Mereka pun meminta izin untuk menelusuri tempat yang konon menyimpan cerita - cerita diluar nalar.Nenek tua itu memberitahu mereka, jika mereka bukan satu - satunya orang yang menelusuri tempat ini dan bahkan banyak diantara mereka yang mengalami kejadian sangat mengerikan setelah pulang dari sekolah terbengkalai ini.
"Banyak dari mereka yang mengaku diganggu makhluk tak kasat mata itu saat pulang dari sini."
"Adapun mereka yang pada saat menginjakkan kaki diruangan kelas, melihat sosok perempuan dengan pakaian sekolah."
"Wajahnya berlumuran darah dan kakinya yang terbalik.."
Ucap sang nenek tua itu mampu membuat merinding yang mendengerkannya, namun Farrel masih tidak mau percaya akan hal itu."Jadi bagaimana, nak? Apa kalian masih ingin melanjutkan untuk menelusuri tempat ini?" tanya nenek tua itu lalu tersenyum sinis.
"Iya, kami tidak akan mundur dan pulang ke Jakarta sebelum menyelesaikan Ekspedisi di Sekolah ini." ucap Farrel.
"Rell,, lo beneran?" tanya Kiana.
"Yaiyalah."
"Yaudah ayo kita mulai Ekspedisinya!" seru Bordie bersemangat.
Nenek tua itu tersenyum sinis, "Anak - anak muda itu tidak akan pernah menyangka, apa yang akan terjadi setelahnya.." ucap nenek tua dalam hatinya.
"Terimakasih banyak, Nek. Kami akan selalu berhati - hati dan ingat pesan dari nenek." ucap Regina.
"Hmm baiklah,, selama kalian tidak mengganggu, kalian akan pulang dengan selamat dari sini." jawab nenek tua.
Mereka berlima pun mulai memasuki lorong sekolah itu.
Sambil menyusuri lorong, Bordie mengeluarkan kameranya dan mulai merekam. Sementara, teman - teman yang lainnya menyiapkan senter berjaga saat masuk ruangan yang gelap."Nenek tadi tuh kenapa sih? Kok kayak yang ragu kalau kita bisa pulang dengan selamat dari tempat ini?" tanya Aurora.
"Ya mungkin dia gak tau aja kalau kita pemberani." jawab Bordie dengan bangganya.
Tak lama saat Bordie berbicara seperti itu, jendela dari salah satu kelas menutup dengan sendirinya.
"WEEEHHH!! KAGET GUE!!" terkejut Bordie saat jendela kelas yang terbuka itu tertutup sendiri.
"Yeuhh,, makannya tuh mulut diselotip aja. Dari tadi sembarangan terus ngomongnya. Heran gue,," celetuk Regina.
Farrel dan yang lainnya tertawa.
SREEETTTT!!!Kursi yang ada didalam kelas berpindah sendiri tanpa ada yang memindahkannya. Sontak membuat mereka yang sedang tertawa, menjadi diam terkaku.
"Kayaknya kita harus masuk ke salah satu kelas. Siap siap dan jangan lupa nyalain senternya." ucap Farrel.
"Rell. Gimana kalau kita berpencar aja? kita bagi dua tim. Gue dan Aurora pergi ke kelas lantai 2 dan kalian bertiga di kelas ini." ucap Bordie.
"Jangan ngaco lo. Mau berantem sama gue? Yang bener lo dan Regina atau Kiana pergi ke lantai 2. Gue sama pacar gue di kelas ini." jawab Farrel dengan nada kesal dan marah.
"(Tertawa terbahak - bahak) Santai brother. Gue cuma bercandaa,,"
Tertawa Kuntilanak mengisi seluruh ruangan."Aaaaaaa!!!!" Kaki Aurora ditarik saat suara tertawa Kuntilanak itu berhenti.
"AURORAA!!" teriak yang lain, mencoba mengejar Aurora dan mengulurkan tangan.
Namun sayangnya, Aurora masuk ke dalam ruangan kelas 3 - A yang dimana pintu itu terkunci sendiri.
Semua panik tidak karuan, Farrel dan Bordie berusaha mendobrak pintu kelas. Sedangkan Regina dan Kiana mencoba membuka jendela yang tidak terkunci."Yaampun. Jendelanya tertutup rapat semua, gimana ini Ki??" tanya Regina panik.
"Kita jangan nyerah, ayo cari lagi jendela yang bisa dibuka." jawab Kiana.
BRAAAKKK!! Farrel menendang dengan sangat kuat tapi pintu itu tidak mau terbuka. Mereka mendengar jeritan dari Aurora lagi dan karena itu Farrel pun merasa frustasi takut akan kehilangan pacarnya, ia pun mencoba menendang pintu itu secara bersamaan dengan Bordie.
Akhirnya pintu berhasil terbuka dan mereka pun bergegas masuk untuk menyelamatkan Aurora.
Namun,,,
#BERSAMBUNG
PENASARAN DENGAN APA YANG TERJADI KEPADA AURORA?IKUTI TERUS SETIAP UPDATE - AN KELANJUTAN CERITANYA, HAPPY READING SEMUA ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku adalah Hantu?
TerrorSemua tidak akan terjadi, jika Farrel tidak melakukan ekspedisi di Sekolah terbengkalai itu. Karena ketidak percayaannya tentang hal-hal ghaib, ia dan teman-temannya dalam masalah besar dan salah satu dari mereka harus menjadi tawanan dari penghuni...