SIKAP PEMILIK PENGINAPAN.

18 3 0
                                    


Mereka berlima menempati 2 kamar, kamar 112 ditempati oleh Aurora, Regina, Kiana. Sedangkan, kamar 114 adalah kamar yang ditempati oleh Farrel dan Bordie.

Pemilik Penginapan itu, sudah memberitahu mereka kalau kamar 113 ada tamu yang menempatinya. Tanpa banyak berfikir pun, mereka percaya dengan si pemilik Penginapan itu.

Malam harinya...

Setelah selesai Farrel dan teman - temannya merapihkan barang dan pakaian, mereka pun berkumpul dimeja makan dan memakan makanan yang disediakan oleh beberapa pelayan.

Pemilik Penginapan itu pun, ikut mendatangi meja makan dan mempersilahkan mereka untuk mencoba beberapa menu yang ada di Penginapan tersebut.

"Selamat malam semuanya.. saya harap kalian semua senang dan nyaman menginap di Penginapan kami dengan pelayanan yang kami sediakan senyaman mungkin untuk para tamu." ucap si pemilik Penginapan.

"Terimakasih, Om. Tapi, saya lupa menanyakan siapa nama Om." celetuk Regina.

"(Haduuh mulai lagi nih anak...)" ucap Aurora dalam hati lalu menghela nafas lelah.

"Ouh iya saya minta maaf,, dari awal tidak memperkenalkan diri dulu. Nama saya Darwin Adikusuma, saya generasi kelima untuk mengelola Penginapan ini." jelas Darwin.

"Om Darwin kalau boleh tau, umur om berapa? Hehehe.." ucap Regina lagi.

"Eh dasar genit lo. Udah jangan nanya - nanya pertanyaan yang aneh kayak gitu. Mual gue dengernya." tepis Bordie.

"Tidak apa - apa,, teman kamu ini sepertinya sangat penasaran dengan saya. Saya berumur 25 tahun dan sepertinya terlalu tua untuk dipanggil pak." jawab Darwin.

"Cuma beda 3 tahun dong!! Iiisshh gak nyangka banget, yaudah kalau gitu aku panggilnya Kak Darwin." seru Regina mengagumi pemilik Penginapan itu.

"Lo yang seneng, kita yang malu." celetuk Kiana.

Makan malam pun selesai, lalu mereka berlima pergi ke kamar untuk beristirahat. Namun, Bordie memaksa Farrel untuk membuat sebuah vlog saat malam hari di Penginapan tersebut.

"Bro. Gimana kalau malam ini sebelum kita berangkat ekspedisi, kita bikin vlog di Penginapan ini. Ya kali aja kita ketemu sama..." belum selesai Bordie meneruskan bicaranya, lampu didalam kamar mereka mati dan menyala.

"Waw.. lo liat kan? gue belum bilang hantu, mereka udah peka." ucap Bordie semakin bersemangat.

"Udahlah, lebih baik kita isi tenaga aja buat besok. Lagian, apa lo gak cape diperjalanan yang jauh dari Jakarta ke Surabaya?" Farrel menolak karena sudah merasa ngantuk.

"Ah elahh gak asik lo. Yaudah iyaa iyaa.." gerutu Bordie.

__________________________________________________

Keesokan paginya, mereka pun berkumpul dimeja makan untuk sarapan dan tidak lupa mereka sudah membawa peralatan untuk melakukan Ekspedisi ke bangunan sekolah terbengkalai.

"Dari sini ke sekolah terbengkalai itu sekitar 30 menit, jadi kita gak boleh lama makan sarapannya." ucap Farrel.

"Iya siap boss.." jawab Aurora dengan tersenyum dan Farrel pun membelai rambut kekasihnya itu.

Setelah mereka menghabiskan sarapan, mereka pun memutuskan untuk segera berangkat.

Dan sesampainya mereka disana, tidak ada satupun yang tidak terkejut dan merasakan hawa yang panas saat menginjakkan kaki dihalaman sekolah itu.

"Ini untuk pertama kalinya, gue merasa kepanasan ada disini padahal ini baru jam 6 pagi." ucap Kiana.

"Ah itu karena lo penakut aja Ki,," ledek Bordie.

"Ish apaan siih." gerutu Kiana.


Saat mereka maju beberapa langkah, tiba tiba ada suara yang menghentikan mereka . "TUNGGU! MAU APA KALIAN DATANG KESINI ?! ".

Mereka semua terkejut dan langsung berbalik dan ternyata seorang nenek tua yang berteriak kepada mereka. Nenek itu ternyata yang menjaga dan merawat sekolah itu saat sekolah  masih beroperasi.

"Nek,, maaf kami lancang kesini, tapi kami datang kesini tidak ada maksud jahat. Kami hanya ingin menelusuri bangunan ini." ucap Kiana.

"Iya. Kalian semua dari mana?" nenek itu mulai bersikap ramah dan tidak terlihat menyeramkan.

"Kami semua datang dari Jakarta." jawab Farrel.

"Baiklah. Kalian sudah mengetahui pantangan apa saja yang tidak boleh dilanggar ditempat ini?" tanya nenek itu tampak serius dan meragukan mereka.

Mereka saling melirik dan menjawabnya dengan nada perlahan. "Kami tau.."

#BERSAMBUNG..

Pacarku adalah Hantu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang