AMARAH ARWAH GADIS

22 2 0
                                    


Aurora yang dirasuki jiwa jahat dari arwah gadis Sma itu, tidak mau melepaskan tangannya dari leher Farrel bahkan semakin kuat cekikkannya.

"YAALLAH NAK FARREL!! HATI - HATI!" teriak mama Aurora panik.

Karena suara keras diseluruh ruangan, beberapa  tetangga pun bergegas melihat peristiwa itu dan mereka semua pun tampak terkejut melihat kondisi dari Aurora yang sedang dikuasai iblis jahat dalam dirinya.

"Astagfirullah... tenang bu tenang, kami akan berusaha membantu nak Aurora." ucap Pak Cipto selaku Ketua Rt.

Pak Cipto dan beberapa warga melantunkan ayat suci Al - Qur'an, membuat arwah yang merasuki tubuh Aurora semakin melemas tapi tidak ingin pergi dari tubuh Aurora.

Farrel berusaha melepaskan tangan Aurora dari lehernya sambil terus membaca doa - doa.

Salah satu warga pun akhirnya pergi untuk mencari bantuan ustadz karena arwah yang merasuki tubuh Aurora tak kunjung pergi.

Beberapa menit kemudian, warga itu membawa seoarang Kyai dan segeralah Kyai itu membaca doa. Tak lama setelah arwah itu berontak, tiba - tiba tubuh Aurora jatuh tergeletak dilantai.

"(Mengusap rambut Aurora sambil membacakan doa)"

"Dia tidak mau pergi dari tubuh ini, sebelum kamu kembali ke tempat itu." ucap Kyai memandang ke arah Farrel.

"Apa maksud pak Kyai? Saya tidak paham,," tanya Farrel.

"Nak, kamu harus membereskan ini semua jangan sampai tubuh yang tidak bersalah ini menjadi korban. Ini adalah buah hasil dari perbuatan atau perkataan kalian." ucap pak Kyai.

"Maaf pak, saya tidak tahu kesalahan apa yang saya lakukan sampai pacar saya dirasuki oleh arwah ini?" Farrel bertanya kembali.

"Saya tidak akan mengatakan apapun karena ini terjadi hasil dari perkataan kalian sendiri yang sembarangan ditempat yang seharusnya kalian menjaga sikap." ucap Pak Kyai lalu ia melihat kembali ke arah Aurora yang pingsan.

"Baiklah,, semuanya sudah tenang saat ini, dan bantu nak Aurora untuk dipindahkan ke kamarnya. Saat ini dia hanya pingsan, ibu tidak perlu khawatir.." ucap Pak Kyai.

Beberapa warga pun mengangkat tubuh Aurora untuk dipindahkan ke kamar. Sedangkan Pak Kyai, mama Aurora dan Farrel masih mengobrol tentang keadaan Aurora.

"Jadi bagaimana Pak Kyai?" tanya mama Aurora cemas.

"Saya tidak bisa membantu lebih banyak lagi selain mendoakan anak ibu." ucap Pak Kyai lalu memandang ke arah Farrel dengan tatapan curiga.

Farrel menunduk dan memgerti apa maksud dari cara Pak Kyai memandangnya. Ia mengaku bersalah dan akan memperbaikinya.

"Baiklah bu, ibu tidak perlu khawatir. Anak ibu adalah perempuan yang kuat, para warga juga siap membantu ibu jika terjadi lagi hal seperti itu. Baiklah kami pamit ya bu,,assalamualaikum."

"Waalaikumsalam,,"

"Waalaikumsalam."

"Tante,, boleh Farrel berjaga - jaga disini? tante dan adik - adik Aurora gak perlu hawatir." tanya Farrel.

"Tapi Rell,, tante jadi gak enak ngerepotin kamu, ibu kamu juga pasti hawatir kalau kamu gak pulang." jawab mama Aurora.

"Farrel lebih hawatir sama keadaannya Aurora. Farrel bisa jelasin sama Ibu dan ibu pasti paham sama situasinya, tan." ucap Farrel.

"Yaampunn makasih ya nak, tante gak tau lagi harus gimana lihat kondisi anak tante yang seperti ini." ucap mama Aurora sambil menangis.

Melihat mama Aurora sangat sedih, Farrel semakin merasa sangat bersalah dan ia pun berjanji untuk jujur kepada semuanya agar ia bisa menemukan jiwa Aurora yang masih terperangkap didalam Sekolah terbengkalai itu.

Farrel akhirnya tidur di sofa ruang tengah agar mudah untuk membantu Aurora kalau memberontak lagi seperti tadi.

Dengan pikiran yang kacau, Farrel tidak bisa tidur dengan tenang lalu ia memutuskan untuk mengirimkan pesan ke beberapa sahabatnya untuk datang ke rumah Aurora dan menjelaskan apa yang terjadi dengan jujur.

#BERSAMBUNG...

Pacarku adalah Hantu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang