Setelah nenek penjaga itu menceritakan tentang penemuan mayat Nona Mustika, suasana tampak semakin mencekam.
[Angin bertiup kencang, tampak langit pun mendung.]
"Kayaknya mau hujan. Gimana nih?" tanya Regina.
"Gue nggak mau berhenti memecahkan kasus ini, lebih baik kita pergi ke rumah keluarga Nona Mustika. Nenek mau ikut sama kita?" ucap Farrel.
"Nenek disini aja, rumah nenek cuma beberapa langkah dari sini jadi nenek mau pulang. Kalian hati - hati ya dan bawa ini." jawab nenek itu lalu pergi.
[Memberi gulungan kertas.]
"A..aa.apa ini nek?" tanya Farrel.
"Alamat rumah orang tua Nona." jawab nenek penjaga itu sambil tersenyum.
"Iya nek,,"
"Baiklah nek.. kami pergi dulu." ucap Bordie.
Mereka pun pergi dari sekolah terbengkalai itu, dan bergegas pergi sesuai alamat yang diberikan nenek penjaga itu.
Cuaca semakin mendung dan angin yang cukup kencang membuat perjalanan mereka semakin terasa cukup menakutkan terlebih dengan salah satu dari mereka sudah tidak bisa melanjutkan perjalanan karena terlalu lelah.
Disaat mereka mulai menghabiskan banyak temaga dengan pikiran yang negatif, akhirnya mereka menemukan rumah orang tua dari arwah Nona.
~
"Akhirnya kita udah sampai dirumah arwah gadis sekolah itu, hmm tapi kok kayak yang nggak terawat gitu ya." ucap Farrel merasa bingung.
"Hemm lo bener juga, Rell. Tapi kita coba dulu masuk kesana, siapa tau masih ada orang yang tinggal dirumah itu." ucap Bordie merasa heran juga.
"Aduuh, kok udara nggak enak gini ya.." celetuk Kiana.
"Cuacanya mau hujan, jadi anginnya aja yang nggak enak. Udah yuk, jangan lama - lama kita disini. Niat kita kesini cuma mau tanya - tanya soal kematian Nona Mustika dan apa yang menjadi alasan Nona Mustika dibunuh. Dan lo pasti ngerti, keluarganya bisa membantu kita." jelas Regina.
"Emm oke deh. Gue gandeng tangan lo ya, guee takut hehehe.." ucap Kiana sambil menggandeng tangan Regina.
"Iya boleh deh,," jawabnya.
Mereka pun sampai diteras rumah tersebut lalu mengetuk pintu, dan terdengar suara orang membuka kunci.
CREEKKK..CREEKKK..
"Iya ada apa? Kalian ini siapa? Dan mau apa datang kemari?" tanya seorang laki - laki berusia sekitar 30 tahun.
"Kami dari Jakarta, kami berekspedisi ke bangunan sekolah terbengkalai tapi.. sesuatu terjadi pada salah satu teman kami. Dan dia diganggu dirasuki oleh arwah yang bernama Nona. Kami hanya ingin mencaritahu tentang kasus kematian Nona karena hanya itu yang bisa menyelamatkan teman kami yang masih dirasuki jiwanya oleh arwah Nona." jelas Regina.
"Dan saya mohon, pak. Karena hanya ini pilihan untuk mencari tahu apa yang terjadi kepada Nona ada apa penyebab dari Kematiannya yang masih belum bisa menemukan titik terang pelaku yang membunuhnya. Tolong saya pak, karena pacar saya nyawanya dalam bahaya karena terus dirasuki oleh arawah Nona." ucap Farrel memohon sambil berlutut.
"Eh..eh cukup.. jangan berlutut, saya adalah adik Nona. Orang tua saya sudah meninggal, jadi yang tingga disini hanya saya dan kucing - kucing yang ditinggalkan Nona." ucap laki - laki itu membungkuk untuk membantu Farrel berdiri.
"Nona suka kucing??" tanya Kiana.
"Ini bukan waktunya membahas kucing, Ki.." gerutu Regina.
