Farrel merasa mentalnya saat ini tengah diguncang hebat, disisi lain ke khawatirannya karena Aurora terancam keselamatannya dan masalah lain muncul tentang keluarganya.
"Bro. Tenang, kita semua pasti bisa selesaikan masalah ini bersama - sama." ucap Bordie seraya menghibur Farrel yang sedang melamun.
"Iya Rell. Lo nggak perlu menanggung beban ini sendirian karena kita juga ikut terlibat dalam masalah ini, jadi kita semua harus kerjasama tim. Betul ?" ucap Regina ikut menambahkan sambil mengendarai mobilnya.
"Betuul!!" Kiana mulai bersuara.
"Berkicau juga nih anak." celetuk Bordie.
"Yeuhh emangnya burung, berkicau segala. Yaiyalah biarpun pada dasarnya gue penakut tapi gue siap pasang badan buat sahabat - sahabat gue." ucap Kiana dengan berani.
"Makasih ya kalian semua udah bantu gue. Kalian emang sahabat terbaik." Farrel mengucapkannya lalu ia pun merasa lebih tenang.
Sesampainya mereka di Sekolah Terbengkalai itu..
Nenek penjaga itu sudah duduk dikursi berwarna putih seperti sedang memperhatikan jalan yang sepi.
"Nenek itu ternyata udah nunggu kita." ucap Kiana.
"Iya. Nenek penjaga sekolah itu ternyata bener - bener mau bantu kita." tambah Farrel.
Regina memarkirkan mobilnya dan mereka bergegas keluar dari mobil lalu menghampiri nenek penjaga sekolah itu.
"Nek.. makasih nenek udah mau bantu kita untuk cari bukti - bukti yang lainnya." ucap Farrel.
"Nenek lama sekali ingin mencari kebenaran tentang kejadian yang menimpa salah satu siswi yang bersekolah disekolah ini. Kalian merupakan orang yang tepat untuk mengungkapkan kebenarannya dan saatnya nenek membantu kalian." jawab nenek penjaga sekolah itu.
"Nek... jadi apa yang ingin nenek tunjukkan tentang Nona mustika? Emm maksudku arwah Nona Mustika." tanya Kiana.
"Nenek akan menjelaskan kronologi pada saat kejadian yang menggemparkan sekolah ini." ucap nenek penjaga sekolah.
"Iya nek, kami semua mendengarkan." ucap Farrel dengan sangat penasaran.
Mereka berjalan sambil mendengarkan nenek penjaga sekolah itu menceritakan kronologi kejadian penemuan sosok mayat perempuan yang diduga mayat seorang siswi yang tak lain adalah Nona Mustika.
"Gadis itu ditemukan dibelakang sekolah yang pada saat itu masih banyak pepohonan besar, tubuhnya terkubur tanah. Kakinya patah sehingga terlihat seperti terbalik dan wajahnya hancur seperti dipukul oleh benda tumpul berkali-kali dan terdapat luka pelecehan seksual. Malang sekali nasib gadis itu."
~ucap nenek penjaga sekolah itu."Lalu, setelah penemuan mayat itu.. pelakunya masih belum tertangkap sampai sekarang?" tanya Bordie.
"Beberapa teman dekat gadis tersebut menjadi tersangka tapi mereka dibebaskan karena tidak ada bukti yang kuat dan.." ucap nenek itu lalu terdiam.
"Dan apa, nek?" tanya Farrel.
"Dan beberapa guru pun di introgasi. Seingat nenek, guru yang ada difoto itupun ikut menjadi tersangka tapi lagi - lagi ia bebas karena tidak ada bukti yang kuat." ucap nenek itu.
"Jadi, pembunuhnya sampai saat ini belum ditemukan juga?? Kasihan sekali arwah Nona Mustika yang tidak tenang karena pembunuhnya tidak ditemukan dan masih berkeliaran bebas tanpa rasa bersalah." ucap Kiana merasakan betapa sedihnya dan hancurnya hati arwah gadis yang malang itu.
Nenek itu berhenti tepat di belakang sekolah dan didepan mereka terdapat lubang yang tidak dangkal, didepan lubang itu ada pohon besar.
"Nek.. ini lokasi tempat penemuan mayat gadis itu?" tanya Farrel.
Nenek itu mengangguk dan memperhatikan tempat tersebut.
"Disinilah, kejadian menggemparkan itu. Banyak siswa siswi dan guru berdatangan karena penemuan sosok mayat gadis yang terkubur dibelakang sekolah. Nenek pada saat itu menjaga kantin sekolah dan merasa sangat penasaran apa yang terjadi disekolah itu." ucap nenek penjaga sekolah.
Nenek penjaga sekolah itupun menceritakan bagaimana awal kejadian yang menggemparkan sekolah tersebut.
Beberapa tahun yang lalu...
#BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku adalah Hantu?
HorrorSemua tidak akan terjadi, jika Farrel tidak melakukan ekspedisi di Sekolah terbengkalai itu. Karena ketidak percayaannya tentang hal-hal ghaib, ia dan teman-temannya dalam masalah besar dan salah satu dari mereka harus menjadi tawanan dari penghuni...