* * * * *
Chenle berlari secepat kilat melewati koridor sekolah yang lumayan ramai. Wajahnya terlihat begitu panik, dia tidak peduli dengan keringat yang mengucur deras dari pelipisnya, serta tatapan heran para murid yang ia lewati. Karena ada hal yang lebih penting daripada itu sekarang.
Dia berhenti tepat di depan kelas dari captain Dream, siapa lagi kalau bukan Lee Jeno.
BRAKK!
Tanpa pikir panjang, Chenle membuka kasar pintu kelas itu, hingga menimbulkan suara yang keras, hingga membuat seisi kelas terkejut, bahkan Jeno dan Jaemin juga nyaris terjungkal saking kagetnya.
"Zong Chenle! Kalo pintunya rusak gimana?" tegur Jaemin
"Whatever soal itu kak, ada yang lebih urgent dari pintu rusak!" ujar Chenle panik, buru-buru dia menghampiri Jeno tanpa menghiraukan Jaemin.
"Kak! Gawat kak! Gawat!" panik Chenle, sungguh Jeno bingung dengan tingkah temannya ini.
"Gawat apa? Coba lo ngomongnya setelah tarik nafas" suruh Jeno
Chenle menuruti perkataan Jeno, dia menarik nafas sebentar lalu di hembuskan, agar lebih tenang niatnya sih,
"TAEHYUN BAKAL PINDAH KE LA KAK! DIA BAKAL DIBAWA SAMA ORTUNYA HARI INI!! MAKANNYA SEMINGGU LEBIH DIA GA MASUK SEKOLAH!!" Tapi kenyataannya Chenle malah berteriak, hingga membuat Jaemin nyaris terjungkal untuk kedua kalinya. Sedangkan murid yang lain nampak menutup telinga mereka.
Mendengar teriakan Chenle, mata sipit Jeno membulat. Dirinya segera bangkit dari duduknya dan segera berlari keluar kelas, tanpa mengatakan apapun.
Melihat kepergian Jeno yang terburu-buru itu, Jaemin segera mendekati Chenle, keduanya bertos ria dengan senyum lebar.
"Nice acting Le..." ucap Jaemin
"Zong Chenle gitu!" bangga Chenle
*
*
*
*
Jeno melajukan motornya dengan kecepatan tinggi memecah jalanan kota. Hatinya kalut, rasanya Jeno ingin menangis saja, tapi dia tahu tidak ada waktu untuk itu.
"Tae.. Kenapa lo mau pergi disaat gue mau minta maaf sama lo..." racau Jeno sepanjang jalan. Sebenarnya selama beberapa hari ini, Jeno terus memikirkan kata-kata Jaemin, dan setelah cukup lama berpikir Jeno meyakinkan hatinya untuk jujur, tapi apa daya di saat dia ingin jujur, orang itu nyaris pergi darinya.
"Jaemin bener... Ga! Gue ga mau nyesel!" gumam Jeno lagi.
Setelah menempuh perjalanan yang menurut Jeno cukup lama, akhirnya Jeno tiba di sebuah rumah milik keluarga Kim. Tanpa banyak berpikir Jeno langsung menerobos masuk ke dalam rumah itu. Dia berlari ke lantai dua, sampai di depan sebuah pintu berwarna putih, Jeno segera membukanya.
BRAK!
"TAEHYUN!"
Grep!
KAMU SEDANG MEMBACA
Yakin Benci? (√)
Фанфикcinta dan benci itu memang beda tipis. Dream dan TXT adalah dua kelompok populer di sebuah sekolah bernama SK Senior High School. kedua kelompok ini sangat terkenal dengan visual dan berbagai bakat yang mereka miliki, namun kedua kelompok ini sangat...