...
...
"The good and beautiful in a person"
...Seoul, tiga tahun sebelum serangan makhluk terjadi.
Matahari bersinar hangat pagi ini. Musim dingin belum berakhir. Hujan salju turun dengan lebatnya semalam. Pemerintah mengerluarkan seruan untuk berhati-hati dengan cuaca. Benar saja, cukup banyak kecelakaan semalam dan banyak juga yang mengalami peradangan dan penyakit yang kambuh karena musim dingin ini. Itu sebabnya juga, ibunya sudah berada di rumah sakit sejak kemarin, dan belum juga pulang.
Young-Shin keluar dari kamarnya. Ia menggenakan sweater putih dan celana panjang. Matanya masih nampak sayu karena bangun tidur. Ia menuju dapur rumahnya, dan saat melewati ruang makan, ia melihat kakaknya sedang menata meja makan bersama ayahnya. Lelaki itu kemudian berjalan mendekat.
puk ! puk !
"hyung.." protes Young-Shin saat kakak laki-lakinya itu menepuk pelan pantatnya.
"Waah, uri wangjanim sudah bangun?" Shin-Woo, kakak Young-Shin tersenyum meledeknya.
"Cepatlah duduk dan makan sarapan kalian." titah sang Ayah.
Young-Shin dan Shin-Woo langsung menarik kursi, menyusul ayah mereka yang sudah duduk lebih dahulu. Young-Shin diam, memperhatikan tampilan omurice buatan ayahnya yang abstrak.
"Jangan lihat tampilannya, kau harus memakannya langsung." ucap sang ayah.
"Young-Shin, setelah ini tolong antarkan makanan dan baju ganti ibumu ke rumah sakit." ucap pria dewasa itu.
Young-Shin mengangkat kepalanya, menatap ayahnya, kemudian melihat ke lelaki muda disampingnya.
"Aku harus pergi ke akademik. Ada beberapa hal yang perlu diselesaikan sebelum perkuliahanku masuk." jelas Shin-Woo menjawab pertanyaan adiknya yang tersirat dari pandangan matanya.
"Baiklah." jawab Young-Shin pasrah. Ia tidak ingin beradu argumen yang sudah pasti dia akan kalah.
...
Young-Shin turun tepat di halte rumah sakit Seoul National University. Sesuai perintah Ayahnya, ia harus mengantarkan bekal dan baju ganti Ibu mereka yang bekerja pada rumah sakit itu. Semua itu sudah ia bawa di tangan kanannya menggunakan sebuah totebag cukup besar. Sejak kemarin ibunya itu tidak pulang, badai salju yang seringkali turun itulah penyebabnya. Banyak orang yang mengalami kecelakaan, atau mengalami peradangan akibat suhu yang menurun.
Ia kemudian merapatkan syal hijau di lehernya. Langkahnya sudah memasuki pelataran rumah sakit. Ia kemudian mengambil ponselnya, berniat menghubungi ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duty After School : The Side Story of Us
FanfictionHalo semuanya. Ini adalah kisah-kisah lain dari para karakter Duty After School. Setiap cerita, mungkin akan punya fokus yang berbeda. Entah pada karakter pribadi, karakter berpasangan, karakter dengan jenis hubungan khusus, atau cerita-cerita lainn...