[Follow sebelum baca!]
Siapa sangka, orang yang selama ini canggung bahkan terbilang hampir tidak pernah bertegur-sapa. Ternyata adalah pasangan yang sudah memiliki hubungan serius dan sejauh itu, tanpa ada yang mengetahuinya.
Mereka berdua pandai b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Far, lu balik sama siapa?"
"Gampang, lu kalo mau balik duluan ya gapapa. Gw sama Dania sebentar lagi juga selesai"
"Oke, kalo gitu gw izin balik duluan ya gaes" ucap Clarisa kepada teman teman yang lain, dan diangguki sebagai jawaban.
"Hati-hati, Ris" Clarisa mengangguk
"Entar lu pulang bareng Ray aja, Far" ujar Ferdi di hadapan Fara
"Si Dania biar Tom yang anter" lanjut Ferdi yang di angguki setuju oleh Dania.
Fara hanya diam dan terfokus pada apa yang sedang ia kerjakan. Sedangkan Ray mata nya kini menatap ke arah Fara, melihat bagaimana ekspresi si gadis manis itu.
"Terserah, tanya Ray lah jangan ke gw" Fara menjawab dengan datar. Kini Ferdi menatap Ray meminta jawaban.
"Iya, Fara bareng gw entar" jawab Ray dan melanjutkan kegiatannya.
_____
Ray benar-benar mengantar Fara pulang, namun di balik itu juga ada maksud dan tujuan.
"Far" yang dipanggil hanya berdeham, tanpa menoleh ke samping.
"Gw cuma mau bilang, besok jam 9 gw jemput" lantas Fara menoleh.
"Ngapain?"
"Fitting baju, bunda udah buat janji" Fara mengangguk mengerti.
Setelah itu, tak ada lagi percakapan diantara mereka. Fara sibuk bermain ponsel serta Ray yang terfokus menghadap jalan.
"Lu kenapa? Kok diem aja?" Ray mencoba mencairkan suasana canggung di dalam mobil ini. Lantas pertanyaan Ray hanya di balas gelengan kepala.
"Cerita sama gw, ada apa?" sumpah, kalo kalian bisa denger.. Suara Ray bener bener lembut banget ke Fara.
"Harus banget ya minggu depan? Gak bisa tahun depan aja gitu?" Fara menatap kosong ke depan nya.
Seakan mengerti maksud perkataan Fara, kini tangan Ray ter-ulur mengenggam tangan sang gadis manisnya ini, dan diusapnya lembut.
"It's okay, Far.. Trust me." senyum tipis terukir di bibir tipis Ray. Lagi-lagi Fara menanggapi dengan anggukan.
Seperkian detik kemudian. Fara menatap tajam Ray, serta menarik tangan yang di genggam nya.
"Lo! Ngapain post foto gw di IG!" omel Fara, yang di tanggapi cengiran dari sang lawan bicara.
"Gapapa lah, Far"
"Mereka pun juga gak tau kalo itu lu" lanjut Ray. Decihan terdengar dari si gadis manis.
"Gak usah aneh-aneh! Pokonya jangan sampe pada tau!" Fara melipat kedua tangan nya dan pandangan ia mengahadap lurus kedepan.
"Iya iya, Fara"
"Ini mau langsung pulang, atau lu mau makan dulu? Siang tadi lu gak makan"
"Iya deh makan dulu"
"Mau makan dimana?"
"Terserah"
"Ck. Dasar cewek" gumam Ray, namun itu masih terdengar jelas oleh telinga Fara.
"Apa lo bilang?!" Ray terkekeh dan menggelengkan kepalanya ribut.
Tiba lah saat ini, dimana Ray membawa Fara ke salah satu resto yang terletak tak jauh dari kediaman Fara.
"Udah, ayo makan disini aja" Fara ngangguk menanggapi.
Mereka pun makan makanannya dengan khidmat, hingga Ray membuka suara.
"Sehabis acara, besoknya kita langsung pindah ya Far"
"Lah, kemana?" Fara menyeritkan dahinya.
"Gw udah nyiapin rumah, yang lokasi nya gak jauh dari rumah gw, lu, sama kampus."
"Terus barang barang?"
"Udah gw siapin semua, jadi tinggal kita nya aja yang pindah." Fara mengangguk mengiyakan.
"Oke"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.