Chapter : 20

548 70 91
                                    

* * * * *


Sebelumnya Rea mohon maaf yang sebesar-besarnya! Rea ga jadi up double hari ini, hueeeeee!! 😭😭
Tau ga karna apa? Ga tau tadi kenapa tadi eror bentar trus Chapter 21 sama setengah dari Chapter 20 ilang tau ga Huwaaaa 😭😭 udah ngetik panjang lebar ampe jari pegel! Eh malah ngilang gitu aja.. Huhuhu rasanya pengen ngegulung bumi! 😭😭
Sekali lagi tolong maafin Rea ya, semua terjadi gitu aja diluar kehendak Rea... Udahlah pasrah.. Rea badmood, maaf kalo Chapt kali ini bakal rada ga jelas.. Dan komen kalian Rea balas besok pagi ya, moga aja mood Rea bagus..^^











* * * * *









Akhirnya hukuman Jeno dan Taehyun berakhir, berkat bantuan para sahabat mereka juga. Tadi semua murid sudah makan siang dan sekarang mereka sedang mengambil acara bebas.


Jisung sedang berjalan-jalan menyusuri area sekitar, sambil membawa kameranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung sedang berjalan-jalan menyusuri area sekitar, sambil membawa kameranya.

"Huff...haaa.. Tempat ini cakep juga" gumam Jisung setelah mengisi paru-parunya dengan udara segar.

Jisung berjalan kearah salah satu pohon yang cukup besar di dekatnya. Begitu sampai Jisung langsung berdiri di dekat pohon itu sambil menatap kagum pemandangan di depannya yang begitu menakjubkan.

"Hei.. Lo udah berapa lama disini?" tanya Jisung pada pohon besar yang dia dekati tadi.

"Pasti udah lama banget ya.. Kulit lo sampai keriput gitu" ucap Jisung tidak jelas. Hingga ada beberapa siswi datang kepadanya menghentikan acara mengobrolnya dengan teman barunya itu.

"Eumm.. Anu.. Jisung" ucap salah satu siswi

"Eh iya?... Ada apa ya?" tanya Jisung

"Ini sa-saya ada coklat, Jisung mau ga nerima ini.." ucap siswi itu lagi, sepertinya Jisung tau siapa mereka, sudah jelas ini fansnya dia. Sepertinya mereka masih belum menyerah juga.

"Sa-saya juga a-ada bikin waffle buat kakak ini enak lho" ucap siswi lainnya

"Saya juga bikin cake buat kakak terima ya kak!" seru siswi lainnya dan setelah itu seluruh siswi yang menghampiri Jisung tadi, langsung menyodorkan bingkisan yang mereka bawa pada Jisung.

Jisung bingung, ingin menolak tak enak, tapi mana mungkin dia bisa membawa semuanya kan.

"Sayang..."

Suara lembut dari belakangnya membuat Jisung ingin mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya pada Tuhan karena sudah mengirim malaikat penyelamat untuknya. Jisung segera saja berbalik dan tersenyum lebar.

Yakin Benci? (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang