seorang pria memasuki ruangan yang dipenuhi wangi kopi di jam kerja seorang wanita yang selalu ia pandangi selama ia berada dalam ruangan tersebut. wanita yang paras cantik dengan rambut berwarna mintnya yang diikat messy bun membuatnya tampak lebih cantik. wanita yang wajahnya berpoleskan make up yang natural itu terus ditatap oleh lelaki yang sedang duduk di dekat jendela membuat teman kerja wanita itu membisikkannya kepada orang yang bersangkutan.
"Liv, lo gak risih diliatin terus sama laki yang duduk disebelah jendela itu?" bisik Ellen selaku teman kerja Olivia
"risih sih" ucap Olivia
"gue tegur ya" Ellen beranjak dari tempatnya
Olivia hendak menghentikan temannya tapi terlambat, Ellen lebih dulu pergi menghampiri meja yang lelaki itu duduki. lelaki itu tidak tidak menyadari Ellen yang datang menghampirinya sampai disaat Ellen mengetuk mejanya dengan agak keras.
"excuse me, can i want to ask you a question?" ujar Ellen dengan intonasi yang agak kesal
"yes you can" jawab lelaki itu dengan senyumannya
"what do you want from my friend? you keep look at her from you entering this cafe. are you perhaps stalking my friend?" ujar Ellen mengintimidasi
"no i'm not stalking her, i'm her friend from korea. you can ask her if you don't trust me" sanggah lelaki itu
"then, can i know your name?" tanya Ellen yang masih tidak percaya dengan lelaki itu
"my name is Park Jimin" lelaki itu menyebut namanya
setelah mendengar nama dari lelaki itu Ellen pergi menemui Olivia yang sedang melayani pelanggan cafe itu. sambil mengerjakan pekerjaannya Ellen menanyakannya kepada Olivia.
"Liv, lo kenal orang yang namanya Park Jimin?" tanya Ellen memastikan bahwa lelaki itu benar teman Olivia dari korea
"iya kenal, dia mantan gue pas masih di korea" jawab Olivia tanpa ragu
"mantan, ya? mantan lo itu yang merhatiin lo daritadi?" tanya Ellen
"iya, tadinya gue pengen ngasih tau lo tapi lo udah keburu pergi duluan" jawab Olivia dengan santai
Ellen hanya menghela napasnya saja setelah tau kebenarannya setelahnya mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing sampai dijam shift Olivia selesai. setelah mengganti pakaiannya dan berpamitan dengan Ellen, ia meninggalkan cafe tempatnya bekerja lelaki yang sedari tadi memperhatikannya ikut meninggalkan cafe itu dan mengejar Olivia yang masih belum jauh.
"Olivia" panggil si lelaki itu
Olivia yang tau siapa yang memanggilnya menghela napas dengan jenuh karena ia sudah beberapa hari ini diikuti terus oleh "mantan" nya itu. Olivia sudah lelah.
"lo pengen kemana?" tanya Jimin dengan semangat
"bukan urusan lo" jawab Olivia dengan intonasi cueknya
"gue boleh ikut gak" jimin
"gue pengen kekampus, ngapain lo ikut juga?" kesal olivia
"gue cuma pengen terus-terusan sama lo" jimin
Olivia yang sudah kesal lama-lama merasa jengkel kepada Jimin yang terus mengikuti dan mengajaknya berbicara. karena sudah sangat emosi ia langsung memarahi Jimin dengan intonasi yang rendah.
"Jim, bisa gak sih lo gak usah ngikutin gue kemana-mana. Gak usah datang ke cafe tempat gue kerja lagi cuma buat ngeliatin gue terus nungguin gue selesai shift. Gue risih tau gak lo yang selalu ikut kayak anak bebek ngikutin induknya. gue sama lo udah gak ada hubungan apa-apa lagi, ngapain lagi lo ngikut-ngikutin gue?! berasa punya stalker tau gak! please just go find your girlfriend! lo punya Yooa kan?! ngapain segala kesini cuma buat gue risih doang?! GO.BACK.TO.YOUR.COUNTRY.!!" ujar Olivia penuh amarah dan langsung meninggalkan Jimin yang hanya tinggal termenung di halte bus
KAMU SEDANG MEMBACA
a strange occurrence
FantasySeorang gadis remaja bernama Olivia tidak sengaja melihat cermin di gudang rumahnya terlihat sangat bersinar. Saking penasarannya ia menyentuh cermin tersebut dan langsung berada di tahun 1820 dan ditolong oleh puteri kerajaan. seiring berjalannya w...