Hari demi hari bulan demi bulan berlalu tak terasa kini kehamilan rani memasuki usia kandungan 28 minggu atau tujuh bulan. Besok merupakan acara yang cukup penting bagi rani karena akan diadakan acara mitoni atau tujuh bulanan, acara ini sangat dinanti oleh rani. Bahkan sejak muda dulu rani sangat suka menghadiri acara mitoni bahkan tak segan untuk bertanya pada almarhum mamanya dulu. Dahulu rani cukup sering bertanya pada almarhum mamanya tentang adat jawa terkhusus mengenai mitos ataupun acara tentang kehamilan karena cita - cita rani dari dulu adalah menjadi seorang ibu, karena dia tahu menjadi seorang ibu adalah anugrah terindah menurutnya.
Malam hari .........
"Mas besok kan pakai kebaya sama kemben nanti aku cara berdirinya gimana ya, ini aja pakai pakaian biasa aja susah apalagi pakai gituan ?" ucap rani sambil memandang langit - langit kamar tidurnya, sebernanya jam sudah menunjukkan jam sebelas malam fadi sebenernya sudah sangat mengantuk. Namun dia belum bisa tidur karena sedari tadi rani menanyakan atau mengkhawatirkan hal - hal kecil mengenai acara besok.
"Udah Yang dipikir besok, ayo tidur" jawab fadi tanpa membuka matanya karena dia sudah sangat mengantuk
"Ih kamu mah jawabannya gitu mulu, suruh tidur terus" gerutu rani yang tak mendapat jawaban dari fadi
"Kok malah tidur sih mas" ucap rani sambil menghempaskan tangan fadi yang tengah memeluk perutnya yang sudah membuncit
"Udah malam sayang, isturahat" ucap fadi kembali memeluk rani kembali
"Aku enggak bisa tidur mas, aku takut"ucap rani sambil mengenggam tangan fadi, ini adalah kebiasaan rani saat dia panik dan tidak bisa tidur
"Insya allah besok baik baik aja, atur nafasnya biar tenang" ucap fadi mengecup pundak rani
Posisi tidur rani & fadi ( Pict. Google)
Rani pun dengan susah payah menenangkan pikirannya yang sangat berisik memikirkan acara besok, sampai akhirnya rani dapat memejamkan matanya.
Pagi hari ............
"Sayang bangun" ucap fadi lembut sambil mengelus pipi rani
"Ayo alarmnya udah bunyi dari tadi lo" ucap fadi yang sudah terbangun terlebih dahulu karena mendengar bunyi alarm yang telah di setting rani semalam.
"hmmmmmm........." gumam rani sambil menggeliatkan badannya namun tak kunjung membuka matanya
"Ayo sayang mandi sholat terus make up, udah ditunggu MUA tuh" ucap fadi masih terus mengelus pipi rani, akhirnya dengan berat rani bangun dan menuju kamar mandi setelah itu melaksanakan sholat shubuh. Setelah selesai melaksanakan kewajibannya fadi mengajak rani untuk makan terlebih dahulu.
Meja makan
"Ngantuk mas" ucap rani sambil mengunyah rotinya sambil memejamkan mmatanya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pregnancy
General FictionKisah sepasang suami istri yang berjuang pada kehamilan anak pertama yang penuh dengan cobaan. Semoga menikmati