Setelah 3 hari rani dirawat akhirnya hari ini dia boleh pulang.
" Ibu hari ini sudah boleh pulang" ucap dokter setelah memeriksa keadaan rani
" Alhamdulillah" ucap fadi
" Tetapi dirumah tetap istirahat ya bu jangan melakukan kegiatan berat dulu, obatnya diminum rutin ya bu. Ada yang mau ditanyakan bu ? " ucap dokter melihat rani yang ingin berbicara namun ragu
" Hmmm..... Apa saya bisa hamil lagi dok ? " Tanya rani ragu - ragu
" Bisa kok ibu tenang aja " ucap dokter sambil tersenyum
" Mengutip dari American Pregnancy Association, tidak ada waktu sempurna dan saklek untuk ibu hamil lagi setelah keguguran. Namun, saya menyarankan ibu hamil lagi setelah 2-3 kali melewati periode menstruasi. Sebagian dokter mungkin merekomendasikan jarak hamil setelah keguguran sekitar 6-12 bulan. Periode tersebut sama dengan pertanyaan setelah kuret kapan boleh hamil lagi. Pada dasarnya, tidak ada pantangan agar cepat hamil. Namun, sebaiknya ibu konsultasikan dahulu dengan dokter spesialis kandungan untuk memastikan kondisi apakah sehat atau tidak. Jika tubuh belum siap, risiko mengalami keguguran lagi justru meningkat. Tubuh membutuhkan waktu untuk memulihkan kondisi rahim. Selain itu, tubuh juga perlu waktu untuk menguatkan kembali lapisan endometrium dalam rahim. " Tambah dokter
Rani dan fadi tersenyum mendengar jawaban dokter. Mereka lega masih ada harapan baru yang bisa mereka usahakan
" Namun bu saran saya ibu jangan terlalu berfikir kesana dulu, ibu pulihkan kondisi kesehatan ibu dan mental ibu. Saya tau ini bukan hal yang mudah untuk dilewati. Jadi kita fokus penyembuhan dulu baru kita bicarakan rencana kehamilan berikutnya" tutur dokter
" Untuk pantangan yang harus dipatuhi istri saya apa saja ya dok ? " Tanya fadi
" Hindari dulu berendam air panas atau berenang selama 2 hingga 4 minggu. Ini dilakukan untuk mencegah masuknya bakteri atau kuman yang bisa mengakibatkan infeksi. Lalu melakukan hubungan seksual. Jangan melakukan hubungan seksual sampai beberapa minggu setelah kuret. Biasanya, sekitar 2 minggu sejak dikuret atau sampai perdarahan benar-benar berhenti. Hal ini juga dilakukan untuk mencegah masuknya bakteri ke dalam rahim yang dapat menyebabkan infeksi vagina serta rahim, namun tetap konsultasikan dulu ya sebelum melakukan hubungan. " Jelas dokter
" Jika terjadi perdarahan hebat sehingga Anda mengganti pembalut setiap 10 hingga 20 menit, keluarnya gumpalan darah, demam tinggi hingga menggigil, nyeri perut di bagian bawah tidak mereda, keluarnya cairan yang disertai bau dari vagina. Jika ibu rani mengalami satu atau lebih gejala di atas, segera periksa ke rumah sakit ya bu. " Timpal dokter
" Baik dok terimakasih atas penjelasannya" ucap fadi
" Iya sama- sama pak. Kalau begitu saya permisi dulu ya pak " ucap dokter lalu meninggalkan ruangan rani
" Pak bisa urus administrasi kepulangan ibu rani" ucap suster
" Oh iya sus " ucap fadi
" Kalau begitu saya permisi ya pak" ucap suster sambil meninggalkan ruangan rani
" Aku urus admin dulu ya" ucap fadi sambil memegang pucuk kepala rani
" Iya mas " jawab rani
" Kalau ada apa-apa langsung panggil suster atau telpon aku ya dan jangan bangun dari tempat tidur tunggu aku balik atau mibta bantuan suater ya" ucap fadi
" Iya mas fadi " ucap rani
Setelah itu fadi keluar dari ruang rawat rani untuk menyelesaikan administrasi kepulangan rani. Rani senang akan pulang ke rumah namun ia kembali teringat akan kejadian di rumah mereka tepatnya di kamarnya, ia melihat darah mengalir di kakinya. Dadanya terasa kembali sesak ketika mengingat kejadian itu namun ia segera mengalihkan pikirannya agar tidak mengingat kejadian yang belum sepenuhnya ia ikhlaskan.
