* * * * *
"UAAAAAKKKKKHHHHHH!!!"
"Ha!.. Apa! Apa! Kenapa!?" mendengar teriakan Taehyun, Jeno terkejut dan panik. Dia langsung berdiri dari acara jongkoknya untuk mempertahankan api agar tetap menyala.
Tap! Tap! Tap!
Brukk!!
Duk!
"Aduh!"
Grep!
Taehyun berlarian kearah Jeno, bahkan sampai menbraknya, membuat Jeno jatuh terduduk diatas rumput dan Taehyun jatuh kepankuan Jeno, Ya! Kalian ga salah baca Taehyun jatuh kepangkuan Jeno! PANGKUAN JENO!.
"Hei! Hei! Lo kenapa??" panik Jeno melihat wajah ketakutan Taehyun, bahkan Taehyun terlihat seperti akan segera menangis.
"Ular! Hiks ular! Disana ada ular! Hiks" adu Taehyun ke Jeno, bahkan entah dia sadar atau tidak saat ini Taehyun sudah memeluk Jeno dengan erat, bahkan kepalanya bersembunyi dipundak Jeno.
"Ular?.. Dimana?" tanya Jeno sambil memegang punggung Taehyun dengan tangan kanannya.
"Hiks.. Itu disana hiks.. Gu-gue takut hiks..." ujar Taehyun gemetaran sambil menunjuk-nunjuk pohon tadi. Dan entah kenapa Jeno merasa kesal melihat ada yang membuat Taehyun ketakutan seperti ini. Jeno mengalihkan tatapanya, ternyata benar ada ular yang tidak terlalu besar disana.
Jeno meraih bebatuan di dekatnya, lalu dia lemparkan satu persatu kearah ular itu, dia tidak bisa langsung kesana karena Taehyun ada pangkuannya. Tentu saja ular itu tidak sampai kena, Jeno hanya bermaksud menakutinya, bagaimana pun ular juga mahluk hidup, lagi pula ular itu tidak sampai menggigit Taehyun.
Tak lama ular itu pergi juga, Jeno kembali beralih pada Taehyun. Jeno dekap badan mungil yang masih gemetaran itu.
"Ssstt.. Lo tenang ya" ujar Jeno lembut sembari mengelus-elus punggung sempit Taehyun, dengan sangat lembut dan hati-hati.
"Hiks.. Hiks.. Gu-gue takut hiks" ucap Taehyun sesenggukan. Taehyun punya trauma pada ular, dulu saat kecil dia tidak sengaja dipatuk ular cobra peliharaan Jisoo, yang membuat Taehyun harus dilarikan ke rumah sakit waktu itu. Jisoo benar-benar marah dan khawatir saat itu. Dan semenjak saat itu Jisoo benar-benar membenci ular padahal dulu dia sangat menyukai reftil, karena adik kesayangannya terluka.
"Ularnya udah pergi.. Udah ga ada lagi disini, lo tenang ya, ada gue disini jangan takut" bisik Jeno lembut. Entah itu sihir atau kata-kata Jeno yang memang menghipnotisnya, perlahan-lahan tangis Taehyun mulai reda dan dia menjadi sedikit lebih tenang.
Taehyun menjauh dari pundak Jeno,Taehyun mendongak sedikit hingga Jeno sekarang bisa melihat mata sembabnya, serta pipi dan hidungnya yang memerah, sungguh menggemaskan. Taehyun terus menatap wajah Jeno tanpa berkedip sedikitpun, seolah sedang menganggumi salah satu ciptaan Tuhan yang begitu indahnya.
Sadar atau tidak, Jeno membawa tangan kanannya perlahan mengusap-usap lembut pipi basah Taehyun, sedangkan tangan kirinya menahan pinggang Taehyun.
Perlahan-lahan wajah Jeno maju, matanya mulai setengah terpejam. Taehyun hanya diam saja saat wajah Jeno makin dekat dengannya, bahkan Taehyun juga ikut memejamkan matanya dikala merasakan nafas hangat Jeno berhembus meniup wajahnya.
Sedikit lagi, benar tinggal sedikit lagi, kedua bibir itu akan bertemu, bahkan kedua ujung hidung mereka sudah bertemu, Jeno mulai memiringkan kepalanya, tinggal beberapa inchi,
KAMU SEDANG MEMBACA
Yakin Benci? (√)
Fanfictioncinta dan benci itu memang beda tipis. Dream dan TXT adalah dua kelompok populer di sebuah sekolah bernama SK Senior High School. kedua kelompok ini sangat terkenal dengan visual dan berbagai bakat yang mereka miliki, namun kedua kelompok ini sangat...