[Follow sebelum baca!]
Siapa sangka, orang yang selama ini canggung bahkan terbilang hampir tidak pernah bertegur-sapa. Ternyata adalah pasangan yang sudah memiliki hubungan serius dan sejauh itu, tanpa ada yang mengetahuinya.
Mereka berdua pandai b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Paman angun.. ayo angun!"
Sedari tadi anak kecil itu terus saja mencoba membangunkan sang paman yang masih tertidur dengan pulasnya.
"Angun..! Ck" Azka mengguncangkan tubuh Ray terus menerus, jelas itu mengusik tidurnya Ray. Namun laki laki itu hanya bersuara lalu kembali tertidur menutup kepala nya dengan bantal.
"Eumm.. nanti Azka, paman ngantuk" suara berat khas bangun tidur Ray terdengar.
"PAMAAAAAANNNN!!!"
"Astaga Azka.. iya iya paman bangun" Ray terpaksa bangun sebab anak itu berteriak keras tepat di telinga nya, huh.. bisa bisa budeg telinga Ray jika ia masih terus tertidur.
"Nih udah bangun" laki laki itu memposisikan duduk diatas kasur namun dengan mata yang masih setengah terbuka.
"Iiishh.. itu macih melem paman!" Protes Azka dihadapan Ray.
"Ck, iya ini tuh udah melek" Ray memaksakan diri untuk membuka mata lebih lebar kehadapan keponakannya ini.
"Key, cip" anak itu memberikan ibu jari nya kepada sang paman.
"Hmm.. aunty mana, Azka?" Tanya Ray
"Cedang macak macak di dapul" mendengar jawaban Azka, lantas Ray bangkit dari kasur nya lalu menggendong Azka berjalan keluar menghampiri sang istri.
Oiya, Azka ini bukan tipe anak kecil yang rewel akan ini dan itu apalagi cengeng perihal jauh dari orang tua nya.
Azka tipe anak yang sebenarnya bisa sama siapapun menempel, baik sama keluarga maupun orang yang baru di kenal nya cukup mudah untuk mengakrab kan diri kepada bocah jalan 4 tahun ini.
Dan jelasnya Azka ini gampang beradaptasi.
Jangan sampai bertemu dengan orang jahat saja. Jika iya, dirinya akan sangat gampang diculik.
Sangat turunan Ayahnya sekali, tidak dengan Arnel yang justru berbanding terbalik.
Ray menuruni anak tangga dengan Azka yang masih dalam gendongannya. Bisa dilihat dari ini kalau sang istri sedang masak, membuatkan sarapan untuk mereka.
"Bub.." panggil Ray membuat Fara menoleh
"Eh udah pada bangun"
"Sini duduk, sebentar lagi sarapan nya matang" Ray duduk di salah satu kursi meja makan, membuat Azka kini berada dalam pangkuannya.
Selama Fara membuat sarapan, Ray sibuk meledek maupun mengajari hal hal kecil kepada keponakannya itu.
Fara yang sesekali menoleh karna kikikan anak itu pun merasa hatinya menghangat, muncul lah pikiran pikiran itu di dalam otaknya.
