My Beloved Manager (END)

107.

Kali ini Win sudah kembali di sibukkan dengan pekerjaan nya di perusahaan sang kaka, setelah ia menjadi model pengganti di perusahaan sang kakak ternyata kini banyak pemilik brand brand ternama yang melirik dan tertarik ingin menjadikan nya sebagai model nya.

Tentu itu adalah kabar baik untuk nya karena ternyata bakat nya di akui oleh publik, tapi tidak untuk sang suami menurut nya ini justru ancaman bagi nya, bukan karena ia takut tersaingi kepopuleran nya oleh Win  tapi alasan nya karena menurut nya kalau sang suami semakin terkenal maka akan semakin banyak orang yang semakin kagum dan tertarik pada suami manis nya itu.

Sewaktu ia menjadi model sang kakak saja sudah banyak yang mencoba untuk merayu suami nya itu bahkan sekarang kalau Bright memiliki event di suatu tempat pasti sebagian para fans nya akan bertanya tentang Win suami nya, bahkan ada yang terang terangan di depan nya menitip kan salam untuk suami nya tersebut.

"Yank, kapan kamu akan berangkat untuk event brand yang mengundang mu itu?" Tanya Bright

"Besok sore" jawab Win sambil memangku sang putri karena saat ini Elle sedang meminum susu nya.

"Aku ikut ya?" Tanya Bright

"Iya sayang, karena kalau aku bilang tidak pun kamu akan tetap ikut bukan" jawab Win sambil mengpuk puk Elle

"Elle kenapa tidak bobo sayang kamu sudah menghabis kan susu mu" ucap sang Daddy

"No, Eyye tidah mawu bobo" jawab sang putri sambil melingkar kan tangan nya di leher sang papi setelah ia meminum habis susu nya.

"Lalu Elle mau apa?" Tanya Win

"Eyye mau lenang, boyeh ya papih" mohon nya dengan puppy eyes nya

"Jangan tanya papi tanya Daddy sana" ucap Win sambil merapikan rambut sang putri dan Elle pun beralih menatap sang Daddy

"Elle mau apa, katakan nak Daddy tidak akan marah" walaupun Bright tahu apa ke inginan sang anak tapi ia ingin Elle belajar untuk meminta ijin nya terlebih dahulu agar sang anak terbiasa melakukan apapun harus dengan ijin diri nya atau papi nya.

"Daddih" ucap nya lucu

"Iya sayang nya Daddy, kenapa nak?" Elle turun dari pangkuan Win dan beralih ke pangkuan Daddy nya, bright memeluk sang anak agar putri nya itu tidak terjatuh saat berada di pangkuan nya.

"Ehm," Elle terlihat menengok ke arah papi nya dan Win pun mengangguk.

"Daddih, Eyye mawu lenang boyeh?" Tanya pelan

"Elle mau renang?" Elle pun mengangguk

"Boyeh yah Daddih" mohon nya pada Bright

"Elle sudah mam?" Elle mengangguk

"Elle boleh renang tapi harus di temani Daddy dan Elle juga tidak boleh lama lama nanti Elle kedinginan apa Elle paham?" Ucap Bright

"Yes Daddih Eyye paham, paham cukali" Bright sungguh di buat gemas oleh  putri nya karena ketika sang putri sedang merayu nya sangat persis sekali seperti Win.

"Baiklah ayo kita renang, apa papi akan ikut juga?" Tanya Bright

"Tidak, aku akan berada di pinggir kolam saja"

"Baiklah, siap kan handuk dan pakaian ganti untuk kami"

"Siap Daddy" Bright pun menggendong Elle dan membawa nya ke kolam renang sedang kan Win sedang mengambil kan handuk baru dan pakaian ganti untuk kedua nya.

.

.

.

Setelah selesai renang kini putri cantik mereka telah tertidur lelap di kamar nya, tentu saja di temani oleh papi nya. Bright berjalan menyusul Win yang berada di kamar putri nya tersebut.