" Istighfar ran, istighfar. Kamu harus kuat, kamu harus ikhlas inget kata dokter kamu masih ada kesempatan untuk hamil kembali" ucap rani ke dirinya sendiri
Untuk mengalihkan pikirannya dia mengambil handphonenya untuk menelpon mama mertuanya.
On telp
" Halo assalamualaikum ma" ucap rani
" Wa'alaikumsalam salam ran, gimana keadaan kamu sayang ?" Tanya sang mama mertua dari seberang sana
" Alhamdulillah aku udah sehat kok ma, ini juga udah boleh pulang" ucap rani
" Alhamdulillah, yaudah nanti mama sama papa ke rumah kamu ya" ucap mama sintya dengan excited
" Iya ma yaudah ya ma aku cuma mau ngabarin itu" jawab rani
" Iya sayang yaudah kamu pulang dari rumah sakitnya hati - hati ya bilangin ke fadi nyetirnya jangan ngebut- ngebut " ucap mama sintya
" Iya ma nanti aku sampein ke mas fadi " ucap rani sambil tersenyum ia sangat bersyukur mama mertuanya sangat menyayanginya dengan tulus
Off telp
Tak lama setelah itu pintu terbuka menampakkan sosok pria berbadan tegap yang tak lain adalah sang suami.
" Mas, udah selesai ?" Tanya rani
" Udah tinggal nunggu infus kamu dicopot aja " jawab fadi
" Tadi aku habis telpon mama ngabarin kalau aku udah boleh pulang. Nanti mama juga mau mampir ke rumah" ucap rani
" Iya sayang" ucap fadi
" Katanya kamu enggak boleh ngebut- ngebut bawa mobilnya " ucap rani
" Iya aku tau masa iya aku bawa istri aku naik mobilnya kek ngajakin balapan kan enggak mungkin, mama ada - ada aja" ucap fadi kesal
" Jangan kesel gitu dong biasa aja. Mama gitu kan karena sayang sama aku " ucap rani menggoda fadi
" Iya iya deh yang paling disayang mama " ucap fadi sambil cemberut
" Bercanda mas, kamu juga disayang sama mama ditambah diaayang sama aku juga " ucap rani sambil memegang tangan fadi
" Masa sih, aku juga sayang sama kamu " ucap fadi sambil menciumi wajah rani
" Ih mas geli ih" ucap rani sambil berusaha melawan
Fadi tak menghiraukan rani dia terus menciumi wajah rani
" Udah mas nanti ada suster lo, malu mas " ucap rani
" Kenapa malu kan suami istri" ucap fadi sambil menaik turunkan alisnya
Rani tak merespon dengan kata -kata namun dengan pukulan di lengan fadi.
" Aduh sakit tau yang" ucap fadi sambil mengelus lengannya
" Biarin" ucap rani ketus
Saat fadi ingin kembali menjaili rani suara ketukan pintu menghentikan aksi fadi yang akan menggoda rani. Saat pintu terbuka terlihat suster yang akan melepas infus rani.
" Ibu infusnya dilepas dulu ya " ucap suster
Lalu suster pun melepas infus yang terpasang ditangan kiri rani.
" Sudah bu, gelang pasiennya juga saya gunting ya bu. Ini untuk obatnya diminum rutin sesuai anjuran ya bu" ucap suster sambil menunjuk beberapa obat dan menjelaskan aturan konsumsi obat tersebut.
" Iya sus, makasih ya " ucap rani
" Sama - sama bu, mari saya antar ke depan " ucap suster sambil menyiapkan kursi roda yang akan digunakan rani
"Sudah pak bu tidak ada yang tertinggal ? " Tanya suster memastikan barang mereka tidak ada yang tertinggal
" Iya sudah sus" jawab fadi
Setelah itu suster mendorong kursi roda rani menuju lobby.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pregnancy
General FictionKisah sepasang suami istri yang berjuang pada kehamilan anak pertama yang penuh dengan cobaan. Semoga menikmati