Pagi hari, Farrel sudah sibuk mengemas barang - barang untuk melakukan Ekspedisi ke Surabaya.
Farrel melihat sesekali kearah jam agar tidak terlambat menjemput Aurora.Ibu Farrel pun mengetuk pintu lalu masuk sambil membawakan sekotak makanan dan beberapa makanan lainnya untuk teman - teman Farrel.
"Nak.. ini bawa bekal makanannya jangan lupa, ibu punya titipan makan untuk teman - temanmu juga. Jangan kamu makan semua, tapi berbagi sama yang lainnya juga." ucap Ibu Farrel sambil mengacak - acak rambut anaknya.
"Iya Siiapp.." jawab Farrel lalu mencium pipi ibunya.
Selesai Farrel mengemas barang - barang dan membawa bekal makanan, ia pun berpamitan kepada ibunya lalu pergi untuk menjemput Aurora.
Jalanannya tidak terlalu macet, Farrel bisa lebih cepat sampai dirumah Aurora.
Beberapa menit kemudian,,
Aurora ternyata sudah menunggu Farrel diluar pagar rumahnya.
"Hai sayang.." ucap Aurora memanggilnya sambil melambaikan tangan.
Farrel pun berhenti dan turun dari motornya. Memeluk pacarnya dengan penuh kasih sayang seperti pasangan yang manis.
"Barang - barang kamu biar aku aja yang bawa ya, emm ransel aku mau aku simpan dibagasi motor. Kita pamitan dulu sama orang tua kamu, yuk." ucap Farrel lalu dengan gemasnya ia mencubit pipi Aurora.
"Aduh aduh,, apa sih kamu genit banget." gerutu Aurora lalu mengerecutkan bibirnya.
"Hemm udah udah jangan bikin aku makin pengen makan kamu. Yuk kita pamitan dulu."
Mereka berdua pun meminta izin dan berpamitan.
Setelah berpamitan, mereka pun berangkat menuju tempat yang sudah ditentukan oleh salah seorang teman mereka agar pergi bersama naik mobil."Eh sayang,, emm boleh gak kita berhenti dulu sebentar disini?" tanya Aurora.
"Kamu mau beli apa, sayang? Yaudah, tapi jangan lama - lama ya." jawab Farrel, tidak ikut menemani Aurora tapi menunggunya dimotor.
Ada pedagang bunga pinggir jalan dan Aurora membeli setangkai bunga mawar putih. Ia pun kembali menghampiri Farrel dengan sangat senang, lalu melanjutkan perjalanan.
"Emm kenapa kamu beli bunga? Gak seperti biasanya, kamu kan gak terlalu suka bunga apalagi bunga mawar." tanya Farrel bingung.
Aurora hanya tersenyum sambil mencium wangi dari bunga itu dan tidak menjawab pertanyaan dari pacarnya yang sedang mengendarai motor.
"Hiissh dasar. Pacar siapa sih ini?malah sibuk sama bunganya, ditanya gak jawab malah senyum - senyum." gerutu Farrel.
"Yaudah iyaa.. aku tertarik aja sama bunganya." ucap Aurora.
"Udah itu aja? Yaampun sayang.. kalau kamu mau bunga, kamu tinggal bilang sama aku."
Farel dan Aurora pun akhirnya sampai ditempat dimana teman - teman mereka sudah berkumpul.
"Heii kalian,," panggil Aurora menyapa teman - temannya.
"Pacaran mulu kalian berdua huu!! Waktu nih waktu." ucap Bordie meledek.
"Santai Bor,, santaii hahaha. Makannya cari pacar biar bisa kayak gini." jawab Farrel membalas ejekan Bordie.
"Halah kalau gue punya pacar, nanti malah ribet dan gak bebas dong Rell." tepis Bordie.
"Udah udaaah!! Mobilnya udah datang tuh, nanti kemaleman lagi kita sampai di penginapannya." kesal Regina.
Lalu mereka berlima pun akhirnya berangkat menuju Surabaya. Saat menempuh perjalanan menuju Surabaya, banyak kejanggalan yang mulai muncul tapi tidak membuat mereka takut ataupun mengurungkan niatnya untuk Ekspedisi ke Sekolah terbengkalai yang ada di Surabaya.
"Mau minum dong,," ucap Aurora.
Farrel yang duduk disebelah Aurora pun berjongkok untuk mengambil minum di ransel, saat pacarnya itu berjongkok untuk mengambil minum..Tiba - tiba Aurora berteriak karena melihat sosok perempuan yang berdiri tepi jalan yang dilewati mobil tim.
"Ehh kenapa?? Ada apa sih??! Kaget gue." tanya Regina panik.
"Gu..gu..gue tadi liat ada cewek mukanya serem banget berdiri disitu, pas banget mobil kita lewat. Jadi jelas banget wajahnya." jawab Aurora dengan suara gemetar takut.
"Udah udah jangan panik. Itu bukan hantu, kamu cuma salah liat. Kita lagi ada dikawasan pedesaan mana ada hantu, yang kamu liat itu paling bebegig sawah." tegas Farrel.
Akhirnya Aurora pun tidak banyak berbicara lagi karena tidak ingin Farrel marah.
#BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku adalah Hantu?
HorrorSemua tidak akan terjadi, jika Farrel tidak melakukan ekspedisi di Sekolah terbengkalai itu. Karena ketidak percayaannya tentang hal-hal ghaib, ia dan teman-temannya dalam masalah besar dan salah satu dari mereka harus menjadi tawanan dari penghuni...