Setelah Farrel mendengarkan semua yang diungkapkan oleh Darwin, ia pun sekarang merasa lega dan pergi untuk menelfon mama Aurora.
Namun saat akan menelfon mamanya Aurora, ayah dan pak Indra menghampirinya.
"Nak. Semuanya selesai sekarang, ayo kita pergi dari sini dan bapak ingin berterimakasih karena kamu dan teman - teman kamu,, udah membantu menuntaskan kasus pembuhan gadis Sma yang nggak lain kakak bapak sendiri." ucap pak indra.
"Iya pak, sama - sama dan ini nggak akan berjalan lancar kalau bapak nggak ikut bantu kita. Jadi, saya juga berterimakasih ya atas kerjasamanya." jawab Farrel.
"Yaudah,, kamu pulang aja ke Jakarta sama teman - teman kamu. Hati - hati diperjalanannya ya.." ucap ayah Farrel dengan tersenyum.
"(Memalingkan wajah) Nggak ikut pulang ke Jakarta?" tanya Farrel.
"Ayah ada beberapa urusan disini. Pulang aja sekarang, pasti ibu kamu udah khawatir." jawab ayah Farrel.
"Hmm terserah, karena emang harusnya kamu menjauh dari keluarga ku terutama ibuku." ucap Farrel sambil beranjak pergi meninggalkan ayahnya yang masih di kantor polisi.
"Ayah menyayangi kamu dan ibumu,, cuma itu yang kamu harus tau. Ingatkan ibumu untuk meminum obatnya tepat waktu." ucap ayah Farrel.
"Itu bukan urusanmu lagi. Aku yang akan merawat ibu dan nggak akan membuat dia menangis seperti waktu,, dia menangisi laki - laki yang nggak peduli sama sekali." jawab Farrel.
Farrel pun dan teman - temannya pergi mengantarkan pak Indra pulang. Namun saat akan menuju rumah pak Indra, Farrel pun terpikir untuk pergi ke sekolah terbengkalai itu lagi.
"Regina,, kita ke Sekolah terbengkalai dulu ya, sebentar aja kok." ucap Farrel.
"Loh, kenapa kita harus ke Sekolahan itu sih?" tepis Bordie.
"Udah,, lo ikut aja apa kata gue." Jawab Farrel.
Akhirnya mereka pun memutuskan untuk kembali ke Sekolah terbengkalai.
Dan, sesampainya mereka di sana...
"Yuk.." ucap Farrel mengajak teman - temannya termasuk pak Indra.
Mereka pun masuk ke salah satu ruangan kelas yang pada saat itu tempat kejadian Aurora diseret oleh arwah Nona Mustika.
"Pak. Ini adalah ruangan kelas yang menyeret kita ke kasus Nona mustika dan disini pacar saya menjadi korban sampai sekarang dia masih diganggu." ucap Farrel dengan nada sedih.
"Sekarang kondisinya masih diselimuti roh jahat roh yang mau membalaskan dendam. Arwah Nona menyembunyikan jiwa Aurora dan dia berjanji untuk mengembalikan jiwa Aurora setelah pelakunya tertangkap." ucap Regina menambahkan.
"Iya pak.. Tapi, apa arwah itu cuma mempermainkan kita aja ?? dan buktinya, teman kita nggak kembali." tanya Kiana dengan kesal.
"Kakak saya itu orang yang selalu menepati janjinya. Aku yakin, dia pasti mengembalikan jiwa teman kalian kembali." jawab pak Indra.
"ADIKKU... AKHIRNYA KAMU DATANG.."
Suara itu menggema diseluruh ruangan dan mereka pun merasakan merinding."AKU YAKIN, KALIAN AKAN MEMBAWA ADIKKU UNTUK MENYELESAIKAN KASUS INI. DAN AKU INGIN MENGUCAPKAN TERIMAKASIH..."
Farrel dan teman - temannya seketika itu merasa bingung karena arwah yang ada dihadapan mereka, sangat berbeda dengan arwah Nona Mustika yang pertama mereka lihat.
"Se..se..serius, ini beneran arwah Nona Mustika? Kok beda banget ya. Waktu itu mukanya serem tapiii ini kayak bidadari." gumam Bordie.
"Baiklah. Karena kasusnya udah terungkap, kembalikan jiwa Aurora sekarang." tegas Farrel.
"AKU AKAN KELUAR DARI TUBUH GADIS ITU DAN MENGEMBALIKAN JIWA SECARA UTUH. MAAFKAN AKU,,, AKU HANYA INGIN PELAKUNYA MENDAPAT HUKUMAN YANG PANTAS!!"
Arwah itu melayang mendekati pak Indra.
"AKU INGIN MELIHATMU MELANJUTKAN CERITA BARU DIHIDUPMU, JANGAN MENYESALI YANG TELAH LALU. ADIKKU... KAKAK INGIN KAMU BAHAGIA." seketika suasana mencekam berubah menjadi suasana yang pilu dan penuh kesedihan."Iya kak. Yang tenang disana ya kak, sekarang kakak nggak akan merasakan ketidak adilan lagi karena Hukuman yang Pantas akan Darwin terima." ucapan itu membuat Farrel merasa lega dengan kejadian yang ia alami ini, untuk pertama kali dihidupnya membatu menyelesaikan kasus pembunuhan sadis.
Handphonenya berdering menandakan panggilan telfon masuk.
"Ayo angkat, Rell. Siapa tau, itu dari mamanya Aurora." ucap Kiana bersemangat.
Farrel pun mengangkat telfonnya. Dan...
#BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku adalah Hantu?
HorrorSemua tidak akan terjadi, jika Farrel tidak melakukan ekspedisi di Sekolah terbengkalai itu. Karena ketidak percayaannya tentang hal-hal ghaib, ia dan teman-temannya dalam masalah besar dan salah satu dari mereka harus menjadi tawanan dari penghuni...