Di ruang tersebut
"Kita mau apa disini?"-ucap Olivia bingung
"Aku mau tanya sesuatu sama kamu,apa yang kalian berdua bicarakan tadi benar?"-tanya pangeran
"I-itu,anu hmmm..."-Olivia tunduk tidak berani menatap wajah pangeran tampan di depannya
"Hey,jangan gugup,aku gak makan kamu kok"-pangeran memegang dagu Olivia
"I-itu...emang kenapa kalau benar?"-Olivia nyolot
"Aku bakal membuatmu jadi milikku"-jawab pangeran dengan nada serius
"Ah,ada 1 hal lagi yang akan aku beritahu kepadamu"-pangeran lalu memajukan wajahnya ke depan wajah Olivia dan langsung membisikkan sesuatu di telinganya"Sepertinya aku menyukaimu dan perasaanku ingin memilikimu"-ucap pangeran dan membuat Olivia merinding sekaligus membuat matanya membulat
Pangeran langsung mengecup bibir Olovia sekilas dan Olivia menatap pangeran tidak percaya sambil memegang bibirnya. 'Apa yang dia lakukan padaku?! Ini gila,kenapa gue seneng sih padahal dia mencuri first kiss gue'-ucap Olivia dalam hati
"A-apa yang kamu lakukan?!"-ucap Olivia dengan nada terkejut
"Apa? Tentu saja membuktokan padamu bahwa aku benar-benar menyukaimu,lebih tepatnya mencintaimu,atau mungkin keduanya"-ucap pangeran sambil menaikkan salah satu alisnya lalu pergi meninggalkan Olivia yang mematung di tempatnya.Dikamar Olivia dan Stella
Saat Olivia masuk ke dalam kamarnya ia melamun dan sibuk dengan pikirannya. Ia berjalan menuju tempat tidurnya dan duduk di pinggir kasurnya."Hey,Olivia apa yang terjadi? Apa yang dikatakannya? Apa dia mendengar percakapan kita?"-Stella melanturkan banyak pertanyaan pada Olivia tapi Olivia tidak memerdulikannya dan masih tetap melamun.
Olivia mulai tersadar saat Stella mengguncang tubuhnya dan menatap wajah Stella yang ingin marah sebab tidak di perdulikan pada Olivia
"Kamu tenapa sih?! Apa yang terjadi padamu?! Apa yang dikatakan pangeran padamu?! Kenapa melamun terus?!"-ucap Stella dengan penuh penekanan pada setiap kalimat karena ia dalam kondisi sedang sebal.
"Oh,maaf Stella,masalahnya sekarang aku sangat ingin tahu"-ucap Olivia
"Apa yang ingin kamu ketahui?"-tanya Stella
"Pertanyaan yang muncul di kepalaku"-ucap Olivia
"Stella sepertinya aku..."-Olivia
"Kamu kenapa?"-Stella penasaran
"I-itu...tidak djadi deh aku malu mau mengatakannya"-Olivia gugup
"Katakan saja Olivia mungkin aku bisa membantu"-ucap Stella
"Se-sepertinya aku menyukai pangeran"-ucap Olivia dengan nada rendah
"Hah? Apa kau bilang? Aku tidak mendengarnya"-protes Stella
"Ish,SEPERTINYA AKU MENYUKAI PANGERAN PARK JIMIN"-Teriak OliviaSontak keduanya terkejut dan Olivia menutup mulutnya dan membulatkan matanya.
'Ini gila!!! Apa yang aku lakukan?!! Gila gila gila!!!!'-ucap Olivia dalam hati
"Ah,tidakkkk aaaaaa"-frustasi Olivia,ia menutup mukanya dengan bantal
"Benarkah itu?!"-Stella
"Aaaa,nanti aku jelaskan"-ucap Olivia dengan muka yang sedang ia tutupi dengan bantal.Tiba-tiba ada yang membuka pintu kamarnya dan menghampiri Olivia. Sebenarnya Stella ingin memberitahu siapa yang datang tapi ia diperintahkan untuk tidak memberitahu Olivia.
