkerjakan seseorang untuk membantu rani dalam megurus rumah
"ya bosen dong mas kalau gak ngapa - ngapain" ucap rani dengan merengek
"ya nbaca buku kek nonton film kek, kamu itu harus jaga kesehatan inget kamu itu sekarang gak sendiri" usul fadi atas rengekan rani
"iya mas iya aku nurut" jawab rani dengan cemberut
"jangan cemberut gitu ah jelek, senyum dong" jawab fadi sambil mengacak - acak rambut rani
"mas iiihhhh...... berantakan rambutku" dumel rani sambil merapikan rambutnya
"udah ayuk sayang kita berangkat ke rumah sakit katanya mau double cek dan pingin periksa ke dokter ini buat cek dedek bayi" ucap fadi sambil mengelus perut sang istri
Ya rani memang semalam meminta fadi untuk melakukan pemeriksaan ulang pada kehamilannya ini, ya mungkin karena ini kehamilan yang pertama dan ini sudah lama ia nanti jadi ingin memilih dokter sesuai dengan pilihan hati nuraninya . Jadi mereka memutusakan untuk periksa ulang ke dokter yang rani inginkan, rani membaca diinternent review tentang dokter dan rumah sakit ini cukup baik, mereka berdua menuju ke rumah sakit bunda, selama diperjalan meraka tidak berhenti bercanda dan tertawa bersama sampai mereka tidak sadar bahwa mereka telah tiba di rumah sakit.
"kamu tunggu disini ya, aku mau daftar dulu"
"iya mas"
"sus saya mau daftar ke dokter spesialis kandungan"
"iya pak, silahkan diisi dulu formulirnya"
fadi pun mengisi biodata istrinya untuk mendaftar ke poli kandungan
"ini sus"
"baik pak, silahkan menunggu didepan poli kandungan"
fadi dan rani pun menuju ke poli kandungan dan menunggu antrian dipanggil untuk masuk periksa keadaan bayi mereka didalam kandungan yang kedua kalinya.
"Ibu putri rania silahkan masuk"
"ayo sayang" ucap fadi sambil menggandeng tangan sang istri
"pagi dok" ucap fadi dan rani
"pagi pak bu, silahkan duduk bu"
"bisa diceritakan keluhanya apa ?" tanya dokter setelah fadi dan rani duduk
"jadi kemarin saya udah telat 2 minggu terus saya testpack dan hasilnya positif dok, kemarin juga saya sudah periksa dok tapi saya pingin periksa sama dokter dan rencana saya ingin melahirkan disini"
"baik kalau begitu silahkan berbaring disana kita periksa pakai USG"
rani pun berbaring di atas kasur yang telah disediakan dibantu oleh suster untuk menyiapkan pemeriksaan USG
"permisi ya bu, saya periksa dulu" ucap doktersambil mengarahkan alat USG ke perut rani
"bisa dilihat pak bu dimonitor ada titik kecil, itu adalah janin kantong janin ibu rani"
"Kandungan istri saya sehat kan dok, enggak eda yang perlu dikatirkan kan dok ?" tanya fadi
"Tidak ada pak, insya allah semuanya sehat"
Rani sampai tak bisa berucap apapun dia sangat terharu, bahagia sekaligus bersyukur atas hadiah tuhan di pernikahan yang ketiga. Malaikat kecil yang telah lama mereka tunggu untuk hadir ditengah keluarga kecil mereka, malaikat kecil yang selalu disebutkan didalam doa mereka agar segera hadir didunia ini. Ini merupakan sebuah anugerah serta amanah yang sangat mereka tunggu dan sekarang malaikat itu hadir didalam perut sang istri.
Dokter pun selesai memeriksa rani dan menyuruh mereka kembali duduk"Silahkan duduk bu"
Fadi dengan sabar membantu sang istri turun dari bed USG.
" Hari pertama haid terakhir tanggal berapa bu ?" tanya dokter
" Tanggal 5 dok" jawab rani
" baik bu,Ini saya kasih vitamin dan obat mual diminum jika mual saja. Ibu juga jangan stres jangan capek - capek untuk bapak kehamilan ini bukan hanya tanggung jawab istri ya tapi bapak juga jadi sebisa mungkin dijaga mood ibu rani jangan sampai stres dan kecapean ya pak" ucap dokter memberikan nasihat
"Baik dok. Terimakasih kasih dok" ucap rani dan fadi bersama
" Iya sama-sama pak bu" jawab dokter
Rani dan fadi pun langsung ke apotek untuk mengambil resep yang telah diberikan oleh dokter. Setelah itu mereka menuju mobil untuk pulang. Didalam mobil rani teringat sesuatu
"Mas kita belum kasih tau mama sam papa lo"ucap rani
"Oh iya yaudah sekarang kita mampir kerumah papa ya sekalian kasih kabar ini" ucap fadi dengan semangat
Fadi tahu pasti mama dan papanya sangat gembira mendengar berita ini.
"Iya mas"ucap rani
Mereka pun menuju kerumah kedua orang tua mereka untuk menyampaikan kabar gembira yang telah lama dinantikan oleh kedua orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pregnancy
General FictionKisah sepasang suami istri yang berjuang pada kehamilan anak pertama yang penuh dengan cobaan. Semoga menikmati