[Follow sebelum baca!]
Siapa sangka, orang yang selama ini canggung bahkan terbilang hampir tidak pernah bertegur-sapa. Ternyata adalah pasangan yang sudah memiliki hubungan serius dan sejauh itu, tanpa ada yang mengetahuinya.
Mereka berdua pandai b...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini sepasang suami istri-menantu keluarga Tanuwijaya itu sedang bersantai dirumah, karna semalam dosen yang seharus nya mengajar besok mengabari jika beliau berhalangan mengajar dan akan di ganti oleh hari lain.
Fara lagi lagi memandangi laptop yang sedang memutarkan drama yang sudah ia tunggu tunggu dibulan ini. Drama itu menceritakan tentang seorang Vampir yang berkeinginan menjadi manusia demi wanita tercinta nya yang seorang manusia, namun gagal karna tidur panjang nya terhenti oleh seorang gadis yang tanpa tahu menahu membuka peti mati yang sedang di tempati oleh vampir itu.
Tak lupa tangan yang sudah menggenggam snack kesukaan nya dan juga sekotak susu di meja, samping laptop itu ditaruh nya.
Jika kalian bertanya dimana Ray?
Jawaban nya ada di karpet, bawah tempat kursi yang Fara duduki.
Pria itu tak jauh berbeda dengan kegiatan yang sedang Fara lakukan, hanya posisinya saja yang berbeda. Ray merebahkan dirinya diatas karpet dengan tangan yang memegang ponsel serta earphone yang bertengger di kedua daun telinga miliknya.
Lain tontonan Fara, lain pula tontonan Ray. Lelaki itu sedang memutar anime kesukaan nya, bahkan ia sudah mengikuti hingga episode 300 pun sudah terlewati. Sudah banyak judul film maupun series anime yang sudah dirinya tonton.
Yup, wibu garis kerad dia gess..
Sedang asiknya dengan kegiatan masing masing, suara bel rumah terdengar. Sepertinya ada yang datang, tapi siapa? Selain kedua orang tua mereka tak ada lagi yang tau kediaman baru Fara dan juga Ray. Kecuali Ferdi.
Ting..
Tong..
"Bub, siapa yang dateng?" Tanya Ray membuat Fara menoleh
"Mamah kali, kalo gak ya bunda.. siapa lagi?"
"Bukain sana" suruh Fara kepada suami nya itu.
Ray bangkit dari acara rebahannya serta memjeda video yang sedang memutar di ponselnya. Lalu beranjak keluar ruangan serta membuka pintu utama.
Ting..
Tong...
"Iyaa.. sebentar.."
Cklek..
"Paman Al~!!"
Teriak seorang anak laki laki kecil yang kini menubruk tubuh Ray, tingginya hanya sebatas pinggang pria itu saja.
"Lho.. ya ampun Azka" Ray meraih anak kecil tersebut dan membawa ke gendongan nya.
"Fara nya mana Al?" Tanya seorang ibu dari anak kecil digedongan Ray.