Sabtu, 04 Agustus 2002.
Suasana sekolah tampak tertib seperti biasa dan Bu Nani mulai merapikan barang dagangannya di Kantin sekolah.
"5 menit lagi jam istirahat, waahh semoga anak - anak jajannya di Kantin daripada jajan di luar sekolah. Aamiin.. rezeki nggak akan tertukar hehehe.." ucap Bu Nani bersemangat sambil membersihkan bangku - bangku kantin.
Suara bel berbunyi, menandakan waktu istirahat.
Semua siswa - siswi berlari untuk membeli jajanan dan tampak Bu Nani pun sibuk melayani mereka dibantu dengan keponakannya.
Gadis paling cantik disekolah itu bernama Nona Mustika pun tak ketinggalan ikut membeli makanan dari warung kantin Bu Nani.
"Bu.. saya mau beli mie rebusnya seporsi ya, seperti biasa nggak pedes." ucap Nona dengan ramah.
"Iya boleh dek Nona, tunggu sebentar ya." jawab Nona Mustika.
"Iya ibu.. saya mau ke ruang guru dulu ya, nanti saya ke kantin lagi." ucapnya sambil beranjak pergi.
"Ouh iya iya boleh dek Nona.." jawab Bu Nani sambil sibuk memasak untuk siswa siswi yang lain.
Nona pun bergegas pergi ke ruang guru, namu ekspresi wajahnya tampak sangat cemas.
[Mengetuk pintu ruang guru]
"Silahkan masuk,,"
Dalam ruangan tersebut hanya ada satu guru laki - laki yang tengah memberi nilai pada setumpuk kertas - kertas ujian.
"Ya? Siapa?" tanya guru tersebut bernama Darwin.
"Saya Nona Mustika pak.." ucap Nona sambil menunduk.
"Ouh.. kenapa Nona? Sini,,"
Mereka berdua pun saling berbicara. Disisi lain, Bu Nani sudah selesai melayani siswa siswi yang membeli makanannya tapi satu orang lagi yang memesan makanan darinya.
"Nah,, mie rebus punya dek Nona udah jadii.. emm kemana ya tuh anak? Padahal jam istirahat udah mau habis." ucap Bu Nani bertanya.
"Kenapa bi, kok kayak yang bingung gitu?" tanya keponakannya.
"Oh inii,, dek Nona tadi pesen mie rebus, terus katanya ada urusan dulu sebentar ke ruang guru tapi sampai sekarang belum datang ambil pesanannya." jawab Bu Nani.
"Mungki dia lupa, bii.." singkatnya sambil membersihkan meja yang kotor.
"Hemm,, apa bibi susul aja ke kelasnya ya? Yaudah kamu jaga dulu warung bibi yaa sebentar aja kok." ucapnya lalu pergi sambil membawa nampan berisi semangkuk mie rebus dan sebotol air mineral.
Saat melewati ruang laboratorium, terdengar suara orang bertengkar. Membuat Bu Nani penasaran, siapa orang yang sedang adu mulut di dalam ruangan laboratorium itu.
Saat ia melihat dari celah pintu yang terbuka sedikit, Darwin selaku guru di sekolah itu membentak seorang siswi yang tidak lain adalah Nona Mustika.
Terdiam seketika melihat pertengkaran mereka, Bu Nani pun tidak bisa melakukan apa - apa selain mendengar percakapan mereka."Yaudah mau kamu sekarang apa??! Hah?!" ucap Darwin membentak.
"Bapak udah melewati batas! Bapak harus mempertanggung jawabkan semua yang bapak lakukan kepada saya!" jawab Nona Mustika melawan dan membentak sambil menangis.
"Kamu mau uang?! Nih ambil semuanya, dan pergi dari sekolah ini. Pergi sejauh mungkin!" jawab Darwin sambil melemparkan beberapa lembar uang ke arah muka Nona Mustika.
"SAYA NGGAK BUTUH UANG!! SAYA CUMA MINTA BAPAK BERTANGGUNG JAWAB, ITU AJA!!." teriak Nona Mustika.
Tangan Darwin nyaris menampar pipi Nona Mustika, tapi semua itu tidak terjadi karena ketukan pintu dari Bu Nani.
Mereka pun tidak melanjutkan pertengkaran mereka dan mulai bersikap seakan - akan tidak terjadi apapun. Termasuk Nona Mustika yang segera mengusap air matanya.
"Maaf,, Bu Nani kesini karena mengira ada kucing lagi berantem di laboratorium." ucap Bu Nani berpura - pura tidak mendengar dan melihat mereka sedang bertengkar.
"Ouh iya Bu Nani. I,,,i,,ituu mie rebus pesenan Nona ya? Boleh Nona ambil sekarang?" tanya Nona Mustika.
"Iya dek Nona, silahkan." jawab Bu Nani.
Setelah menerima pesananya, Nona Mustika pun langsung pergi dari laboratorium dan Darwin pun ikut pergi tanpa bicara apapun.
Bu Nani pun tanpa menaruh rasa curiga, ia pun kembali ke kantin.
Keesokan paginya..
Saat Bu Nani baru datang ke sekolah bersama keponakannya dengan membawa barang dagangannya, tiba - tiba beberapa orang berlari ke gerbang belakang sekolah.
"Loh kok pada lari - lari ke belakang sekolah? Ada apa ya?" bingung Bu Nani.
"Ayo kita ikut lihat bi!!" ucap keponakannya sambil berlari.
"Heh! Heh! Tunggu, itu barang dagangan bibi gimana? Nanti tumpah loh, nak. Jangan lari.."
Setelah sampai dibelakang sekolah, beberapa orang mengerumuni kain putih yang setengah terbuka.
Bu Nani ikut melihat sambil berdesakkan dengan kerumunan orang - orang yang melihat.
"Waah.. ngeri banget, wajahnya udah setengah hancur gitu.."
"Ih.. bau banget."
"Kok kayaknya kita kenal ya, dia pakai seragam sekolah sama kayak kita."
Itu ucapan dari beberapa orang yang melihat mayat yang tergeletak dibelakang sekolah.
Bu Nani akhirnya bisa melihat dengan jelas mayat tersebut dan betapa terkejutnya ia melihat wajah mayat tersebut.
"Astagfirullah hal adziim,,, mayat itu adalah Nona Mustika. Baru saja kemarin, ibu ketemu kamu dek.. Ya Allah
#BERSAMBUNG..
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku adalah Hantu?
TerrorSemua tidak akan terjadi, jika Farrel tidak melakukan ekspedisi di Sekolah terbengkalai itu. Karena ketidak percayaannya tentang hal-hal ghaib, ia dan teman-temannya dalam masalah besar dan salah satu dari mereka harus menjadi tawanan dari penghuni...