Halo semuanya. Ini adalah kisah-kisah lain dari para karakter Duty After School. Setiap cerita, mungkin akan punya fokus yang berbeda. Entah pada karakter pribadi, karakter berpasangan, karakter dengan jenis hubungan khusus, atau cerita-cerita lainn...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---
Marmoris
(n.) The shining surface of the ocean
---
Related :
1. Duty After School : The Alternate Ending (All Chapters)
2. Duty After School : The Side Story of Us (All Parts)
---
Previous Story :
Side Story 29 (Querencia Bagian 9)
---
Notes :
1. Timeline sejalan dengan "Duty After School : The Alternate Ending" Bab 16. Silahkan membaca ulang apabila diperlukan;
2. Ini adalah bagian dari kelanjutan kisah Il Ha x Bo Ra dari Querencia (Bagian 9);
3. Mohon tinggalkan jejaknya, saran, kritik, ataupun komentarnya;
4. Terima kasih atas vote dan dukungannya.
Selamat membaca dan semoga berkenan :)
---
.....
Musim Panas
Area Shelter Blok A, The Sky Shelter
Pos Penjagaan 7 - Gardu dekat area The Sky Garden
Il Ha dan Bo Ra menghabiskan sore mereka di sebuah gardu yang tak jauh dari rumah abu atau kolumbarium itu. Tempat pertama yang mereka temukan saat berkeliling bersama usai melakukan tugas pencarian. Namun kali ini, keduanya tidak datang kesana setelah penugasan, melainkan setelah kelas mereka hari itu selesai. Ini sudah memasuki minggu kedua sejak kelas mereka di mulai.
"Il Ha, kau ingat pertanyaanmu padaku saat itu ketika kita pertama kali kesini?" tanya Bo Ra sambil menatapi langit yang mulai berpendar oranye.
Il Ha diam sejenak. Mencoba mengingat-ngingat.
"Kau bertanya, mana yang lebih baik, hilang atau tiada, ya 'kan?" Bo Ra berucap lirih. Ia kemudian menatap ke arah Il Ha yang duduk di sampingnya. Lelaki itu sendu menatapnya.
"Sepertinya aku sudah tahu apa jawabannya. Setidaknya bagiku." ujar Bo Ra.
"Apa itu?" tanya Il Ha pelan. Bo Ra tersenyum pedih.
"Bagiku..ketiadaan jauh lebih pasti. Itu menyakitkan, tapi..aku kurasa setelah mengetahui bahwa aku benar-benar tidak lagi bisa berharap, aku tahu, apa yang bisa aku lakukan setelah ini." ujar Bo Ra. Ia menutup jawabannya dengan senyuman pilu.
