Spesial Flashback² (Kekesalan)

577 13 0
                                    


Flashback sebelum terjadi adu jotos Ray dengan Zyan.

Alasan Fara memilih keluar bersama Zyan.

Happy Reading!

.

.

.

Niat awal Fara menghampiri sang suami untuk sekedar menghabiskan waktu karna ini malam weekend dimana biasa mereka untuk sekedar berjalan jalan keluar, ataupun menghabiskan waktu berdua.

Ray juga telah berjanji akan mengajak sang istri pergi ke suatu tempat untuk bersenang senang menghabiskan waktu berdua.

Dengan rasa kesal, Fara kembali memasuki kamar membanting pintu lalu menghempaskan tubuhnya ke ranjang.

BRAAKH!

Sungguh, di ruang tamu sebenarnya Ray terkejut mendengar suara itu namun tak tau jika itu suara dobrakan pintu, laki laki itu tak ambil pusing dan kembali melanjutkan obrolan.

"Suara apa itu Al?"

Ray menggidikkan bahu nya, "gak tau, mungkin dari belakang. Biarin aja"

___

Ting!

Sepertinya ada pesan masuk ke ponselnya.

Mengambil benda pipih tersebut di samping, lalu membuka roomchat.

[Zyan'dranjing]

||far, lo ada waktu gak?
||temenin gue yuk, keluar
16:35


Fara menyunggingkan senyumannya, fikirnya bukan ide yang buruk jika ia menerima ajakan Zyan untuk menemaninya keluar.

Itung itung untuk meredakan kekesalannya dirumah.

boleee, skuy||
16:36

||gue jemput 15 menit lagi
16:38

Siap..||
16:38


Melempar pelan ponselnya kembali ke kasur, lantas Fara bangkit untuk bersiap siap.

Fara dan Zyan pergi keluar dengan niat awal Zyan mengajak Fara untuk menemaninya membeli komik, karna Zyan tau itu salah satu kegemaran Fara juga.

Namun si wanita tersebut seperti sedang tidak bersemangat dengan komik komik di hadapannya itu, malah hanya menyandarkan tubuh menyaksikan pria di hadapan nya membaca komik.

Berakhir Zyan yang mengajak Fara ke tempat Pasar malam yang cukup besar melihat Fara yang sepertinya akan mati kebosanan.

Chapter 14

___

Ditempat lain..
Ray mengemudikan mobilnya ketempat tujuan. Hingga tiba dirinya di suatu restoran cukup besar.

Menemukan yang menjadi tujuan utama, lantas Ray menghampirinya.

"Maaf jika sudah menunggu lama" Ray menjabat tangan laki laki paruh baya di hadapan nya ini. Dengan seseorang laki laki lain berdiri tepat di sampingnya.

"Bukan suatu malah besar, pak Ray. Silahkan duduk" lantas Ray menarik kursi untuk duduk tepat di sebrang orang tersebut.

"Boleh langsung kita mulai saja pembicaraan ini."

SECRET HUSBAND : BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang