Matahari terbit begitu cerahnya, senyum masih terpatri di bibir mungil milik Sana. saat ini, ia sedang menyiapkan bekal untuk sekolahnya
"yang satu lagi buat siapa?" tanya bi lala karena melihat dua kotak tempat makan yang berada di meja dapur.
"Dahyun" jawab Sana singkat yang masih dengan senyuman manisnya, ia berharap dalam hatinya semoga Dahyun menyukai makanan buatannya
tin... tin...
suara klakson motor sedikit mengagetkan Sana, ia dengan cepat merapihkan barang barang dan tak lupa bekal yang tadi ia buat untuk di bawanya.
setelah itu, dengan cepat ia segera pergi karena meyakini jika suara klakson itu milik Dahyun, memangnya siapa lagi orang yang berani mengklaskon didepan rumahnya selain Kim Dahyun.
"bi! Sana berangkat dulu ya" walau begitu ia tak lupa berpamitan dengan bi lala. tak sempat mendengar jawaban bi Lala, Sana secepat mungkin berjalan keluar rumah karena tak ingin membuat Dahyun menunggu lama.
🌲🌲
" lo ganti motor? " tanya Sana begitu sampai di hadapan Dahyun
ia sedikit terkejut melihat Dahyun tiba-tiba menggunakan Vario 150 yang membuatnya terlihat lebih menarik dari biasanya. padahal motor itu terbilang cukup biasa saja dibanding motor Dahyun yang kemarin.
masa bodo, ia menyukainya. Dahyun cocok menggunakan apa saja.
"motor gua yang kemarinkan ga nyaman buat lo"
mendengar itu, membuat Sana mengingat kembali perkataan jika motor Dahyun yang biasanya ketinggian dan tak nyaman untuknya.
apa mungkin jika Dahyun mengganti motornya karna itu? jika iya, apa dia memang begitu perhatian dengan seseorang yang akan dia boncengi?
" naik " lanjutnya.
" iya, sabar "
seperti biasa Dahyun menurunkan pijakan kaki motor untuk Sana. Setelah pekerjaan Dahyun selesai, Sana segera menaiki motor Dahyun dengan perlahan.
" ayo jalan! " serunya bersemangat.
Dahyun diam. Sanapun bingung karena tak mendapat jawaban apapun.
" hyun, ayo jalan nanti kesiangan " ucap Sana lagi
secara tiba tiba Dahyun menggas motornya lalu berhenti mendadak.
" AAA!! " Sana reflek berteriak dan menarik jaket yang Dahyun kenakan. dan Dahyun pun dengan tanpa berdosanya tersenyum smirk di balik helmnya
" KIM DAHYUN! " Sana memukul punggung Dahyun dengan kencang tetapi tak menimbulkan rasa sakit sedikit pun untuk Dahyun.
"sini, barangnya"
meskipun kesal karena kemarahan nya tak ditanggapi, ia tetap memberikan totebag yang ia pegang kepada Dahyun.
Dahyun mengambil dan menaruhnya disangkutan motor yang ada dibawahya, kemudian ia mengambil tangan Sana untuk melingkarkan ke pinggangnya
"nanti jatoh" setelah itu ia menjalankan motor dengan tenang
sedangkan Sana, sepertinya ia sedang bermain manequin challenge sejak tadi, jantung juga seperti berhenti berdetak
karena ini bukan pertama kalinya ia menerima perlakuan Dahyun yang seperti ini, ia mengutuk dirinya sendiri karena tak bisa mengontrol tubuhnya jika Dahyun bersikap seperti ini
sepertinya, ia harus mulai terbiasa dengan sikap Dahyun yang seperti ini.
🌲🌲
Dahyun menjalankan motornya dengan kecepatan pelan, ia tak ingin seorang yang sedang diboncenginya trauma dan ketakutan jika ia berkendara seperti biasanya.
" hmmmm~~~ hmmm~~~ hmmmm~~ hm~ hm~ "
" ham hem ham hem doang, liriknya mana? " Sana memang tengah menyanyikan sebuah lagu, tetapi dengan nadanya saja karena memang dia tidak hapal liriknya
" gausah ganggu deh " ucapnya yang tengah malu karena ternyata didengar oleh Dahyun.
sedangkan Dahyun, senyumnya tak pernah pudar sejak Sana mulai menyanyikan nada itu, yang kebetulan ia tahu bahwa itu lagu adalah Kali Kedua - Raisa.
baginya itu sangat lucu.
"Dahyun, lo naik odong odong apa motor si? lama banget. Kalo gini kita bisa telat hyun, kalo ga gue aja sini deh yang bawa, gua juga bis-"
" AAA! " lagi lagi Sana dibuat senam jantung oleh Dahyun, tetapi ini berbeda konsepnya.
Dahyun berhenti secara mendadak yang membuat Sana memeluknya dengan sangat erat.
"DAHYUN! LO KENAPA SUKA BANGET NGE REM MENDADAK SI, NANTI KALO GUA KENAPA-NAPA GIMANA? LO MAU TANGGUNG JAWAB? AAA JANTUNG GUEEE" omel Sana panjang lebar
" udah? sekarang gantian gua yang ngomong "
" ini gua lagi naik motor, gua gamau lo kenapa-napa jadi gua bawanya pelan, dan kita gaakan telat karena masih setengah jam lagi, gua juga ga akan ngijinin lo naik motor walaupun gua tau lo bisa " lanjut Dahyun yang tak kalah panjang untuk menjawab pertanyaan cerewet Sana tanpa kelewat sedikitpun.
Sana hanya bisa diam terpaku karena medengar jawaban Dahyun, mungkin karena ia baru pertamakali mendengar Dahyun berbicara sebanyak ini atau karena ia senang karena jawaban Dahyun begitu memuaskan untuknya.
kalau boleh jujur, Sana tak pernah bertemu lelaki seperti Dahyun, jadi wajar jika ia sering kaget atau heran melihat sikap Dahyun yang terkadang membuatnya seperti seorang princess yang harus selalu dijaga.
" hyun " panggil Sana yang masih mengulum senyumnya
" hm? "
" gimana kalo gua suka sama lo? "
Dahyun diam mendengar pertanyaan itu, jujur itu terlalu tiba-tiba untuknya.
" gua tolak " jawaban singkat Dahyun membuat Sana sedikit mengempoutkan bibirnya, meskipun ia tahu Dahyun tak akan melihatnya.
Dahyun menghidupkan kembali motornya dan menjalankan dengan kecepatan sedang kali ini. Ia menarik napas lalu menghembuskannya untuk menormalkan kembali jantungnya karena pertanyaan Sana yang tepat menyerang jantungnya tadi.
lo ga boleh ambil posisi gua San
___
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You || SAIDA ✓
Romance"aku tidak berubah, tetapi dunia yang memaksaku untuk berubah" ver. BxG ©saforsana