"Stella siapa yang masuk? Itu bukan pangeran kan?"-tanya Olivia yang masih menutup mukanya dengan bantal
"Hah? E-entahlah"-ucap Stella gugup
"Kenapa bicaramu sep--"-ucapan Olivia terpotong karena wajah didepannya bukanlah Stella melainkan orang yang ia teriaki namanya tadi."Pa-pa-pangeran? Se-sedang apa kau di si-ni?"-ucap Olivia terbata-bata
"Sedang melihat orang yang aku cintai,apakah sekarang kita menikah saja?"-ucap pangeran santai
"A-apa? Apa maksudmu?"-Olivia terkejutPangeran langsung menarik tangan Olivia untuk pergi dari kamar tersebut dan memilih untuk berjalan-jalan di sekitar taman kerajaan dengan bergandengan tangan. Pangeran mulai tersenyum senang karena perasaannya sudah terbalaskan.
"Hmm,Olivia apakah kau benar-benar menyukaiku?"-tanya pangeran
"Oh,hmm soal itu..."-ucap Olivia 'apa yang harus aku jawab? Iya sih aku menyukainya tapi masa sih aku bilang seperti itu?'-ucap Olivia di dalam hati"Iya itu benar,aku menyukaimu pangeran,sangat menyukaimu. Jika kau ingin mengataiku katai saja,aku siap"-ucap Olivia berani
"Aku harus mengataimu apa? Aku juga menyukaimu jadi sekarang kau milikku dan aku milikmu mengerti?"-ucap pangeran tegas
"Hah? Kau menerimaku? Ini tidak mungkin"-ucap Olivia tidak percaya
"Kamu tidak percaya? Akan kubuktikan"-ucap pangeranPangeran langsung menggendong Olivia di pinggangnya. Walaupun memakai pakaian kerajaan pangeran tetap bisa menggendong Olivia karena baju Olivia seperti ini :
Olivia terkejut ketika dengan cepat ia di gendong oleh pangeran kerajaan.
"Ehh?! Apa yang kamu lakukan? Turunkan aku,apakah aku tidak berat?"-protes Olivia"Tidak akan,katanya mau bukti kalau aku benar-benar mencintaimu"-ucap pangeran mengamati wajah Olivia
"Tapi tidak menggendongku juga,itu merepotkan"-protes Olivia
"Tidak merepotkan kok malah aku menyukainya supaya bisa melihat wajahmu lebih jelas"-ucap pangeran
Pangeran mulai mendekatkan
Wajahnya ke wajah,Olivia memejamkan matanya. Setelah lewat 10 detik Olivia tidak merasakan bibirnya disentuh. Olivia membuka matanya dan ia melihat pangeran tengah melihatnya."Kenapa kamu menutup matamu? Apa kau mengharapkan sesuatu?"-goda pangeran
"Aish,tidak mungkin aku hanya tidak i gin melihat wajahmu terlalu dekat seperti tadi"-ucap Olivia
"Benarkah? Terus kenapa kamu lama sekali menutup mata?"-goda pangeran
"I-itu..ah sudahlah turunkan aku"-berontak Olivia"Iya iya sebentar"-ucap pangeran sambil menurunkan Olivia
"Huh,aku pergi sajalah"-gumam Olivia dan pergi ke tangga rumah dalam kerajaan"Hey,tunggu aku Olivia,apakah kamu marah?"-tanya Pangeran
"Tidak marah kok *cuma sebal saja*"jawab Olivia dan bergumam
Dengan tiba-tiba pangeran mengecup bibir Olivia"Apa yang ka-"ucap Olivia terpotong karena pangeran mengecup bibirnya kembali.
Cup
Cup
Cup
Cup
"Ada apa denganmu? Kecupanmu banyak sekali"-ucap Olivia malu-malu
"Kenapa? Tidak boleh?"-ucap pangeran
"I-itu,tid-"ucapnya terpotong lagi karena pangeran mencium bibirnya dengan lumatan lembut bukan hanya kecupan saja. Awalnya Olivia terkejut tapi lama-lama ia mulai membalas ciuman yang diberikan pangeran.TBC......
KAMU SEDANG MEMBACA
a strange occurrence
FantasySeorang gadis remaja bernama Olivia tidak sengaja melihat cermin di gudang rumahnya terlihat sangat bersinar. Saking penasarannya ia menyentuh cermin tersebut dan langsung berada di tahun 1820 dan ditolong oleh puteri kerajaan. seiring berjalannya w...