Saat mereka sedang berdiskusi mengenai rencana untuk kembali ke Surabaya seperti apa yang diucapkan Kyai, tiba - tiba Aurora berjalan sempoyongan dengan wajah yang sangat pucat."Aurora?? Nak, kamu mau kemana?" tanya Mama Aurora terkejut.
Farrel pun mendekat dan berusaha merangkul pinggang Aurora karena kondisinya belum pulih.
Rambutnya yang berantakan menutupi seluruh wajah Aurora.
Mengangkat kepalanya dan menatap ke semua orang yang ada dihadapannya lalu tertawa.
HAHAHAHAHAH...SEMUAA AKAN MATI DI TANGANKU!
KALIAN TIDAK BISA MENEMUKAN JIWA ANAK INI LAGI."Apa yang kamu mau?! Jangan pernah melukai gadis ini atau kamu akan saya bacakan doa - doa. Keluar dari tubuh ini dan kembalilah ke alam mu!" geram Kyai itu lalu mengeluarkan sebuah tasbih dari sakunya.
"HAHAHAHAHA!!! HIHIHIHIIIII!!!" tertawa dengan mulut yang semakin melebar.
Aurora merangkak dilantai lalu mulutnya menyeburkan darah disertai belatung.
Tangannya pun mulai menggosok - gosokan darah yang ada dilantai, lalu menulis :
"JIKA KALIAN INGIN DIA KEMBALI, CARIKAN AKU OTAK YANG JADI PENYEBAB KEMATIANKU."
"A..a..aapa??? Itu cuma membuang - buang waktu aja!" tepis Farrel.
"Tunggu, apa yang terjadi disekolah itu?" tanya Kiana.
"Kita nggak mau terus menerus dibuat takut kayak gini. Coba kalian pikir, sahabat kita yang dulunya baik - baik aja tapi sekarang dia jadi kayak hantu serem. Gue nggak maauu!!" ucap Regina.
"Jadi, apa kita bantu cari siapa orang dibalik semua ini? Tapi itu semua butuh waktu yang lama, apalagi menyelidiki kasus yang udah bertahun - tahun lamanya." jawab Bordie merasa ragu.
"Sudah sudah,, sepertinya arwah itu ingin memberitahu kita, jika ada kejanggalan yang membuat sekolah itu di non-aktifkan. Rencana kalian untuk kembali ke Surabaya, saat ini adalah untuk mencari tahu asal - usul sekolah tersebut." jelas Kyai.
"Ttapi.. jiwa Aurora, gimana Kyai?" tanya Farrel.
"Kyai disini, kalian semua lakukan saja apa yang Kyai katakan. Tante emang nggak paham sama semua yang terjadi tapi jika ini jalan satu - satunya untuk menyelamatkan putri tante, tolong bantu tante." jawab Mama Aurora memohon.
Farrel yang masih tidak percaya dengan pesan berdarah itu, mencoba mendengarkan apa yang diucapkan Kyai dan rencana apa yang akan dilakukan Farrel bersama teman - temannya.
"(Aku nggak percaya semua ini! Tapi aku nggak bisa lakuin apa - apa selain menuruti arwah sialan itu. Aku harap, arwah gila itu nggak berbohong dan mencoba mempermainkan aku untuk membebaskan jiwa Aurora.)" geram Farrel dalam hati.
"Gimana, Rell??" tanya Bordie.
"Untuk kali ini, gue ikut pesan aneh itu. Tapi kalau jiwa pacar gue masih belum bisa dikembalikan, gue akan bakar sekolah itu." jawab Farrel dengan marah.
Aurora pun melemah lalu pingsan, Farrel dengan cepat menggendong Aurora ke kamarnya sedangkan Mama Aurora menyiapkan air hangat untuk membersihkan badan Aurora dari darah yang ada disekujur tubuhnya.
"Nak, tetap dengan tujuanmu dan jangan lupa yang kamu lakukan ini bukan untuk arwah itu tetapi untuk keselamatan perempuan yang kamu cinta." ucap Kyai.
"Tentu, Kyai." jawab Farrel.
"Kyai akan berdoa agar kalian selalu dilindungi Allah SWT, Kyai akan berusaha menjaga Aurora disini bersama warga - warga yang membantu." ucap Kyai.
"Kyai... sejujurnya, Farrel masih nggak percaya dengan arwah yang meminta kita semua membantunya. Arwah itu cuma mempermainkan kita semua aja, agar kita nggak bisa secepatnya menyelamatkan Aurora." ucap Farrel.
"Kyai tidak akan membiarkan arwah itu mempermainkan kita, saat ini kita tidak bisa melakukan perlawanan lebih banyak karena jiwa Aurora ada disekolah itu." ucap Kyai.
"Farrel mohon, jaga Aurora dengan baik. Jika ini jalan satu - satunya untuk mengembalikan jiwa Aurora, kita akan lakukan." ucap Farrel.
"Iya nak, tenang lah.." jawab Kyai sambil menepuk pelan bahu Farrel.
Mereka pun pulang untuk mempersiapkan pergi ke Surabaya.
Sesampainya dirumah dengan lesu, Farrel pun menghampiri kamar ibunya.
"(Semoga aja ibu setuju tentang hal ini, semua ini terjadi karena kesalahanku yang nggak bisa jaga Aurora.)" ucap Farrel dalam hatinya merasa takut ibunya tidak mengizinkannya.
"Buu,,," ucap Farrel sambil mengetuk pintu.
KREEKK.. [Suara kunci dari dalam kamar].
#BERSAMBUNG..
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku adalah Hantu?
HorrorSemua tidak akan terjadi, jika Farrel tidak melakukan ekspedisi di Sekolah terbengkalai itu. Karena ketidak percayaannya tentang hal-hal ghaib, ia dan teman-temannya dalam masalah besar dan salah satu dari mereka harus menjadi tawanan dari penghuni...