Suasana tampak hening, Kiana sadar dari pingsannya dan membuat semuanya merasa tenang.
Mereka akan tetap melanjutkan mencari siapa pelakunya.Hari semakin larut, mereka pun akhirnya memutuskan untuk mencari penginapan terdekat. Dan penginapan itu tidak lain adalah penginapan yang pernah mereka kunjungi itu.
"(Saatnya aku mempertanyakan masalah itu kepada Darwin. Aku tidak bisa menanggung kesalahannya untuk waktu yang lebih dan menyebunyikan rahasianya. Aku bersalah dalam hal ini.)" ucap ayah Farrel dalam hatinya merasa cemas.
"Kamu baik - baik aja?" tanya Farrel dengan raut wajah curiga.
"Iya nak. Kamu naik mobil ayah, karena ada sesuatu yang harus kita bicarakan." jawab ayah Farrel yang berjalan disamping anaknya.
"Heem,, tentang apa? Ibu?" tanya Farrel dengan singkat.
"Mungkin, tapi lebih dari itu. Ayah tidak ingin merahasiakannya lebih lama lagi." gumam ayah Farrel.
"(Senyum sinis) pembohong kayak kamu, emang masih punya rahasia atau cuma omong kosong?" celetuk Farrel.
(Terdiam).
"Rell, kita harus cari penginapan baru deh. Gue merasa nggak nyaman kalau menginap di Penginapan itu." ucap Regina.
"Lo bukannya udah nyaman ya sama si pemilik Penginapan itu. Apa jangan - jangan karena foto itu ya?" ucap Bordie menyindir.
"Gue nggak suka sama cara lo bicara kayak gitu tentang orang lain." gerutu Regina lalu pergi mendahului teman - temannya.
"Loh,, kok marah kakak..." Bordie terus menggodanya.
"Udah udah. Lo juga Bor, kenapa lo hobi banget sih ganggu si Regina? Dia orangnya gampang tersinggung." ucap Kiana menasihati Bordie.
"Gue tuh sebagai sahabat yang baik, mau kasih tau dia kalau si cowok nggak jelas itu cowok yang jahat. Buktinya, dia ada difoto si Nona arwah yang ada disekolah ini. Lo paham kan?" Jelas Bordie yang mencurigai Darwin.
"Emm gue sih,,, belum yakin pasti. Gue nggak mau berprasangka buruk sama orang, yaudah yuk jangan banyak ngomong." ucap Kiana.
Mereka pun berpamitan dengan nenek penjaga sekolah itu dan akan kembali esok harinya.
Didalam perjalanan.
Farrel bersama ayahnya mengendarai mobil dibelakang mobil teman - temannya.
(Suasana canggung)
"Nak,,"
"Apa?" jawab Farrel singkat.
"Ayah tau, kamu marah karena ayah pergi meninggalkan kalian. Tapi, itu semua demi keselamatan kalian berdua." ucap ayah Farrel.
"Keselamatan aku dan ibu? Maksudnya, kami berdua wajar hidup dengan kelaparan dan kesusahan ?" geram Farrel.
"Ayah juga memikirkan hidup kalian berdua, tapi nyawa kalian jadi taruhannya kalau ayah bersama kalian." ucapnya.
"Berhenti bicara omong kosong. Kamu nggak pernah tau apa yang dilewati ibuku untuk menghidupi anaknya tanpa seorang suami. Dan suaminya nggak tau diri ini memilih pergi karena alasan yang nggak jelas." tegas Farrel.
(Terdiam).
"(Ayah emang salah, ayah nggak bertanggung jawab dan ayah nggak pernah selalu ada disisi kamu. Tapi suatu hari nanti semuanya terbongkar, kamu akan mengerti.)" ucap ayah Farrel dalam hati.
Mereka pun berhenti di sebuah Penginapan yang pernah mereka kunjungi, mereka pun disambut hangat oleh beberapa pelayan Penginapan itu. Namun, satu hal yang membuat Farrel bingung.
Dimana Darwin ?
"Maaf mba, pak Darwin pemilik Penginapan ini dimana ya?" tanya Farrel.
"Ouh, pak Darwin sedang tidak ada di Penginapan. Beliau mempunyai urusan mendadak." jawab salah satu pelayan.
"Urusan? Emm kalau boleh tau kemana ya mba?" tanya Farrel lagi.
"Maaf, mas ada keperluan apa ya sama bapak? Nanti saya sampaikan kalau bapak sudah kembali ke Penginapan ini." tanya pelayan tersebut dengan suara gemetar.
"Emm bukan apa - apa kok mba, tapi kalau pak Darwin udah pulang ke Penginapan ini. Tolong kasih tau saya ya. Ada hal penting yang harus saya tanyakan sama pak Darwin." jawab Farrel.
"Ba,,bbaik mas. Silahkan, ini kunci kamar nya." ucap pelayan.
"Maaf mba, ini cuma dua kunci kamar. Kita memesan tiga kamar. Satu lagi untuk ayah saya." ucap Farrel.
"Ouh i,,iiya mas maaf. Ini kuncinya, sekali saya minta maaf." ucap si pelayan itu lalu dengan buru - buru mengambilkan kunci.
"(Gelagat para pelayannya aneh banget. Hemm semakin mencurigakan nih.)" dalam hatinya Farrel sudah sangat curiga dengan Darwin. Yang sepertinya mengetahui siapa pelaku dari pembunuh Nona Mustika.
Atau jangan - jangan..
#BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku adalah Hantu?
HorrorSemua tidak akan terjadi, jika Farrel tidak melakukan ekspedisi di Sekolah terbengkalai itu. Karena ketidak percayaannya tentang hal-hal ghaib, ia dan teman-temannya dalam masalah besar dan salah satu dari mereka harus menjadi tawanan dari penghuni...