"Sayang tolong akuu!!" suara itu seperti suara Aurora, tapi Aurora tidak ada sama sekali di kelas tersebut."Aurora! Dimana kamu?!" teriak Farrel memanggil - manggil Aurora dan melihat ke sekeliling ruangan kelas.
Teman - teman yang lainnya pun mencari disetiap sudut ruangan kelas, namun Aurora tidak dapat ditemukan.
"(Menangis) Tolong akuu!!" suara itu kembali muncul.
"Iya aku akan tolongin kamu, sayang. Kamu dimana??! Jawab aku! Dimanaa ?!!" teriak Farrel mulai takut terjadi sesuatu kepada pacarnya dan berusaha mencari asal suara itu.
"Rell. Kayaknya kita lagi ada dijebakan sosok makhluk tak kasat mata itu. Dia sembunyikan Aurora diruangan lain, jadi kita jangan tertipu dengan permainan para mahkluk itu." ucap Regina.
"Tapi dimana mereka sembunyiin pacar gue??! Gue gak akan maafkan diri gue sendiri kalau Aurora terluka." jawab Farrel.
Mereka pun membagi 2 tim untuk mencari Aurora. Bordie yang masih menyalakan kamera pertamanya pun, merekam pencarian Aurora disetiap lorong dan kelas.
Dan disinilah terekam jelas, sosok makhluk tak kasat mata itu tertangkap kamera.
Diujung lorong, sosok itu berdiri tegak dengan kaki yang terbalik.
Wajahnya hancur hanya menyisakan setengah dari wajahnya dan saat Bordie melihat kebawah, darah sudah menggenang dilantai."HUUUAAAAA!!! SETAAN!!" teriak Bordie lalu berlari meninggalkan Regina.
"Heh! Jangan tinggalin gue! Aduuh tuh anak bener bener,, TUNGGU WOY!!"
Bordie pun bersembunyi di balik tembok dan berjongkok ketakutan.
Regina menyusulnya dan ikut berjongkok juga dibelakang Bordie lalu menepuk bahunya."AMPUUNN!! MAMAA BORDIE TAKUT!!" teriak Bordie, mengira Regina adalah hantu.
"Dasar anak mama. Ini gue Reginaa!" gerutu Regina.
"Bohong! Lo pasti hantu serem yang menjelma jadi si Regina, ya kan? Pergi lo!" ucap Bordie sambil menutup matanya.
"Hantu,, hantu, cantik begini dibilang hantu. Udah udaah acara lebay nya, kita kan harus cari Aurora." geram Regina lalu menarik tangan Bordie.
Disisi lain, Farrel dan Kiana menelusuri lorong yang menuju ke lapangan sekolah tersebut.
Dan betapa terkejutnya mereka berdua, di suguhkan oleh pemandangan yang mengerikan.
Aurora sudah ada ditengah lapangan sambil berjongkok dan menutupi wajahnya. Sedangkan tiang basket akan roboh dan menimpanya."AURORA AWAS!!" teriak Farrel dan Kiana secara bersamaan.
Farrel berlari secepat mungkin untuk menyelamatkan Aurora. Dan mereka sangat bersyukur karena, Farrel menyelamatkan Aurora dengan cepat dan menghindari sebuah insiden mengerikkan tersebut.
"Sayang, kamu baik - baik aja? Teman - teman yang lainnya pasti udah cemas cari kamu. Sekarang kita sudahi ekspedisi hari ini, aku gak mau terjadi hal yang lebih buruk lagi." ucap Farrel merasa sedikit lega dan memeluk pacarnya.
Saat Farrel dan Kiana merasa lega karena sudah menemukan Aurora, tiba - tiba terdengar teriakan dari dalam bangunan sekolah itu dan mereka langsung teringat Bordie Regina sedang mencari Aurora di dalam.
Mereka pun bergegas masuk ke lorong untuk mencari Bordie dan Regina. Aurora tidak kuat untuk berlari, lalu Farrel pun memutuskan untuk menggendongnya agar lebih cepat menemukan kedua temannya yang lain.
"Yaampun, Rell. Dimana mereka berdua ya?? Haduh sekarang mereka yang digangguin." ucap Kiana merasa ketakutan.
"Ki, sosok itu kayaknya marah besar. Kita gak boleh lengah, ayo terus cari si Bordie dan Regina. Lo pegang baju gue, jangan sampai lo ikutan hilang juga." ucap Farrel lalu Kiana pun menuruti ucapan Farrel.
Sampailah dilantai 2 dan melihat Regina tampak berjongkok didepan salah satu kelas sambil menangis menunduk.
"Regina! Akhirnya, ketemu juga.. dimana Bordie??" tanya Farrel.
Saat Regina mengangkat kepalanya,, Mata Regina bolong dan berlumuran darah. Melihat wajah temannya itu pun Kiana menjerit lalu jatuh pingsan, sedangkan Farrel yang terkejut dan panik menjauh.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa semua teman - teman gue kayak gini??!"
#BERSAMBUNG..
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku adalah Hantu?
HorrorSemua tidak akan terjadi, jika Farrel tidak melakukan ekspedisi di Sekolah terbengkalai itu. Karena ketidak percayaannya tentang hal-hal ghaib, ia dan teman-temannya dalam masalah besar dan salah satu dari mereka harus menjadi tawanan dari penghuni...