"Hhehehe... iya iya maaf."
"Yaudah silahkan masuk.." ucap laki - laki itu dengan ramah.
Mereka pun duduk dan tampak adik dari Nona Mustika ini menghidangkan beberapa camilan dan teh untuk mereka.
"Nggak usah repot - repot, pak.." ucap Farrel.
"Maaf ya, saya cuma bisa menjamu kaliam dengan beberapa kue dan teh. Saya senang karena masih ada orang yang peduli dengan kasus kematian kakak saya." ucap laki - laki itu.
"Pak, sebelum bapak menceritakan tentang Nona Mustika emm nama bapak siapa?" tanya Regina.
"Saya Indra. Baiklah saya akan menceritakan curhatan Nona sebelum ia ditemukan meninggal dibelakang sekolah itu."
__________________________________________________
Sore hari bertepatan jam pulang sekolah, tampak gadis cantik yang tak lain Nona Mustika berlari dengan sedih sambil memeluk tas didadanya.
Sesampainya ia dirumah, ia langsung masuk kamar dan mengurung diri. Adiknya mengira, kalau kakaknya sedang patah hati dan ia pun segera mengetuk pintu karena merasa khawatir.
"Kak..biarin aku masuk. Kakak kenapa sih, kok tiba - tiba masuk kamar sambil nangis?" tanya Indra adik dari Nona.
"Aku nggak apa - apa dek..aaww sakiitt.." jawab Nona Mustika, namun terdengar juga merintih kesakitan.
"Loh,, kakak kenapa??" tanya Indra semakin cemas dan semakin mengetuk pintu dengan keras.
"Kamu jangan ganggu kakak dulu, kakak mau sendirian.." jawabnya
"Ttaapii..."
Hari berikutnya, Nona pergi ke sekolah dengan muka pucat. Semuanya tampak berjalan seperti biasanya ia pergi kesekolah dan hari itu dia tidak pulang.
Indra yang sudah pulang sekolah pun merasa heran, ternyata kakaknya belum sampai dirumah.
Indra menelfon beberapa teman kakaknya, namun tidak ada yang tau dimana keberadaan kakaknya.
Sampailah di keesokkan harinya, orangtua mendapatkan kabar dari pihak sekolah, kalau putrinya meninggal dibelakang sekolah.
Indra dan orang tuanya bergegas pergi ke sekolah. Dan itulah hari yang paling mencekam dan menakutkan untuk Indra dan keluarganya saat mereka kehilangan anggota keluarganya dengan cara yang sangat sadis.
"Orang tua saya gila karena meninggalnya kakak saya, pada saat itu saya dirawat oleh nenek saya untuk sementara waktu. Tapi, ternyata saat saya sudah dewasa dan kembali lagi kerumah ini.. semuanya sudah hilang karena orang tua saya memilih untuk bunuh diri karena depresi."
"Saya akhirnya memutuskan untuk menempati rumah peninggalan orang tua saya, dan tidak sengaja juga saat saya membersihkan rak meja kakak.. ada sebuah buku diary dan disitulah saya membenci orang yang bernama Darwin tapi sayangnya saya tidak bisa melaporkan pada polisi."
"Kenapa, pak? Kenapa bapak nggak lapor polisi?" tanya Farrel.
"Karena saya tidak tahu siapa Darwin dan bukti - buktinya pun belum jelas." jawabnya.
"Sekarang jelas pak, Darwin akan dipenjara karena perbuatannya. Yang kami butuhkan, bapak menjadi saksi dan saksi lainnya adalah nenek penjaga yang dulu membuka warung dikantin. Ini sudah lebih cukup dari jelas." gumam Farrel.
#BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku adalah Hantu?
HorrorSemua tidak akan terjadi, jika Farrel tidak melakukan ekspedisi di Sekolah terbengkalai itu. Karena ketidak percayaannya tentang hal-hal ghaib, ia dan teman-temannya dalam masalah besar dan salah satu dari mereka harus menjadi tawanan dari penghuni...